Happy reading
√√√
Kini zela sedang didalam kamarnya, bersiap-siap untuk kerumah sakit lagi.
Tok tok tok
Suara pintu kamarnya mengalihkan tatapan zela yang sedang mengaca.
"masuk" ucap zela sedikit berteriak.
Ceklek
Pintu kamar zela terbuka menampilkan kakanya alea masuk kedalam kamar zela.
"widihh dah rapih aja lo, mana wangi bener" ucapnya lalu duduk dipinggiran kasur zela.
Zela menyibakkan rambutnya. "iyalah, secara gue kan orangnya rapih plus wangi setiap hari" ucapnya membanggakan diri.
Alea yang mendengar nya hanya memutar bola matanya malas. "halah najis, lo aja kalo gak kemana-mana jarang mandi, mandi cuma sekali sehari, apalagi kalo malas mandi, lo gak akan mandikan" ucapnya membuat zela cemberut.
Zela yang sedang berkaca pun menatap kakaknya dari kaca. "yaelah ka, gak usah diperjelas juga kali" ucapnya malas.
Alea hanya terkekeh melihat wajah adiknya yang begitu melas.
Zela berjalan mendekati kakanya. "btw ngapain lo kekamar gue, tumben bet" ucap zela lalu duduk disamping alea.
"gue cuman mau nitip ini aja sih" ucap alea memperlihatkan sebuah mainan laki-laki.
"robot?, buat ziyo sama zilo?" tanyanya.
"iyalah, soalnya pas gue lagi nyari cicin gue keinget ponakan gue, jadi gue beliin deh" ucapnya
"bagus-bagus, kamu adalah rich ounty yang baik" ucapnya menepuk pundak alea.
Alea menyingkirkan tangan zela dari pundaknya. "apaasih lebay" ucapnya.
"yee, tapi makasih loh udah kasih hadiahnya, entar gue kasih sama twins" ucapnya tersenyum.
"yaiyalah, lo harus kasih tuh mainan ke twins, kalo sampe enggak, lo gue iket dipohon kayak waktu dulu" ucapnya mengingat masa kecilnya dengan zela dulu.
Zela memutar bola matanya malas.
"yaudah deh, gue kekamar dulu, jangan lupa tuh mainannya" ucapnya seraya berdiri.
"iya-iya" ucapnya malas.
Saat alea ingin membuka pintu kamar zela, ia terkejut oleh bundanya yang sudah didepan pintu kamar zela.
"astagfirullah bundaaa, bunda ngapain berdiri disitu, bikin lea kaget aja" ucapnya mengusap dadanya pelan.
Evli terkekeh. "bunda tadi mau ketuk pintunya, tapi pintunya udah kebuka ya jadinya gak jadi deh" jawabnya.
Alea mengangguk. "ohh, yaudah deh, lea pergi kekamar dulu bun" ucapnya lalu melenggang pergi.
Evli masuk kedalam kamar zela. Melihat zela yang sedang bermain dengan benda pipihnya.
"zela dibawah udah ada kavie tuh" ucapnya lalu duduk dipinggir kasur disamping zela.
Zela menatap bundanya. "eh, iya bun ini zela udah siap kok" jawabnya.
"eh ini apa zel" tanya evli saat melihat dua mainan dikasur anaknya.
Zela melihat mainan itu. "ohhh, ini mainan buat twins, tadi kak lea ngasih ini buat twins katanya.
"ohh, yaudah gih ayo kebawah" ajak evli.
Zela mengangguk seraya tersenyum, lalu mereka berdua pergi keruang tamu.
√√√
Kini kavie dan zela sedang diperjalanan menuju rumah sakit lagi.
"kamu bawa apa tadi?, kok kayak mainan gitu?" tanya kavie penasaran.
"mainan buat twins dari kak lea pak" jawabnya.
Kavie mengangguk. "mulai sekarang gak usah make pak, saya bukan bapak kamu"
Zela menatap kavie. "terus manggil apa dong kalo bukan bapak" tanyanya bingung.
"terserah kamu, yang menting jangan manggil saya dengan embel-embel pak" jawabnya dengan tetap fokus menyetir.
Zela yang menatap kavie kini mengalihkan pandangan pada jalanan. "saya bingung harus manggil apa, soalnya udah kebiasaan manggil pak" jawabnya.
Kavie melihat zela sekilas. "terserah kamu, manggil sayang juga boleh atau mas" jawabnya.
Zela yang mendengarnya agak sedikit aneh.
Zela mengigit ujung kukunya. "eum gimana ya, kalo manggil mas saya gak biasa, malah saya ngerasa geli" jawabnya.
"ya dibiasakan aja, nanti juga biasa aja" jawabnya.
Zela mengangguk, "nanti saya coba deh" jawabnya.
"oh iya pak, eh mas maksudnya, eh, udah deh lupain aja" ucapnya merasa gugup.
Demi apapun zela merasa gugup sekarang, mana sekarang zela harus memanggil kavie mas lagi, membuat zela senyum-senyum sendiri jadinya.
"kenapa?, ngomong aja" jawabnya.
kavie tau saat ini zela sedang merasa gugup, dan juga malu untuk memanggilnya dengan sebutan mas.
"eum gak papa udah lupain aja" jawabnya.
"cepat mau ngomong apa, saya maksa" jawabnya.
"eum itu, mau mampir dulu ke indoapril" jawabnya.
Kavie mengangguk. "yaudah nanti kita mampir dulu" jawabnya.
Tak lama kavie melihat ada indoapril, segera kavie memakirkan mobilnya didepan indovember.
"mas mau masuk juga" tanya zela dengan senyum-senyum.
Kavie mengangkat alisnya satu. "kenapa kamu senyum-senyum" tanyanya. Sebenarnya kavie tau zela senyum-senyum karena apa dan sebenarnya kavie juga merasa aneh dengan itu, namun ia juga harus terbiasa.
"ish pak, saya gak bisa ngomong mas, jadi malu" jawabnya.
"biasakan" jawabnya lalu turun dari mobil.
Zela hanya menatap kavie sedikit kesal. "oke zela, biasa aja, lo harus biasa aja" ucapnya berusaha membiasakan diri dengan menyebut kavie mas.
Tok tok tok
Kaca mobil diketuk oleh kavie dari luar.
Zela yang melihat langsung keluar dari mobil.
•••
Yang belum vote, komen and follow akun ini, ayo segera gaysss karena gratis gaysss hhe.
Makasih banyak yang udah vote, komen, and follow akun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Untuk Twins
Historia CortaAzela Ayundia. Seorang gadis yang sedang mencari pekerjaan, namun saat dihalte ia sedang meneduh dikarenakan hujan turun, dan tak berapa lama datang seorang pria yang meneduh dihalte yang sama dengan gadis itu, namun anehnya saat ada suara gluduk pr...