26. Kenyatan Yang Harus di Terima

2.4K 195 20
                                    

Sekitar tiga hari sejak kedatanganya di Jerman Jhonny langsung dirawat di rumah sakit ternama dengan berbagai alat canggih untuk menunjang keberhasilan pemeriksaan kesehatanya, sejak hari itupula Jhonny seharian penuh menjalanani berbagai pemeriksaan mulai dari cek darah, CT Scan dan pemeriksaan BMP (Bone Marrow Puncture) atau dikenal dengan pemeriksaan tulang sumsum yang berfungsi untuk mengetahui segala jenis penyakit.

Jeffrey bertugas mengurus berbagai administrasi kalau Matt bertugas menemani Daddynya yang telihat begitu lemas akibat banyaknya pemeriksaan yang harus ia jalani, cukup melelahkan memang selesai dengan satu pemeriksaan maka harus masuk ke ruangan lain lagi untuk melakukan berbagai macam prosedur pemeriksaan lainya.

Tepat pukul 22.00 malam Jhonny menyelesaikan semua prosedur badanya terasa lemah rasa sakit menggerogoti sebagian tubuhnya sampai rasanya ia ta kuasa menahan semua itu dan meringgis pelan tanpa suara.

"Daddy tidur aja nanti kalau uncle Jeff datang abang bangunin ya soalnya Daddy sejak pagi tadi belum makan" tutur Matt lembut

Jhonny bergerak tak karuan bahkan ia terlihat begitu gelisah bahkan ringisan terdengar begitu jelas ditelinga Matt. "Daddy?" panggil Matt

"Sakit" ucap Jhonny dengan keringat dingin yang terus bercucuran tanganya bergerak kesana kemari mencoba mencari cara untuk menyalurkan rasa sakit yang dirasakanya.

Matt menyeka keringat Daddy nya kemudiam menggenggam erat tangan sang Daddy. "Sorry daddy, Matt nggak bisa bantu banyak jika bisa meminta pada Tuhan rasanya biar Matt saja yang mersakan sakit itu jangan Daddy" tutur Matt.

Jeffrey datang dengan sekantong makanan dan juga snack yang sudah ia beli tokoserba rumah sakit setelah selesai berdiskusi dengan dokter yang memeriksa sang kaka. Jeffrey tertegun ia sangat sedih melihat kondisi kakanya yang terlihat begitu lemah yah dirinya yang menyaksikan saja sudah tahu bahwa melakukan ini dan itu sangat menyakitkan banyak jarum yang menacap ditubuh Jhonny bahkan Jhonny sempat drop beberapa jam.

Jeffrey mendekat kepada Matt mengajak Matt untuk berbicara diluar karena saat ini Jhonny sudah terlelap takut nantinya mereka membuat istirahat Jhonny terganggu.

"Besok hasilnya akan keluar, apapun hasilnya nanti kita harus terima dengan lapang dada karena yang terpenting sekarang bagiaman caranya agar Daddy bisa merasakan kehangatan bukan kesedihan yakinkan pada Daddy bahwa kalian selalu disampingnya dan tidak akan kemana-mana" tukas Jeffrey

"Baik uncle" jawab Matt

"Okee, mari kita makan dulu, kamu juga belum makan seharian kan Nak" ucap Jeffrey dan membukakan bungkus makanan untuk keponakan nya itu.

Disisi lain Rans beraktivitas seperti biasa bekerja, pulang lembur, menjaga adik-adiknya, membersihkan rumah dan lainya, masih ada waktu sekitar satu jam sebelum ia pulang dan keluar dari jam kerja Rans termenung di ruanganya sambil meminum kopi hangat lelah mungkin itu adalah satu kata yang tepat untuk Rans belum lagi ketika ia pulang ke rumah saat adik-adiknya rewel karena mencari Daddy untunglah Aideen bisa diajak kerja sama.

Rans melirik jam tangan syukurlah kini waktunya berganti shift ia membereskan semua peralatan miliknya kemudian memindahkan buku pasien kepada dokter lain dengan langkah tergesa-gesa ia menuju tempat parkir bahkan ia tidak menyadari bahwa ia berpapasan dengan Arisha yang menatapnya dengan pandangan khawatir entahlah mungkin Rans sedang terburu-buru. Sesuai dengan keinginan saudaranya Rans menetipan mobilnya turun untuk membeli beberapa donat dan waffle kesukaan saudaranya. Ia sadar menjadi sulung tidaklah mudah kini ia tahu betapa beratnya hari yang dilalui Matt terlepas dari segala keunikanya di rumah ia adalah seorang sulung yang bijaksana.

"Kuat ya bahu abang, aku cuman beberapa hari kaya gini udah mau ngeluh cape, giman abang yang udah bertahun-tahun" gumam Rans sambil menunggu antrian donat.

We Love You Daddy | Johnny X Nct Dream | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang