51. Aideen Minta Maaf

1.4K 146 13
                                    

Jhonny dan Matt begitu sibuk dengan urusan kantor mereka berdua selalu lembur bahkan diperingatkan Rans beberapa kali dan berakhirlah mereka harus di infus vitamin dalam beberapa jam, karena beberapa bulan ini Jhonny baru saja kembali dan perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan sehingga mereka harus kejar-kejaran dalam bekerja belum lagi supervisi karyawan kantor yang harus dilakukan sebelum akhir bulan, Dian dan Jeffrey juga sibuk mengurus yang lain.

Aideen memanggil tiga saudaranya yang lain untuk berkumpul sebelum pulang sekolah dan ternyata sehabis sekolah mereka punya kegiatan masing-masing, Aireen dengan olimpiade sastra inggrisnya, Aleen dengan olimpiade matematikanya, Chand turnamen basket ball dan javie dengan kegiatan pelayanan masyarakatnya disekolah.

Aideen menelepon sang paman, biasanya disaat seperti ini Uncle Dian yang paling bisa diandalkan yah meskipun terkadang menyebalkan tapi Uncle Dian itu baik meskipun sikapnya hampir mirip Aleen dan Rans.

Aideen segera mengambil ponselnya dan menyambungkan panggilan kepada Dian, setelah tersambung Aideen langsung mengatakan tujuannya menelepon sang paman.

"Uncle, jemput abang sekarang bisa? Daddy and Abang Matt sibuk, yang lain ada kegiatan cuma Aideen yang free hari ini" ujar Aideen

"Okeeiii, Uncle jemput kebetulan lagi dijalan mau makan siang, nanti kita makan sama-sama"  jawab Dian diseberang telpon

Aideen duduk di pos depan menunggu Unclenya datang, Aideen tersenyum ia melambaikan tangan ketika Dian turun dari mobilnya, Dian membukakan pintu Aideen tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Di sepanjang jalan Aideen menatap sang Uncle dengan tatapan yang sulit diartikan, sebenarnya ia ada maksud lain mengapa ia meminta Dian menjemputnya.

"Uncle tuh ganteng banget ya, udah jenius, baik, good manners, penyayang" ucap Aideen tiba-tiba

"ck, kalau mau sesuatu tuh ngomong langsung Abang, nggk usah pakai kode bilang ganteng dulu, dari matanya udah keliatan ada niat terselubung" jawab Dian yang memfokuskan dirinya kejalan.

"Yaudah, habis makan ke rumah sakit mau ketemu sama Aunty Dania" ujar Aideen kembali ke mode seriusnya membuat Dian menggeleng.

"eh tapi yang tadi jadi nggk bang?" tanya Dian tiba-tiba

"Yang mana uncle?" balas Aideen

"yang tadi puji ganteng" tutur Dian

"iyeeee jadi, wijaya family ganteng semua kecuali Granny, Mommy dan Aunty yang cantik" jawab Aideen

Dian menuruti semua permintaan Aideen, mereka mengunjungi beberapa toko mulai dari toko bunga, toku kue dan toko lainnya, Dian sebenarnya bingung cuman ia masih memikirkan timing yang pas buat bertanya kepada Aideen mengapa ia melakukan hal seperti ini untuk menemui Dania, Jhonny memang bercerita perihal dirinya yang khawatir dengan kehadiran Dania tetapi ia belum tau cerita dari sudut pandang seorang anak, jika mau Dian bisa menenangkan Aideen dengan cara memberitahukan izin nya untuk mendekati Dania

tiba diparkiran rumah sakit Aideen menarik nafas dalam ia menampilkan senyuman sebisa mungkin tetapi raut wajahnya tak bisa berbohong anak itu sedang menahan rasa bersalahnya cuman masih canggung dalam mengucapkan maaf.

langkah kaki Aideen nampak terburu-buru bahkan Dian kewalahan mengimbanginya, tiba didepan pintu kamar Dania, Aideen terlihat begitu ragu ia melirik kepada Dian sekilas setelah mendapat anggukan dari Dian, Aideen memberanikan diri membuka pintu.

Dania yang sedang sibuk melukis terkejut dengan kehadiran Aideen ia bergegas berdiri dan menghentikan kegiatannya, Aideen berjalan pelan meletakkan tangkaian bunga indah diatas meja, langkah kakinya berjalan menghampiri Dania yang terdiam ditempat

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang