Bagian 17

9 6 1
                                    

Hallo apa kabar??
Sehat-sehat ya kalian, jaga kesehatannya!!
Sebelumnya terimakasih sudah membaca cerita ini, jika ada saran tolong sampaikan dengan cara yang sopan yaa :)
Jangan lupa tinggalin jejak dulu, tekan tombol bintangnya, komen juga boleh!!
Jika ada kesalahan dalam penulisan, mohon ditandai yaa!

Selamat Membaca 💙

°•°•°•

"Nanti malem aku jemput ya?" ucap Adlan saat Vira turun dari motornya. Pulang sekolah ini Adlan memang mengajak Vira untuk pulang bersamanya.

"Kemana?" tanya Vira dengan alis berkerut.

"Ada deh. Aku mau ajak kamu jalan-jalan biar kamu gak sedih lagi," jelas Adlan dengan senyum sok misterius yang membuat Vira semakin penasaran.

"Yaudah kalo gak mau ngasih tau, aku gak mau jalan sama kamu." Ancam Vira yang mana hal itu membuat Adlan kelabakan.

"Eh-eh jangan dong! Iya-iya nih aku kasih tau. Aku mau ajak kamu jalan keliling-keliling aja sih, biasanya kalo malem kan suka rame tuh." Jelas Adlan akhirnya memberi tahu, daripada gagal. "Mau gak?" tanyanya lagi.

Vira mengangguk-angguk cepat, "Mau-mau!" ucapnya antusias.

Adlan tersenyum manis, tangannya terangkat untuk mengacak-acak rambut Vira. "Lucu banget sih!"

Vira mencebikan bibirnya, "Berantakan ih!" omelnya seraya merapihkan rambutnya sendiri.

"Sini-sini aku bantuin!" masih dengan posisi yang duduk di atas motornya, dia menarik pinggang Vira agar lebih dekat, lalu ikut merapihkan rambut Vira yang tadi diacak-acaknya.

"Udah cantik." Ucap Adlan setelah merapihkan rambut Vira.

Tak percaya dengan perkataan Adlan, Vira sedikit menyingkirkan tubuh Adlan agar memudahkannya untuk mengaca pada kaca spion motor Adlan.

"Dibilangin udah cantik juga," cibir Adlan. "Kamu tuh mau gimana juga tetep cantik, Vir." Lanjutnya.

"Gombal aja deh, udah sana pulang!" usir Vira mendorong tubuh Adlan.

"Ngusir nih? Yaudah kalo gitu, aku pulang."

"Abisnya kamu ngeselin,"

"Ngeselin apa sih sayang? Orang aku ngomong jujur," ucap Adlan.

"Udah ah sana pulang! Hati-hati di jalannya!"

"Iya-iya nih aku pulang. Nanti malem aku kesini lagi, jam 7."

°•°•°•°

Sesuai dengan janjinya, malam ini Adlan telah siap untuk berangkat ke rumah Vira.

"Aku berangkat ya, Mah!" pamit Adlan seraya menyalami tangan Fara.

"Hati-hati, jangan kemaleman!" pesan Fara yang diangguki Adlan.

"Yang udah punya pacar mah beda ya, tiap hari ngapel mulu." Cibir Dzaki.

"Kalo iri bilang aja, Pah!" ejek Adlan.

"Dih, siapa yang iri?! Iri kok sama orang pacaran, mending Papa lah. Udah nikah, bebas mau ngapain aja!"

"Yaudah kalo gitu, nikahin Adlan sama Vira!" ucap Adlan enteng.

"Heh, ngomongnya! Lulus juga belum. Udah sana kamu pergi aja, nanti kemaleman!" ucap Fara saat mendengar perkataan ngaco anaknya.

"Papa nih mancing-mancing!" kompor Adlan.

"Kok Papa?!" ucap Dzaki tak terima disalahkan.

𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭, 𝐀𝐝𝐥𝐚𝐧 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang