selamat pagi, siang, sore, malam gayss.
sebelum baca, absen dong kalian dari daerah mana aja, kalo watashi sendiri dari serang.
oke, selamat membaca
√√√
zela dan kavie khawatir saat ziyo berteriak, dan langsung lari menghampiri ziyo.
"ziyo kenapa" ucap zela khawatir namun kini atensinya mengarah pada ayasa.
"ayasa jatuh mom tadi ditabrak oleh orang itu" ziyo menunjuk orang tersebut yang kini malah berlari saja tanpa henti.
"kamu ngga apa-apa sayang" ucap zela berjongkok membantu ayasa bangun.
"tidak apa-apa tante" ucapnya.
zilo juga menghampiri mereka.
setelah mereka mencari tempat duduk. "mas kamu cari obat di apotik" suruh zela yang langsung dilaksanakan oleh kavie.
"bentar ya" ucap zela melihat ayasa dengan muka seperti ingin menangis namun ditahan.
ayasa hanya mengangguk.
tak lama kavie datang dengan beberapa obat luka. segera zela mengobati ayasa dengan telaten dan sesekali ayasa meringis dan kini sudah mengeluarkan air matanya.
setelah selesai mengobati, zela memangku ayasa guna menenangkan gadis kecil itu.
"bentar lagi ini akan sembuh" ucapnya.
ayasa hanya mengangguk sebagai balasan, sementara gadis kecil itu manatap kavie takut.
kavie yang menyadari itu pun mengambil alih ayasa dari pangkuan zela. "apakah om terlihat seram" tanya kavie yang langsung di angguki oleh ayasa, membuat zela dan twins tertawa.
"daddy memang seram tapi dia baik kok" ucap zilo yang berdiri didepan zela.
"benarkah?" tanya ayasa dengan lucu.
"iya, daddy selalu baik ke kita dan mommy jadi kamu tidak perlu takut" ucap ziyo.
"gimana?, apakah om masih terlihat seram" tanyanya lagi pada ayasa.
ayasa menggeleng. "om sangat baik" ucapnya tersenyum.
kavie tersenyum kembali, namun tak lama pria berjas yang umur nya diatas kavie menghampiri mereka dengan tergesa-gesa. "ayasa! kenapa kau begitu ceroboh, hanya saya tinggalkan sebentar saja sudah merepotkan orang lain." omelnya lalu mengambil alih.
kavie berdiri menatap tajam pria itu. "apakah pantas kau berbicara seperti itu kepada anak mu" ucapnya sedikit emosi.
papah ayasa melihat kearah kavie. "maaf pak kavie ini urusan saya, dan terima kasih sudah menolong anak saya permisi" ucapnya lalu melenggang pergi.
kavie hanya sekedar tau nama dan perusahaan pak senal, dan kini kavie ingin tahu lebih jelas tentangnya.
dengan wajah dingin nya kavie mengeluarkan benda pipihnya, lalu dengan segera menelfon sekretaris. "cari tahu tentang pak senal secepatnya" ucap kavie setelah terhubung.
"baik pak, akan saya cari tahu sekarang juga" ucap sekretaris tersebut disebrang sana.
"terima kasih" jawab kavie lalu mematikan sambungan.
"kenapa?" tanya zela.
kavie menggeleng. "tidak apa-apa, ayo kita pulang" ucapnya.
sementara ayasa dan papa nya kini berjalan menuju mobil mereka.
"kau selalu saja merepotkan orang lain" ucap senal.
ayasa hanya menunduk saja didalam gendongan papa nya. "maaf pa" cicit nya dengan raut wajah yang takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Untuk Twins
Short StoryAzela Ayundia. Seorang gadis yang sedang mencari pekerjaan, namun saat dihalte ia sedang meneduh dikarenakan hujan turun, dan tak berapa lama datang seorang pria yang meneduh dihalte yang sama dengan gadis itu, namun anehnya saat ada suara gluduk pr...