23. Perasaan Yang Harus dipeluk atau dilepas?

2.2K 179 11
                                    

Matt sudah di izinkan untuk pulang hari ini si kembarpun sudah mulai aktif diberbagai kegiatan sekolah begitu juga dengan duo bungsu yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di organisasi sedangkan Aleen masih sama, masih belajar seadaanya dan bermain banyak game di dalam ruangan Matt dengan dalih tidak ingin Matt kesepian dan sendirian.

"Permisi" pintu diketuk, Aleen berinisiatif membukan pintu namun sudah diambil alih oleh Matt yang bergerak lebih cepat dibangdingkan dirinya

"Kebiasaan main game mulu, kasian nanti kalau kelamaan orang nunggu nya" tegur Matt sambil membukakan pintu.

"Hehehe nunggu abang cercep" jawab Aleen cengengesan

Didepan pintu berdiri seorang dokter wanita yang terlihat begitu manis dan anggun senyuman nya begitu menawan Matt terpaku sejenak sebelum mempersilahkan dokter wanita itu masuk wanita itu memiliki perawakan sedang rambut sebahu bermata bulat membuat Matt teringat dengan sang Mommy sewaktu muda dulu yang begitu menyukai rambut sebahu

"Di suruh masuk kali bang" ujar Aleen datar menatap Matt yang masih diam membisu kemudian gelagapan sendiri dan sialnya Dokter wanita tersebut malah memberikan senyuman manis untuk Matt.

"saya adalah dokter yang akan melakukan pemeriksaan terakhir atas perintah Dr. Ransey kebetulan hari ini beliau melakukan banyak pemeriksaan di unit instalasi gawat darurat" ucap nya sebelum mempersilahkan Matt untuk berbaring dan mulai melakukan kegiatan nya

Deg... detak jantung Matt berdetak di luar batas dalam artian berdetak begitu cepat

Dokter wanita tadi dengan telaten memeriksa Matt sesuai dengan prosedur yang telah di intruksikan oleh Rans bahkan ia juga memberikan beberapa saran kepada Matt yang masih merasakan gatal dan ruam kemerahan di sekitar tubuhnya.

"Sudah selesai?" suara Rans memecah keheningan tiba-tiba

Dokter wanita tadi langsung beridiri dan menghadap Rans entah mengapa Aleen menangkap gelagat berbeda dari wanita tersebut wajah nya terlihat bersemu rona kemerah di pipinya tidak bisa disembunyikan bahkan senyuman lebarnya juga terpatri sempurna hanya dengan melihat Rans yang berada di depannya. Rans membalas senyum yang diberikan oleh dokter wanita tadi mata tegas Rans seolah meredup ketika menatap wanita yang berdiri dihadapannya sekarang

"All done" jawab nya tersenyum menyerahkan document pemeriksaan akhir Matt kepada Rans

Rans mengusap kepalanya sambil tersenyum "kerja bagus Arisha, setelah ini break time ya manfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin setelah itu temui aku di ruangan" tutur nya membuat wajah wanita itu semakin memerah dimatanya terlihat sekali pancaran kebahagian. Aleen yang mengamati dari kejahuan hampir saja memuntahkan minuman nya matanya terbuka lebar kepalanya pusing mendadak dia mencoba berpikir sejak kapan kaka nya itu bisa melakukan hal manis seperti tadi "Akww mengerikan" racau Aleen yang mendapatkan perhatian semua orang yang berada di ruangan tersebut

"Abaikan saja dia adalah adik yang pernah ku ceritakan kepada mu dia memang terlihat bodoh aslinya dia pintar" ucap Rans kepada dokter wanita bernama Arisha tadi

"Harleen" ucap dokter wanita tersebut

"Heol Daebak" kaget Aleen dalam Bahasa korea yang tiba-tiba saja keluar dari mulutnya maklum lah Aleen korban drama korea, sebenarnya Aleen hanya kagum Rans itu tidak banyak bicara bahkan sekedar menceritakan tentang dirinya saja sangat singkat padat apalagi tentang keluarga dan hebatnya wanita ini bisa mengenal dengan baik nama nya

"Lain kali aku ingin melihat si kembar, boleh?" tanya Arisha manis

"Heol Daebak" Tutur Aleen lagi dengan wajah yang terlihat begitu konyol membuat Arisha tertawa lucu tanpa Rans sadari Matt menatap nya dengan tatapan penuh arti apalgi Rans terlihat menahan senyumnnya saat Arisha diam-diam menatap Rans. Oh God triangle love

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang