Halo semuanya! Seperti biasa, sebelum baca ayo vote dulu! Ditunggu yaa...
Selamat Membaca 💙
°•°•°•°
"Vir!" panggil Adlan pelan seraya memandang wajah Vira.
"Hm?" jawab Vira dengan deheman dan masih tetap fokus mencatat.
"Kamu kok bisa cantik banget ya? Mama kamu dulu ngidam apa sih?" tanya Adlan dengan tatapan penuh damba.
Seketika Vira menghentikan kegiatan menulisnya, dengan pelan dia menolehkan wajahnya kearah Adlan. "Apa sih, gombal banget!" ucapnya.
"Siapa yang gombal, aku beneran loh. Nih ya, kamu tuh perempuan tercantik setelah Mama aku!"
Blush
Tanpa bisa dicegah, rona merah di pipi Vira muncul, menimbulkan rasa panas yang menjalar dan menimbulkan debaran di dadanya.
Cepat-cepat dia menormalkan raut wajahnya, "Ck, udah deh diem! Mending lo nyatet aja tuh, daripada nanti dimarahin Bu Riri!"
"Gak mau ah, males. Nyatet mah bisa nanti aja, sekarang mah mending liatin wajah kamu sampe bosen." Adlan tetap memperhatikan wajah Vira namun seketika menggeleng cepat. "Eh enggak, wajah kamu mah gak bakal ngebosenin." Ralatnya.
Vira memutar bola matanya, "Terserah!" ucapnya lalu kembali melanjutkan mencatat.
Saat ini jam pelajaran Bahasa Inggris sedang berlangsung, tapi karena Bu Riri–guru yang mengajar pelajaran Bahasa Inggris–sedang ada urusan, jadilah beliau hanya menyuruh untuk mencatat materi saja.
Tapi ya memang dasarnya anak kelas Vira pada malas, bisa dihitung dengan jari siswa yang mengikuti perintah Bu Riri untuk mencatat, yang lainnya ada yang memilih untuk tidur, main game, bahkan makan di kelas.
Adlan termasuk siswa yang malas itu, buktinya sekarang dia duduk di samping Vira, lebih memilih untuk memperhatikan wajah Vira dari dekat ketimbang mencatat materi. Dia bahkan mengusir Zalina dari tempatnya agar dia bisa duduk di samping Vira.
Lama memperhatikan wajah Vira membuat Adlan dilanda rasa kantuk. Dia mulai merebahkan kepalanya di atas meja menghadap Vira. Hingga lama kelamaan mata yang dihiasi bulu mata lentik itu tertutup.
Vira yang tidak mendengar apapun lagi dari laki-laki di sampingnya itu menghentikan gerakan tangannya sejenak lalu menoleh. Dilihatnya Adlan yang tengah tertidur.
Pelan tapi pasti, entah ada angin dari mana tiba-tiba saja tangan Vira terangkat untuk mengusap-ngusap rambut Adlan yang mulai memanjang, bisa dilihat dari rambut yang kini hampir menyentuh mata laki-laki itu.
"Ganteng banget," gumam Vira tak sadar.
°•°•°•°
"Kayaknya lo sekarang udah bener-bener nerima Adlan ya?" tanya Zalina pada Vira. Mereka berdua kini tengah bejalan bersisian menuju parkiran.
"Menurut lo? Lo bisa liat sendiri kan gimana sikap gue ke dia akhir-akhir ini?!" ucap Vira jengah.
Zalina mengangguk-angguk, "Gue liat. Cuma gue takut kalo lo cuma main-main aja. Nih ya, gue pesen sama lo, lo jangan sampe sia-siain cowok sebaik Adlan ya?"
Vira mengernyitkan dahinya dengan raut wajah tak suka, "Maksud lo apa? Gue bukan orang kayak gitu ya!"
"Iya gue tau, tapi bisa aja kan? Siapa yang tau kedepannya bakal gimana,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭, 𝐀𝐝𝐥𝐚𝐧 {END}
Teen FictionIni tentang Adlan, cowok ganteng dari SMA Bakti Mulia. Nama lengkapnya Arshakalif Adlan Moiz, anak tunggal keluarga Moiz yang perusahaannya dimana-mana. Sudah bukan rahasia umum lagi jika Adlan menyukai Vira. Tapi sayangnya, cinta Adlan untuk Vira b...