25. Germany

1.7K 175 2
                                    

Rans tidak bisa tenang sedikitpun pikiran nya kalut bukan main sejak tadi dia dan Matt hanya duduk diam tak saling berbicara, Jeffrey dan Dian sudah tiba sejak satu jam yang lalu saat Jhonny memerintahkan mereka datang entah apa yang mereka perbincangkan namun hal itu kelihatan begitu serius dan seakan di tutupi oleh mereka bertiga. Aideen masih menjaga aireen yang belum siuman karena Rans memeberikanya obat tidur untuk istirahat total diam-diam pula Rans mendaftarkan pemeriksaan kesehatan untuk semua saudaranya yang mana dirinya snediir yang akan memeriksa dibantu oleh Arisha sebagai asisten dokternya.

Belakangan ini banyak hal yang diluar dugaan sering terjadi sebenarnya Rans lebih peka dengan semua keadaan itu namun terkadang ia hanya diam karena ia berpikir bahwa itu hanya prasangkanya saja tetapi pada hari ini seakan terjawab sudah semua perasaan buruk yang Rans simpan ia cukup yakin bahwa aka nada kabar yang kurang enak didengar akan segera hadir.

Langkah kaki berat terdengar menghampiri mereka berdua yang sedang sibuk perang batin kehadiran Jeffrey yang ikut bergabung dengan mereka membuat degup jantung mereka berdetak lebih cepat. Jeffrey tersenyum menatap dua sulung yang terlihat begitu cemas tanpa diberitahupun Jeffrey yakin bahwa saat ini sangat banyak hal yang ingin mereka utarakan kepadanya.

Jeffrey menggenggam tangan Rans yang terlihat begitu hancur kemudian bergantian menatap Matt yang masih nampak tenang dan mengecup singakp pucuk kepala si sulung Matt

"Anak-anak uncle udah pada gede ya, rasanya baru kemarin aja uncle ajarin kalian jalan eh sekarang udah tinggi-tinggi" ujar Jeffrey

"Uncle, Daddy? What happened?" tanya Rans yang sudah tidak tahan untuk menanyakan hal tersebut

"Daddy nya cuman kurang sehat kok Rans, jangan terlalu dipikiran ya nanti kamu juga sakit kasian Daddy juga kalau liat anak sakit" titah Jeffrey mengusap lembut pipi Ransye yang terlihat semakin tirus

"Matt, pindah tugaskan sekarang semua document kantor kamu minta Wendy dan Dian yang kerjakan, kau ikut uncle sama Daddy ke Germany" Ucap Jeffrey dengan wajah tegas nya

"Germany? Why? Uncle" Rans terkejut

"Rans tenang dulu, uncle hanya ingin memastikan sesuatu ini tentang Daddy" ucapnya lagi

"Biar aku yang berangkat" ujar Rans berapi-api

Jeffrey menggeleng digenggam nya tangan Rans yang sejak tadi menggenggam erat ujung bajunya sebagai pelampiasan rasa khawatirnya.

"tidak Rans, ada alasan kuat mengapa uncle minta temani Matt saja" ujar Jeffrey lembut

"tapi uncle---"

"RANSEY" tegur Matt, karena sejak tadi Rans seakan membantah semua perkataan sang paman

"Maaf Rans, uncle tidak bisa memilih mu uncle memilih Matt karena dia lebih bijak dalam menata emosinya bukanya uncle tidak mempercayaimu namun uncle membutuhkan Matt untuk mendiskusikan beberapa hal alasan lainya karena Matt adalah anak sulung yang mana ia sudah bisa menghandle segala hal, sementara kami berangkat ke Germany Dian akan membantu dirimu menghandle rumah granny dan granpa akan berkunjung lusa" ucap Jeffrey final

Rans masih tidak terima dengan keputasan sang paman yang hanya mengajak Matt pergi bukan dirinya, ia berdiri dan meninggalkan Jeffrey dan Matt.

"Persiapkan dirimu nak malam ini kita akan berangkat, semua keperluan Daddy sudah disiapkan oleh Dian" titah Jeffrey

"Kenapa secepat itu uncle, ada apa sebenarnya?" bingung Matt karena semua seakan begitu tiba-tiba

"kau akan menegtahuinya saat tiba di Germany" ucap Jeffrey dan meninggalkan Matt yang masih duduk termenung dengan wajah kalutnya.

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang