05. M.U.T

32.8K 1.3K 5
                                    

Happy reading

√√

Setelah menjelaskan, kavie menatap zela dalam.

"jadi kenapa kamu tidak bekerja dikantor papah kamu? Tanya kavie.

Zela menghembus napas pelan. "ya karena saya mau cari pengalaman kerja dikantor lain. Lagian juga udah ada kaka saya yang kerja dikantor papah" ucapnya menatap kavie.

Kavie mengangguk.

"oh ya, twins pulang jam berapa sekolahnya" tanyanya.

"jam satuan" jawabnya.

Zela mengangguk. "yaudah, kalo gitu saya permisi mau mempersiapkan meeting nanti" ucapnya lalu berdiri.

Setelah meeting selesai. Zela kini berada dikanti seorang diri seraya menikmati makanan yang ada didepannya yaitu nasi goreng.

"ah kenyang gue" ucapnya setelah menghabiskan nasi goreng tersebut.

Zela melihat jam yang melingkar ditangan mulus zela. Jam itu menunjukan jam 12:45 dan itu artinya sebentar lagi twins akan pulang. Zela berjalan keluar kantin setelah membayar nasi goreng yang ia pesan tadi.

Didalam ruangan milik kavie. Kini kavie terlihat sedang tidak sibuk, dengan tangan yang memegang benda persegi panjang itu.

Tok tok

"masuk" ucap kavie. Lalu menyimpan benda pipih itu kedalam sakunya.

Kini zela sudah berada didepan kavie. Kavie menatap zela seakan menanyakan kenapa.

"pak, kita gak jemput twins?" tanyanya.

Kavie melihat jam yang melingkar lengan tangannya itu. Ah ternyata sudah hampir jam satuan.

Tanpa babibu kavie berdiri. "ayo" ajaknya lalu berjalan mendahului zela.

Kini mereka sudah berada disekitar sekolah twins. Hingga beberapa saat para murid berhamburan keluar, menuju orang tua mereka berada.

Zela dan kavie berada diluar mobil, berdiri di samping mobil yang sedang menunggu twins.

Tak lama twins datang. "mommy/daddy" ucap mereka serentak.

Ziyo memeluk zela, dan zilo memeluk kavie.

"gimana belajarnya hm" tanya zela pada kedua anaknya itu.

"seruu mom, tadi zilo sama abang disuruh bu guru menggambar, iyakan bang?" ucap zilo yang berada digendongan sang daddy sembil bertanya kepada abangnya.

Ziyo mengangguk.

"yaudah, sekang kita masuk kemobil, lanjut ceritanya dimobil aja" ucapnya.

Namun saat ingin masuk, ziyo malah pergi menuju kearah seorang gadis kecil, yang berdiri menatap jalan dengan mata yang melihat kekanan dan kekiri.

"kamu belum pulang" ucap ziyo. Yang sekarang sudah berdiri disamping gadis itu.

Gadis itu menengok kearah ziyo. "menulut kamu" ucapnya.

"mau bareng daddy dan mommyku?" tawarnya mengajak gadis itu pulang.

Gadis itu menggeleng. Disisi lain zela, kavie, dan zilo melihat anaknya dari beberapa meter saja.

"kamu mau nanti diculik" ucap ziyo menakuti.

"tapi nanti bunda dan papahku jemput gimana?" tanyanya

"kenapa" tanya zela yang sudah berada disamping anaknya itu.

"dia belum jemput mommy, tapi dia gak mau aku ajak pulang bareng" adunya.

Zela menatap gadis kecil itu, yang ternyata dia juga sedang menatap dirinya dengan muka murung.

"siapa nama kamu cantik" ucapnya lembut.

"ayasa tante" ucapnya

"tante anter pulang mau?" sekarang zela yang menawarkan gadis kecil itu.
"tapi nanti bunda dan papahku menjemput gimana" tanyanya lagi pada orang yang berbeda tentunya.

"nanti tante akan bilang ke satpam jika bunda dan papahmu sudah datang. kalo kamu sudah di antar oleh mommy dan daddy ziyo zilo kerumah kamu" ucapnya menjelaskan.

Setelah mendengar itu ayasa mengagguk.

Tak tunggu lama mereka menuju kemobil setelah memberi pesan kepada satpam tentang soal tersebut.

Disisi lain zilo yang sedang menceritakan tentang ziyo yang ribut disekolah kini tiba-tiba diam saat pintu mobil terbuka dan menampilkan ziyo dan ayasa.

Dan zela yang duduk disamping kavie.

"daddy anter teman aku dulu" ucap ziyo pada sang daddy.

"oke boy" ucapnya lalu melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

"ziyo kenapa kamu berantem disekolah" ucao kavie ditengah perjalanan menuju rumah ayasa.

Ziyo menatap adiknya tajam. "kenapa kamu kasih tau" ucapnya marah.

"maaf" cicitnya.

Ziyo berdecak.

"kenapa hm" tanya sang daddy lagi.

"aku hanya ingin membantu ayasa, saat dia dinakalin dad, aku hanya mendorong orang yang menakali ayasa" ucapnya memberitahu.

Zela yang sedari tadi diam, kini bertanya pada ayasa.

"apakah benar ayasa" ucap melihat dari kaca mobil.

Ayasa mengagguk polos.

"yaudah, tapi ziyo  lain kali kalo mau menolong jangan sampai berbuat kasar oke" ucapnya beralih menatap ziyo.

"iya mom, maaf" ucapnya merasa bersalah.

Zela mengagguk dan tersenyum.

Ziyo lalu menatap adiknya tajam, yang ditatap pun hanya menunduk takut kepada sang abang.

"aku males sama kamu, gak bisa jaga rahasia" ucapnya lalu mengalihkan tatapannya kepada ayasa yang sedang menatap jalanan.

Disisi lain zilo bersedekap dadap sambil melihat jalanan dari kaca mobil. "abang nyeremin kalo lagi marah" dumelnya dalam hati.

Tak terasa kini mereka sudah berada didepan rumah milik gadis kecil itu. Ayasa.

"om, tante, makasih udah ajak ayasa pulang baleng" ucapnya lalu bersaliman pada kavie dan zela.

"sama-sama cantik" ucapanya mengelus puncak kepala ayasa sebentar.

Kini ayasa beralih menatap zilo dan ziyo bergantian. "makasih ziyo zilo, aku turun dulu babay" ucapnya lalu turun.

Kini mereka berempat lansung menuju kemansion kavie.

Dilain tempat ayasa baru masuk kedalam rumah mewahnya. Dan langsung disungguhkan dengan mama dan papahnya yang saling berteriak dikamar mereka.

"KAMU YANG TIDAK TAHU DIRI!"

"SAYA TIDAK TAHU DIRI?, "

kira-kira seperti itulah yang didengar oleh ayasa. Ayasa tau pasti kedua orangtuanya sedang bertengkar lagi.

Dengan berjalan santai ayasa menaiki tangga satu persatu untuk menuju kamarnya.

Setelah sampai didalam kamar. Ayasa langsung duduk ditengah-tengah kasur, dengan kedua lutut yang ditekuk dan menelungkupkan kepalanya disana.

"hiks, mama sama papah belantem mulu" ucapnya.

Hingga seusai nangis, ayasa merebahkan badannya, dan tidur, tanpa melepaskan baju sekolahnya.

•••

Hellow, aku up lagi, lagi mood soalnya jadi aku up sekarang aja dehh.

Makasih yang sudah vote dan follow.

Mommy Untuk TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang