04. M.U.T

35.8K 1.5K 4
                                    

Happy reading

√√√

Kini zela dan keluarganya sedang berada diruang tv.

"zela, gimana hari pertama kamu kerja diperusahaan kavie grub" ucapnya menanyakan pada anak bungsunya.

"gak gimana-gimana pah, semua berjalan dengan baik kok" balasnya tersenyum.

Edwija --papahnya-- hanya mengangguk.

"kalo kamu kak, gimana kerjaan nya hari ini" ucap sang papah, yang kini bertanya pada anak sulungnya.

"jawabannya sama kaya zela pah" ucapnya. Alea --kakanya-- zela memang dikenal dikeluarga sebagai cewe yang malas bicara, kalo bicara pasti hanya seperlunya.

Edwija hanya mengangguk tersenyum seraya mengusap kepala alea sekilas.

"la balikin tuh baju gua, tapi sebelum balikin cuci tuh baju sampe wangi" ucapnya menatap zela.

Zela mendengus. "iya-iya, gua juga bakal nyuci baju loh lah, tanpa lo suruh juga"

"bagus deh, yakan gw takuknya lo lupa" ucapnya lalu tersenyum.

Arita yang sedari tadi memperhatikan permbicaraan kedua anaknya, kini bertanya. "kamu minjem baju kakakmu? " tanya arita.

"iya bun, soalnya tadi pagi zela gak punya baju ala-ala kantor gitu" ucapnya.

Arita mengagguk. "yaudah nanti beli sana, minta uang sama papah"

Zela tersenyum. "oke bundaaa" ucapnya.

√√√

Kini zela berada dikamarnya. Dengan lampu mati. Ya zela memang seperti ini jika dikamar sendiri suka mematikan lampu, padahal belum mau tidur.

Drt drt

Benda pipih zela bergetar yang menandakan ada yang menelfonnya.

Zela mengerutkan dahinya."nomor gak dikenal" gumamnya, tanpa tunggu lama lagi, zela segera mengangkat nya.

"halo" ucap zela.

"halo zela, ini saya kavie" balas kavie disebrang sana.

Zela mengangguk. "oh pak kavie, iya pak ada apa nelfon saya" tanyanya.

"besok pagi-pagi sebelum kekantor, bisa anter anak saya, dengan saya, karena anak saya tadi minta ingin dianter oleh kamu, apakah bisa?" Tanya kavie ragu-ragu.

"bisa pak, jam berapa, nanti saya kerumah bapak"

"tidak usah, saya dan twins nanti akan kerumahmu saja" jawabnya.

Zela hanya mengagguk. "yaudah pak"

Dilain tempat kavie tersenyum seraya mengagguk.

"yaudah selamat malam, jangan bergadang, assalamualaikum" ucapnya lalu mematikan sambungan sepihak.

Zela didalam kamar melengo. Belum juga menjawab salam sudah dimatikan saja sambungannya.

"waalaikumussalam" jawab zela, walaupun sudah tidak bisa terdengar lagi oleh kavie.

√√√

Kini kavie dan twins sudah berada didepan gerbang rumah zela. Tidak lama zela datang lalu duduk didepan disamping kavie.
"mommyyy" teriak twins saat zela masuk kedalam mobil.

"hai twins" sapanya menengok kearah belakang.

Twins menyodorkan pipinya kezela. Zela yang melihat tampak bingung.  Ziyo yang menyadari kebingungan mommynya lantas berkata. "cium pipi mommy"ucapnya.

Zela ber-oh, lalu mencium keduan pipi tembam twins lalu bergantian dengan twins yang mencium pipi zela.

√√√

Kini mobil kavie berhenti diarea sekolahan twins.

"sampaii" ucap kavie.

Setelah sampai mereka berempat pun turun.

Zela berjongkok didepan twins lalu merapihkan baju sekolah dan posisi tas twins secara bergantian.

"Oke sudah rapih, belajar yang baik disekolah oke" ucap zela seraya kembali berdiri.

"Siap mommy" ucap twins kompak

Zela mengusap kepala twins bergantian. "Pinter"

"mommy salim" ucapnya zilo

Zela tersenyum lalu menyondorkan tangannya kehadapan twins, dan twins segera bersaliman ke zela secara bergantian begitu pun ke kavie.

"yaudah sana kalian masuk, nanti keburu bel" ucapnya, dan twins pun melangkah masuk kesekolah seraya melambaikan tangan kepada zela dan  kavie yang dibalas juga oleh mereka.

"apa itu istrinya ya bu" ucap ibu-ibu yang baru saja mengatarkan anaknya.

"kek nya iya sih bu, liat aja tadi anaknya pak kavie, manggil perempuan itu mommy, jadi ya udah pasti itu istrinya kan bu" ucap ibu-ibu yang bernama narsih.

"iya juga sih buu bener"

Zela yang tidak sengaja mendengar, melihat kearah ibu-ibu itu, ibu-ibu itu balik melihat zela, zela yang ditatap balik lantas tersenyum ramah.

"saya duluan ya bu" ucap zela seraya menampilkan senyum ramahnya.

"iya-iya neng silahkan"

"duluan bu" ucap kavie.

"iya pak kavie hati-hati"

Kavie mengangguk seraya tersenyum.

√√√

Kini zela berada diruangan kavie.

"pak nanti jam 1 siang ada rapat dengan perusahaan edwija grup" ucapnya kepada kavie yang sedang duduk dengan laptop dihadapannya.

Kavie mengangguk lalu menatap zela. "oke, nanti tolong disiapkan apa-apa saja yang perlu disiapkan" ucapnya lalu beralih kelaptop nya lagi.

"baik pak, kalo begitu saya permisi" ucapnya.

"zela" baru dua langah dirinya sudah dipanggil lagi oleh kavie.

Zela membalikan badan, mengarah pada kavie. "kenapa pak" tanyanya.

Kavie berdiri lalu melangkah menuju sofa panjang yang ada diruangan nya.

Kavie duduk disofa panjang. "kamu kenapa tidak kerja diperusahaan papah kamu" ucapnya membuat zela menyerngitkan dahinya.

"maksudnya" ucapnya masih bingung.

Kavie menatap zela yang berdiri tidak jauh dari hadapannya.

"saya tau kamu anak dari perusahaan edwija grup, anak pak edwija, benar bukan" ucapnya menatap zela tersenyum.

Zela yang mendengar itu lantas melangkah menuju kavie dan duduk disamping kavie, dengan jarak yang agak jauh.

"kok bapak tau, tau dari mana" tanyanya yang sudah mulai kepo.

"dari papah kamu" jawabnya tenang.

"papah" gumamnya namun masih bisa didengar oleh kavie.

"kenapa" tanya kavie dengan alis yang terangkat satu.

Zela menggeleng. "bapak cerita dong, kok bisa bapak ketemu sama papah saya"

"harus cerita memangnya" tanya kavie yang membuat zela kesal sedikit.

Zela mengangguk. "iya dong saya harus tau, saya harus tau kalo itu bersangkutan dengan papah saya"

Kavie menghela napas pelan. "jadi gini, kebetulan saya dan papah kamu itu teman bisnis.

•••

Upp geys, maaf tadi sore kelupaan nih, tapi nanti besok aku update dua kali.

See you gays, sampai ketemu dichapter berikutnya.

Terima kasih yang sudah vote and follow.

Mommy Untuk TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang