62. Satu langkah menuju kesembuhan

2K 198 32
                                    

Persiapan menjelang operasi telah Rans lakukan selama berhari-hari bahkan dia bekerjasama dengan Daddy untuk menstabilkan mental Aleen yang terkadang turun naik karena khawatir dengan operasi yang akan dihadapinya, lagian operasi ini bukanlah operasi kecil Rans pun telah menyampaikan kemungkinan buruk dan baik yang akan terjadi saat operasi nanti tujuan hal itu bukan untuk menakut-nakuti tetapi untuk persiapan saja dalam menjalankan tugasnya sekarang Rans adalah seorang dokter dan ia harus memisahkan perasaan pribadinya meskipun ia kerap di selimuti khawatir.

"Kamu yakin Rans?" tanya Arisha yang melihat Rans begitu sibuk dengan berbagai riset dan buku kedokteran miliknya

"Aku yakin, semua akan baik-baik saja, tolong Arisha ingatkan aku untuk melakukan yang terbaik, aku tidak ingin ada yang menyentuh adikku sekalin diriku, Aleen harus sembuh" ucap Rans seperti memohon kepada Arisha patner yang akan menemaninya melakukan operasi kepada Aleen

Tingkat kesibukan Rans tiga kali lebih meningkat mulai dari menangani pasien rawat jalan, rapat dengan dewan direksi, persiapan untuk melakukan operasi bahkan ia hampir tak pernah berkunjung ke ruangan Aleen semenjak hari dan tanggal penetapan kelangsungan operasi.

"Daddy" ucap Rans pelan mencoba membangunkan sang ayah yang tertidur di sofa, sama seperti Aleen Jhonny juga ingin bertemu secara langsung dengan keluarga pasien yang bersedia mendonorkan ginjalnya kepada Aleen.

Jhonny terbangun matanya masih setengah terpejam perlahan ia membangunkan tubuhnya, Jhonny tersenyum ketika melihat Rans membawa kursi roda, akhirnya Jhonny membangunkan Aleen dan mendudukkan Aleen diatas kursi roda, Jhonny mendorong kursi roda disamping ada Rans yang menggenggam tangan Aleen.

Rans membawa kedua orang tua dari pasien yang di vonis mati otak ke ruang pribadinya supaya lebih nyaman tanpa kelihatan banyak pasang mata karena bisa saja nanti mereka berpikir yang tidak-tidak, dengan hal ini saja banyak tersebar rumor bahwa Rans sengaja tak merawat pasien tersebut karena berharap sang pasien cepat meninggal dan memberikan ginjalnya kepada Harleen padahal mereka tak tahu Rans lah yang berjuang mempertahankan pasien itu hingga akhirnya orang tua sang pasien meminta Rans untuk menyerah.

Rans membuka pintu ruangannya, satu tempat di ruangannya telah ditempati sepasang suami istri yang duduk berdampingan dengan wajah yang sayu tetapi tetap dengan senyuman yang lembut, mereka berdua menoleh bersamaan saat Rans membuka pintu dengan Aleen yang duduk di kursi roda.

"Daddy, ini Tuan Marcus dan Nyonya Maria beliau adalah orang tua dari Damian" ujar Rans menunduk sebagai bela sungkawa

Aleen berdiri dari kursi roda ia berjalan mendekati kedua orang tua yang terdiam dengan sendu itu, Aleen menyapa dan duduk dilantai seperti berlutut dengan cepat Nyonya Maria menahan tubuh Aleen dan membantunya untuk duduk kursi juga.

"Ini yang namanya Harleen?" tanya Nyonya Maria

"Nyonya, aku turut berduka cita" ucap Aleen

Nyonya Maria mengusap wajah Aleen sayang. "Cepat pulih sayang, semoga sembuh, Ibu punya satu permintaan untukmu jika kelak kamu terbangun dari operasi dan berhasil pulih tolong kunjungi makam Damian setiap tahun ditanggal yang sama saat ia dikebumikan, Ibu yakin dia akan senang memiliki teman yang baru" ucap Nyonya Maria

"Pasti Ibu" jawab Aleen meraih tangan nyonya Maria yang berada di pipinya

"Damian, adalah putra kami, akan kami pastikan ginjalnya berfungsi dengan baik ditubuh mu, dia tidak pernah merokok dan mengkonsumsi minum keras" tambah Tuan Marcus

Jhonny menghampiri Tuan Marcus dan memeluk lelaki itu sambil mengucapkan bela sungkawa dan untaian ucapan terima kasih, bahkan Jhonny menawari apapun kepada Tuan Marcus tetapi beliau bersikeras menolak dan mengatakan bahwa ia melakukan itu karena memang hal itu juga kemauan dari Damian dan ia memahami bagaimana perasaan orang tua yang tak ingin kehilangan buah hatinya.

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang