Happy reading
√√√
Hari semakin berlalu dan tak terasa besok pagi adalah hari pernikahan kavie dan zela.
Kini zela didalam kamarnya dengan tidur terlentang serta memeluk boneka beruang besarnya berwarna ungu. Entahlah sudah tengah malam seperti ini zela belum tertidur juga padahal sudah sangat lelah ia hari ini. Dan zela juga terus memikirkan besok pernikahannya.
"besok gue udah jadi istri dong, kok cepet amat yaa" gumamnya dengan menatap langit-langit kamarnya.
Drt drt
Suara dering benda pipih zela berbunyi. Zela segera mengambil benda itu lalu mengangkatnya setelah melihat siapa yang menelponnya tengah malam seperti ini.
"zelaaa hahaha gue tau sih pasti lo belum tidur gara-gara lo besok nikah" suara ledekan itu membuat zela ingin mencakar sahabatnya itu hazel.
Soal pernikahan kavie dan zela hazel sudah mengetahuinya tiga hari yang lalu.
"kasian ya, yang jomblo" ledek zela balik.
Didalam kamar apartemen. Hazel memutar bola matanya malas. "bodo amat jomblo, yang penting happy, dan satu hal yang lo harus tau kalo sebenarnya gue tuh punya banyak pacar, cuman ya gak gue publish aja" ucapnya senang.
Didalam kamar zela mendengus. "halah, fiksi kan. Udah gepeng gak nyata disukai lagi mending kalo gak jadi mayat, lah ini dah jadi mayat masih aja disukai" ucapnya membuat hazel kesal mendengarnya.
"ck, nyeselin banget lo, kata-kata lo nusuk dada gue nih bangke, dah ah gue matiin males gue sama lo" ucap hazel lalu langsung mematikan sambungan telefon sepihak.
Dan zela yang melihat itu tertawa senang bisa membuat hazel kesal seperti ini.
√√√
Kini dikediaman rumah zela sudah sangat ramai orang dan juga penghulu yang sudah siap untuk mempernikahkan kedua mempelainya, dengan kavie yang sudah berada didepan penghulu dan disebelah kiri pak penghulu juga sudab ada edwija, sedangkan zela berada dikamar dengan hazel dan juga alea.
"baik bisa kita mulai sekarang" ucap pak penghulu yang kini mulai mengulurkan tangannya kehadapan kavie.
Sebelum menerima uluran tangan pak penghulu kavie menarik nafas terlebih dahulu sebelum memulai akad nikahnya.
"saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara kavie abirraga bin demian abirraga dengan putri saya yang bernama azela ayundia dengan dengan maskawin berupa seperangkat alat sholat dibayar tunai"
setelah edwija mengucapkannya kavie dengan sekali tarikan nafasnya mengulangi kata tersebut dengan lantang.
"sah para saksi?" tanya pak penghulu setelah kavie mengucapkan ijab kabul.
"SAH" ucap para saksi serempak membuat kavie lega.
Didalam kamar kini zela nampak menangis bahagia, dan juga haru.
"alhamdulillah zel, lo dah jadi istri" ucap hazel memeluk zela erat.
"alhamdulillah, zela sekarang lo harus ubah sikap lo, lo udah jadi istri bukan jomblo lagi, plus udah jadi ibu, jadi contohin yang baik-baik nanti ke anak lo" ucap alea menasehati yang ditanggapi anggukan zela.
"yaudah ayo sekarang kita turun, udah pada nunggu tuh" setelah alea mengucapkan itu, zela dan hazel pun melepaskan pelukan mereka.
√√√
"pegel banget" ucap zela yang kini sudah berada diatas panggung pengantin seraya mengusap-usap bagian kakinya yang terpakai high heels.
"lepas aja kalo sakit" ucap kavie.
"iya deh" balasnya lalu melepaskan high heelsnya.
Kavie mengambil high heels zela lalu ditaro disamping bawah tempat duduknya. Melihat itu zela tersenyum hangat pada kavie, tanpa disadari oleh zela, setelah kavie menaruh sepatu zela kavie langsung menatap zela aneh.
"kenapa hm" tanyanya tepat dikuping zela.
Zela yang mendegarnya pun merinding, kenapa harus ada kata
hm nya. tolong zela tidak kuat dengan kata hm itu ditambah lagi dengan suara serak kavie, membuat zela ingin berteriak sekarang juga."kenapa?" tanya kavie sekali lagi dengan badan lebih mencodongkan kearah zela.
Zela pun merasa gugup seketika. "e-enggak kok gak papa hehe" ucapnya tersenyum kaku.
"aneh" ucap kavie lalu menyentil dahi zela membuat zela mendegus.
"Jangan lupa nanti malam" bisik kavie dengan senyum jahilnya.
zela menatap horor kavie. "eh nanti zilo sama ziyo tidur sama kita kan?" ucap zela mengalihkan pembicaraan.
"engga, mereka tidur sama mamih" ucapnya. "kamar kamu kedap suara kan?"
√√√
jam sudah tengah malam yang arti acara pernikahan kavie dan zela sudah selesai dan keluarga zela pun sudah beristirahat namun berbeda dengan orang tua kavie yang memilih pulang saja karena ada beberapa sodaranya disana, tidak enak saja kalo ditinggal.
"yeay akhirnya kita bisa tidur bareng mommy" ucap zilo kelewat senang yang kini sudah berada didalam kamar zela.
"iya akhirnya" ucap zilo tersenyum.
zela yang baru keluar dari kamar mandi heran menatap kedua anaknya duduk ditengah kasur dengan senyum yang terus mengembang.
"kalian kenapa?" tanya zela menuju kedua anak lalu duduk dipinggir kasur.
"kita seneng mom akhirnya bisa tidur dengan mommy terus" ucapnya yang diangguki ziyo.
"kata siapa kalian bisa terus tidur dengan mommy" ucap kavie yang baru saja datang dari luar.
"tentu kata kita dad" ucap ziyo santai.
kavie berjalan menuju kasur "saat dirumah kalian tetap akan tidur sendiri, iyakan sayang?" ucapnya beralih menatap zela.
zela yang mendapat pertanyaan sepertinya malah menahan salting, kenapa harus ada kata sayang plisss!
"sudah-sudah, sekarang sudah malam waktunya kita tidur okay" ucapnya menatap si kembar.
"oke mommy" ucap mereka kompak
"daddy tidur disofa" ziyo berucap enteng dan mendapat tatapan tajam dari kavie namun ziyo juga tak kalah tajam menatap sang daddy.
"mana bisa gitu, disini kan daddy yang paling berhak"
"ziyo dan zilo juga berhak" ucap ziyo
"daddy tidak akan pindah" ucapnya tak terbantah.
sedangkan zela menatap pusing keduanya yang sedang berdebat. "kita tidur berempat, sakarang ziyo dan zilo tidur" ucapnya lalu mereka pun menurutinya dengan merebahkan diri ditengah-tengah mereka.
"sekarang kamu juga tidur" ucap zela menatap kavie yang sudah masam mukannya.
"saya mau disamping kamu" ucapnya
"gabisa mas kavie, udah ah jangan banyak mau" ucapnya lalu ikut merebahkan diri.
"ck yasudah" ucap kavie yang ikut merebahkan diri juga menghadap twins tentunya.
•••
maaf gays berbulan' ga update lagi gabaik soalnya hehe tapi aku tetap lanjutin haha.
jangan lupa vote nya gays karena itu mendukung semangat aku banget follownya juga jangan lupa.
tengkyu all!💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Untuk Twins
Short StoryAzela Ayundia. Seorang gadis yang sedang mencari pekerjaan, namun saat dihalte ia sedang meneduh dikarenakan hujan turun, dan tak berapa lama datang seorang pria yang meneduh dihalte yang sama dengan gadis itu, namun anehnya saat ada suara gluduk pr...