Happy reading
√√√
Kini keempat manusia berbeda jenis kelamin itu, berada disebuah mansion milik kavie.
Ziyo dan zilo yang sedang berada diruang tv bersama zela, sedangkan kavie berada didalam kamarnya untuk berganti baju.
"Mommy, zilo mau nasi goreng buatan mommy" ucapnya menatap zela dengan puppy eyes nya.
Zela yang melihat itu pun gemas sendiri. "oke, kaka buatin dulu ya nasi gorengnya, ziyo mau?" tawarnya kepada ziyo.
Ziyo mengangguk. "mommy, tapi mommy bukan kaka, mommy itu mommy" ucap ziyo yang diangguki oleh zilo.
Zela menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seraya tersenyum.
"iya-iya, yaudah kaka bi-" belum selesai zela berbicara zilo malah memotong ucapannya.
"mommy bukan kaka, mommy" ucap zilo mengembungkan pipinya lucu.
"okee, m-mommy bikin dulu, kalian tunggu sini" ucapnya lalu pergi kedapur setelah bertanya pada bibi dimana letak dapur berada di mansion kavie.
Setelah berkutat dengan dapur, kini zela berjalan ke meja makan, dengan kedua tangannya yang memegang piring berisikan nasi goreng untuk twins.
"yey nasi goreng nya udah datang" sorak kedua bocah laki-laki itu, yang kini sudah duduk anteng dimeja makan.
Zela hanya tersenyum menanggapinya.
"ini untuk zilo" ucapnya menaruh nasi zilo kehadapan zilo. "dan satu lagi punya ziyo" lanjutnya, lalu menaruh piring berisikan nasi goreng kehadapan ziyo.
"habisin oke, nanti kalo gak abis kaka sedih" ucapnya merubah raut wajah sedih.
"zilo gak mau abisin" ucapnya cemberut.
"eh kenapa, kaka ada salah?" tanyanya duduk disamping zilo.
"zilo kan udah bilang bukan kaka tapi mommy" ucapnya menatap zela dengan cemberut.
Zela menepuk jidatnya, "oh iya, maaf ya boy, yaudah habisin kalo gak mommy sedih" ucapnya menatap kedua bocil tersebut.
Kedua pun mengangguk, lalu memakannya dengan lahap.
Tak lama kavie datang, dengan celana selutut dan kaos hitam oblongnya.
"anak daddy lagi apa hm" ucapnya seraya duduk didepan ziyo.
"lawgi mawkwan dad" ucap ziyo, yang mulutnya masih penuh dengan nasi goreng.
Kavie tertawa kecil. "yaudah habisin" lanjutnya. Lalu tatapan beralih kegadis yang sedang duduk disamping zilo dengan tatapan kearahnya.
Kavie mengerutkan dahinya. "zela" ucapnya.
Namun tak ada respon dari zela.
Kavie melambai-lambaikan tangannya didepan zela.
Namun tetap sama tidak ada respon. zilo yang melihat itu pun menggerakan lengan mommynya.
"mommy mommy, itu dipanggil daddy" ucapnya, dan zela pun tersadar dari keterlamunannya.
"eh iya kenapa zilo" ucapnya.
"mommy dali tadi dipanggil daddy, tapi mommy gak dengel" ucapnya lalu kembali melahap nasi gorengnya yang tinggal sedikit.
Zela tersenyum canggung kearah kavie. "eh iya pak kenapa"
"kamu kenapa, gak enak badan" tanyanya lagi
Zela menggeleng. "enggak pak gak papa" ucapnya
Kavie mengangguk lalu tersenyum, "kamu pasti terpesona kan sama saya" ucapnya yang tiba-tiba narsis seperti ini.
Zela gelagapan. "e-enggak kok pak, ih bapak narsis juga ya ternyata" ucapnya tertawa canggung.
"kamu udah makan" ucapnya dan dibalas gelengan oleh zela.
"yaudah bentar saya pesenin makanan dulu" ucap mengluarkan benda pipihnya.
Namun sebelum memesan zela melarangnya terlebih dahulu.
"gak usah, saya masak aja didapur"
"kamu bisa masak"tanyanya menatap zela tak yakin.
"bisalah masa seorang zela gak bisa masak" ucapnya bangga pada diri sendiri.
"yaudah sana" ucapnya.
"bapak mau dimasakin apa, biar sekalian" ucapnya sebelum kedapur.
Kavie nampak berfikir sebentar. "saya mau.. Nasi goreng aja sama kaya twins. " zela mengangguk lalu melenggang pergi ke dapur.
Setelah bikin makanan untuk dirinya dan juga kavie, kini mereka makan dimeja makan dengan twins yang sedang memegang tablet dengan menampilkan film kartun kesukaan mereka.
Setelah kavie dan zela selesai dengan makanannya kini mereka duduk di sofa depan tv.
Zela menatap jam, yang ternyata kini sudah jam 17:15, untung saja dirinya sudah izin kepada kedua orang tuanya kala, ziyo dan zilo merengek untuk mengajak mommynya ke mansion kavie.
"pak mereka udah tidur, mending dibawa kekasur aja" ucap zela.
Kavie mengangguk, lalu bangun dari sofa diikuti oleh zela, dan menuju anak yang sudah terlelap disofa. Kavie menggendong zilo sedangkan ziyo digendong oleh zela.
"eum pak yaudah, saya mau izin pulang dulu" ucapnya seusai manaro twins dikamarnya.
Kavie mengangguk. "yaudah ayo saya antar" ucapnya.
Zela menggeleng. "gak usah pak, saya bisa pesan taksi kok" ucapnya.
Kavie berjalan menuruni tangga diikuti oleh zela. "udah saya aja yang antar, tidak ada penolakan" ucapnya tak terbantakan.
Setelah menempuh perjalanan 20 menit dari mansion kavie, kini zela sudah sampai digerbang rumahnya bersama kavie.
Zela melepas sealbethnya. "makasih pak" ucapnya tersenyum lalu membuka pintu mobil dan keluar.
Kini zela berdiri didekar gerbang, ia melihat kavie yang menurunkan kaca mobilnya. "jangan lupa besok datang lebih pagi" ucapnya.
"siap pak" ucapnya hormat.
Kavie terkekeh. Zela yang melihat itu hanya tersenyum.
"yaudah kalo gitu saya duluan, assalamualaikum"
"waalaikumussalam, hati-hati pak"
Kavie mengangguk, lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Zela yang melihat itu, menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "pak kavie, giliran ada gua gak ngebut, giliraan sendiri malah ngebut, padahal kalo ada gua terus ngebut gua jadi enak, secara gua kan suka banget sama yang namanya ngebut-ngebut gitu" ucapnya tanpa disadari arita-----bundanya, sudah berdiri dibelakangnya saat zela bicara sendiri.
"mau sampe kapan kamu berdiri sama ngomong sendiri disitu" ucapnya membuat zela tergejolak kaget.
"astagfirullah, ih bunda bikin kaget aja, untung gak punya riwayat jantung" ucapnya mengelus dadanya.
"heh ngomongnya, udah ayo masuk, papah bentar lagi pulang" ucapnya mengajak zela masuk.
Arita dan zela pun masuk kedalam rumah.
•••
Maaf ya up nya lamaaa.
Lagi sibuk soalnya geys, makanya kelupaan, tapi aku bakal up 3 chapter hari ini, sore sama malam.
Tengkyu yang sudah vote and follow.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Untuk Twins
Short StoryAzela Ayundia. Seorang gadis yang sedang mencari pekerjaan, namun saat dihalte ia sedang meneduh dikarenakan hujan turun, dan tak berapa lama datang seorang pria yang meneduh dihalte yang sama dengan gadis itu, namun anehnya saat ada suara gluduk pr...