76. Angin Musim Semi

1.5K 154 16
                                    

Kicauan burung mengusik pendengaran mereka ditambah angin sejuk yang berhembus waktu berlalu lalang tanpa permisi tanpa terasa kini mereka kembali menjumpai musim semi. Rasanya masih sama dengan ingatan yang berbeda, saat musim semi tahun sebelumnya mereka harus melepaskan kedua bungsu pergi, musim semi kali ini istimewa karena mereka kembali berkumpul bahkan banyak anggota keluarga baru yang menemani indahnya musim semi kali ini.

Semuanya sibuk? tentu saja, tapi ketahuilah Javie menjadi yang paling sibuk sekarang sering kali Daddy dapati Javie keluar rumah saat langit masih gelap dan kembali ketika langit gelap jua, Javie hampir tak pernah ikut dengan agenda kumpul keluarga lagi bahkan tak banyak cerita yang ia bagi padahal ia berjanji akan selalu menyempatkan waktu meskipun sebentar, ketika makan pun handphone tak pernah lepas dari tanganya entah apa yang membuat Javie selalu seperti itu, kesibukannya sendiri mengalahkan saudaranya yang lain.

Keadaan dirumah masih santai dan tidak terlalu ricuh pasalnya musim semi ini untuk dinikmati jadi mereka memilih untuk pergi bekerja agak siang bahkan mereka sempat bercanda satu sama lain.

"Javie belum turun?" tanya Rans

"Belum" jawab Aleen

Derapan langkah kaki yang menurini anak tangan terdengar berat, mereka semua mengalihkan pandang kearah tangga dan mendapati si bungsu telah lengkap dengan pakaian dinasnya, Javie tersenyum manis membalas tatapan saudaranya secara bergantian terakhir ia berjalan ke arah Daddy dan memeluk lelaki itu. Tidak seperti biasanya Javie sering menggunakan pakaian nonformal tapi kali ini ia izin bekerja dengan menggunakan seragam formal dan tentu ada maksud lain dibalik seragam itu.

"Tumben kamu pakai seragam resmi, dek?" tanya Aideen

"Ada tugas penting, bang" Jawab Javie dengan tawa khasnya yang membuat Aideen terdiam sendiri, ia tau apa yang dimaksud dengan tugas penting itu yang artinya tugas si bungsu jali ini cenderung berbahaya

"Berangkat pagi banget nih?" tutur Aireen

"Iya bang, kebetulan tugas kali ini sedikit sulit makanya kami pakai baju formal buat rapat gabungan dengan tim forensik dan tim tingkat tiga, habis itu sih ganti baju terus pakai pengaman badan sama persiapan senjata apa aja yang perlu dibawa" jelas Javie sambil leluasa merakit pistol yang berada diatas meja kemudian ia masukan kedalam saku disamping celana.

Jhonny berjalan ke arah si bungsu memakaikan pin nama didada kanan, Jhonny menatap wajah putranya itu lekat-lekat sambil merapikan topi baret Javie, kecupan sayang Jhonny sematkan di kening sang putra, entah kenapa hari ini Jhonny merasa sedih melepaskan Javie untuk memenuhi tanggung jawabnya bahkan sejak tadi dadanya berdegup kencang menatap wajah Javie pun hampir membuatnya ingin meneteskan air mata.

'Ailendia jaga putra bungsu kita disaat dia jauh dari jangkauan ku' tutur Jhonny dalam diamnya

Perasaan aneh ini sebenarnya tak hanya dirasakan oleh Jhonny tetapi anak-anaknya yang lain, sejak tadi Aireen mengatakan bahwa dadanya terasa sesak dan selalu berdegup lebih cepat waktu di cek oleh Aideen itu sama sekali tak ada penyakit atau apapun, Matt juga meskipun diam ia menatap sang Ayah dengan senyuman getir ada suasana berbeda yang bergejolak di antara mereka entah pertanda apalagi ini.

"Kenapa perasaan kaka aneh ya, rasanya beda gitu? bingung juga ini kenapa! padahal udah cek sana sini tugas udah kelar juga tapi kaya ada yang mengganjal, campur aduk antara khawatir dan takut gitu" ucap Rans tiba-tiba

"Perasaan kaka aja itu, jangan lupa doa" ujar Jhonny

Setelah berpamitan Javie berjalan lurus ke arah pintu dengan diantarkan oleh saudaranya yang lain dan Daddy, Javie sempat berbalik dan melambaikan tangan kemudian memberikan senyum terbaiknya.

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang