22. Pulih

60 13 0
                                    

How was your day?

☁️Selamat Membaca☁️



Hari Minggu kini tiba, Khansa yang memang sudah pulih pun diperbolehkan untuk pulang.

Sampai dirumah, Khansa disambut eyang yang langsung memeluknya, "Thera, eyang tanya sama kamu, siapa orang yang berani bully kamu?!" tanya Eyang.

Ya, Khansa dari kemarin enggan buka mulut perihal orang yang telah membullynya, ia hanya tak ingin Keluarganya berbuat hal diluar batas kalau sampai ia memberi tahu siapa pelakunya. Tapi jika dipikir² lagi, tanpa Khansa beritahu pun pasti ayahnya akan mencari tahu sendiri.

"Thera gak kenal Eyang" bohong Khansa.

"Ya sudah sekarang kamu masuk gih ke kamar kamu, istirahat" ucap eyang.

Khansa pun mengangguk segera naik ke atas dan masuk ke kamarnya.

"Gue gak nyangka, gue kira dikelas unggulan itu sama kaya kelas umum lainnya, ternyata beda" pikir Khansa.

"Gue gak tau apa bakal betah gue disana dengan rundungan yang terus-menerus datang ke gue" lanjutnya, lama-kelamaan ia jadi ngantuk & akhirnya ia pun tertidur.

Pagi menjelang siang, siang menjelang sore, sore menjelang malam, malam menjelang pagi.

Esok hari, Khansa merengek pada bunda katanya ingin sekolah karena memang ia sudah pulih. Namun karena bunda & eyang sangat posesif jadi mereka melarang Khansa untuk pergi ke sekolah, padahal Khansa sudah siap dengan seragamnya, dan ia juga sudah membawa tasnya.

Harapan terakhir Khansa kini hanyalah Ayahnya. Terlihat Ayah yang menuruni tangga dengan memakai stelan jas rapi. Khansa kemudian tersenyum senang, selama ini memang ayahnya lah yang selalu membela dan menuruti semua kemauannya. Sampai ayah dimeja makan, Khansa kemudian merengek.

"Ayahh, Khansa pengen sekolah, boleh ya?" bujuk Khansa.

Bunda & eyang yang melihat hal itu pun mendengus kesal, karena mereka sudah tau nanti bakal gimana akhirnya kalau Khansa izin Ayahnya.

"Emang udah enakan badannya, gak ada yang sakit lagi?" tanya Ayah.

"Udah sehat kok yah, sehat banget malah" kata Khansa semangat.

"Yaudah kalau emang udah sehat, masuk sekolah aja gapapa, ntar berangkat bareng Ayah" ucap Ayah dengan santainya.

"Mas kamu gimana sih, Khansa itu belum pulih sempurna, masa kamu izinin dia sekolah" protes Bunda.

"Hmm tapi udah bugar tuh, gak kelihatan sakit" jawab Ayah.

Bunda pun mendengus pelan, akhirnya ia mengalah saja, "Yaudah kalau memang mau sekolah, buruan sarapan, Ayah juga, ntar telat loh ke kantornya" Kata bunda.

Mereka pun mengangguk, dan mulai sarapan dengan tenang, hanya dentingan sendok yang terdengar. Selesai sarapan Ayah & Khansa langsung pamit kepada Eyang dan Bunda, setelah itu mereka langsung berangkat.

Jalanan kota belum terlalu padat karena memang ini masih pagi.

Sampai disekolah, Khansa langsung keluar dari mobil, tak lupa pamit ke Ayah.

KELAS UNGGULAN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang