23. Hukuman

39 6 0
                                    

How was your day?

☁️Selamat Membaca ☁️

"Meytha Tunggu!" teriak Khansa yang mengejar Meytha.

Meytha berhenti, lalu ia membalikan badannya dan melihat Khansa yang mendekat dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan.

"Apa lagi?!" ketus Meytha.

"Gue minta maaf Mey, gue gak bermaksud buat nyalahin Lo" ucap Khansa meminta maaf.

"Gak bermaksud gimana?! Jelas-jelas tadi Lo nyalahin gue Sa!" marah Meytha.

"Okey, maka dari itu gue minta maaf, jangan marah sama gue ya plisss" mohon Khansa.

"Okey gue maafin, tapi sorry gue gak bisa lama-lama disini, gue ada janji" jawab Meytha.

"Okey gapapa" balas Khansa lega.

"Yaudah kalau gitu gue pergi ya, daah" pamit Meytha langsung pergi dari sana.

Khansa tersenyum dan membalas lambaian tangan, setelah itu Khansa lalu kembali ke kantin menghampiri Disya & Isyana.

"Gimana Sa? Masih marah dia?" tanya Disya basa-basi.

Khansa menggeleng.

"Oh syukur deh" saut Isyana.

"Gue udah gak mood makan, lagian bentar lagi juga mau masuk, balik yuk?" ajak Khansa.

Isyana mengangguk, lalu mereka beranjak pergi dari sana, tak lupa mereka membayar terlebih dahulu sebelum benar-benar pergi.

"Wehh apaan tuh rame² di Mading" heran Isyana melihat segerombolan murid-murid yang seperti sedang mengantri sembako.

"Hah iya, apaan tuh, lihat yuk Sa" ajak Disya.

Khansa mengangguk mengiyakan, mereka pun berjalan menuju Mading yang kebetulan Mading tersebut sangat dekat dengan kelas mereka.

Sampai disana, "HAH OMG, OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL" pekik Disya kaget.

"Gue harus ikut sih" lanjut Disya.

"Gue juga mau ikut ah, siapa tau menang" saut Khansa.

Disya menoleh ke Khansa, "Hah serius Lo mau ikut Sa? Tapi nanti kita bakal di tes dulu loh" ucap Disya.

"Ya terus?? Kenapa??" heran Khansa.

"Y-ya gapapa sih" jawab Disya sambil menggaruk pipinya yang tak gatal sama sekali.

"MINGGIR MINGGIR MINGGIR, JANGAN HALANGI JALAN GUE!" Pekik sesorang yang menerobos mereka begitu saja.

"Aww" ringis Khansa yang terjatuh akibat dorongan Rindi yang begitu kuat, sontak Khansa menjadi pusat perhatian mereka semua yang berada di mading.

"Eh Sa, Lo gapapa?" tanya Isyana khawatir.

"Cih"

"LO KALAU JALAN SANTAI DONG! GAK USAH DORONG² GITU BISA GAK SIH? BIKIN CELAKA ORANG AJA" bentak Disya.

"Apaan sih alay banget, dia aja kali yang lemah, orang gue dorongnya gak kuat, lihat mereka semua juga gue dorong tapi gak pada jatuh kan? Emang dianya aja yang lebay" balas Rindi Santai.

KELAS UNGGULAN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang