Happy reading
√√√
Zela masih setia disamping twins, dan kavie yang berada disofa dengan laptop dipangkuannya.
Kavie sebagai ceo, tentu saja masih banyak pekerjaan, begitu pula dengan zela, namun kavie melarang zela untuk mengerjakan tugasnya, karna kavie juga memintanya untuk berhenti, dan akan mencari sekretaris baru, namun zela masih bingung. Tapi pada akhirnya zela pasti akan mengikuti perintah kavie.
Zela menatap kavie dengan ekspresi bingung. "eum.. Pak" panggil zela pada kavie.
Kavie berdehem.
"emang gak bisa ya, kalo saya tetap kerja" tanyanya.
"gak bisa, karena saya ingin setelah kamu menikah dengan saya, yang saya inginkan adalah mengurus saya dan twins saja" ucapnya dengan tatapan yang masih fokus pada laptopnya.
Zela tersenyum malu mendengarnya, seperti ada kupu-kupu diperutnya, serta pipi yang kemerah-merahan.
"nanti sekretaris barunya cewe atau cowo" tanyanya.
"mau kamu?" tanyanya balik.
"kalo saya sih maunya cowo" jawabnya.
"alasannya" tanyanya lagi.
"ya kalo misalkan cewe, takut ntar gatel lagi sama bapak, jadi mending cowo" ucapnnya mengatakan alasannya.
Kavie mengangguk. "kamu takut saya berpaling hm" tanyanya lagi seraya menatap zela lekat.
Zela gelagapan. "e-enggak gitu, eum seterah bapak aja deh" ucapnya lalu mengalihkan pandangannya pada twins.
Kavie geleng-geleng kepala. "Tenang, saya gak akan berpaling kesiapapun" jawabnya lalu fokus pada laptopnya kembali.
√√√
Kini zela dan kavie serta twins berada ditaman rumah sakit.
Twins sudah sadar dari 3 jam yang lalu. Karena twins bosan didalam kamar rumah sakit, twins merengek kepada mereka, meminta jalan-jalan alhasil kavie dan zela membawa twins ketaman rumah sakit.
"mommy, zilo kapan pulang" ucapnya zilo yang berada dipangkuan kavie.
"setelah kalian benar-benar sembuh, baru dokter akan memperbolehkan kalian pulang" ucapnya seraya mengusap rambut ziyo yang ada dipangkuannya.
Zilo bersedekap dada. "zilo bosen" ucapnya cemberut.
"sebentar lagi zilo pulang kok, tunggu beberapa hari aja ya" ucap zela lembut.
Zilo mengangguk.
"mommy..., kepala ziyo pusing sama sakit" ucapnya dengan bersadar pada dada zela.
"mana yang sakit, sini mommy usapin" ucapnya melihat ziyo sedih.
"yang ini mommy" ucap ziyo menunjukan bagian kepalanya yang sakit.
Zela yang melihat itu langsung mengusap lembut kepala ziyo yang terasa sakit.
"mommy, zilo pengen liat jerapah deh" ucapnya menatap zela gemas.
Zela yang melihat itu, beralih menatap kavie. Kavie yang menyadari itu mengangguk seraya tersenyum. "setelah kalian sembuh, daddy akan ajak kalian liburan kebun bintang."
Zilo yang mendengarnya lantas menoleh kebelakang menatap kavie, dengan mata berbinar. "beneran dad" tanyanya memastikan.
Kavie mengusap rambut zilo lembut. "bener" ucapnya.
"yey.... , zilo nanti bisa liat jerapah... " ucapnya kelewat senang.
"kalo gitu kita masuk kedalam yuk" ajak zela.
Zilo menggeleng. "nanti mommy, zilo masih mau disini" ucapnya cemberut.
"udah lama loh kita diluar, zilo kan belum sembuh total, nanti kalo nambah sakit gimana" ucapnya lembut.Zilo menggeleng pasrah. "yaudah deh mommy" ucapnya.
Zela mengusap lambut zilo sekilas. "pinter."
Zilo tersenyum.
•••
Setelah balik dari taman rumah sakit, ziyo dan zilo langsung tertidur. Dan kini cerlita dan axeri sedang menjenguk cucu mereka.
"zela, dari kemarin kan kamu belum pulang kerumah, jadi kalau mau pulang dulu sekarang gak papa, biar mamih sama daddy yang jagain ziyo, zilo" ucapnya mendogak menatap zela yang berdiri disampingnya .
Zela nampak berfikir. Ada benarnya juga, ia belum pulang dari kemarin. "eum... Tapi gak papa mih" tanyanya.
"gak papa dong, udah sana, kavie anterin nih calon istrinya" ucapnya menggoda calon pengantin tersebut.
"eum mih, kalo twins nyariin aku gimana?" tanyanya. Zela masih ragu untuk meninggalkan twins.
"urusan itu gampang, nanti mamih yang urus" ucapnya tersenyum.
Zela mengangguk. "yaudah deh mih, kalo gitu aku tinggal dulu ya mih, nanti malam aku kesini lagi. " ucapnya lalu berpamitan pada cerlita.
Cerlita mengangguk tersenyum."aku pulang dulu dad" ucap zela yang kini berada didepan axeri.
"hati-hati" jawabnya.
Zela mengangguk tersenyum. "siap dad"
"kavie jangan ngebut bawa mobilnya" ucap cerlita memperingati anaknya untuk tidak mengebut.
"iya mih" jawabnya.
Setelahnya mereka keluar dari kamar rawat twins.
"eum pak" ucap zela ditengah mereka jalan beriring dilorong rumah sakit.
Kavie berdehem.
"gak jadi deh" ucapnya yang merasa tidak perlu ditanyakan.
Kavie melirik zela sekilas. "kenapa?, ada yang mau ditanyain?" tanyanya seakan mengerti.
"ada sih, tapi nanti aja dimobil" ucapnya.
Kavie mengangguk.
√√√
Kavie menoleh pada zela sekilas. "mau beli makanan dulu?" ucapnya ditengah-tengah perjalanan.
"boleh, nanti mampir dulu ke indoapril" ucapnya.
Kavie mengangguk. "oke"
"eum pak, boleh sekarang nanya" tanya zela.
Kavie berdehem. "silahkan" jawabnya dengan fokus menyetir.
"gak tau kenapa akhir-akhir ini saya takut, ibu kandung ziyo dan zilo datang, dalam artian, mau ngambil hak asuh gitu" ucapnya seketika murung.
Kavie mengembuskan nafas pelan. "itu gak akan terjadi, dan tidak akan saya biarkan terjadi, jadi kamu tenang aja" jawabnya tapi belum membuat zela merasa tenang.
Kavie menepikan mobil, lalu menatap zela. "udah tidak usah dipikirin, ayo turun, udah sampai di indoapril" ucapnya lalu turun.
Zela membuang nafas pelas lalu turun dari mobil.
•••
Tengkyuh yang sudah membacaaaa.
Jangan lupa vote, komen, and follow yeee.
Sekian terima gaji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Untuk Twins
Short StoryAzela Ayundia. Seorang gadis yang sedang mencari pekerjaan, namun saat dihalte ia sedang meneduh dikarenakan hujan turun, dan tak berapa lama datang seorang pria yang meneduh dihalte yang sama dengan gadis itu, namun anehnya saat ada suara gluduk pr...