Berusaha

137 13 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





"Hallo?"

"Iya, udah mau pulang? Mau ibu jemput?" Shotaro ngehela nafas.

"Dirumah ada siapa?"

Karena tahu kalo ibunya gak bakal bohong sama dia, jadinya dia lebih suka nanyain keadaan rumah sama sang ibu sebelum pulang.

Soalnya beberapa kali dia tanya ke ayahnya, dijawab gak ada siapa-siapa, eh tahunya temen-temen kantornya yang dulu lagi nungguin.

Makanya Shotaro kapok, dia lebih suka mantau lewat ibu.

"Ada ayah, Njun sama temen-temen kamu. Ayo pulang !! Lagi pada nungguin kamu loh."

Kan? Shotaro ngehela nafas, bukannya dia gak mau berbaikan cuma masih susah buat biasa aja. Jujur, Shotaro gak pernah marah dan dendam, dia juga udah pengen biasa aja tapi susah.

Rasa kecewa, tidak mudah dilupakan dalam waktu singkat. Dia menghindar bukan karena benci, tapi masih butuh waktu sendiri aja.

"Taro?"

"Nanti Taro telepon lagi yah Bu."

"Loh, belum mau pulang emang?"

"Belum."

"Oh, yaudah. Jangan pulang larut yah sayang, hati-hati !!"

"Hm."

Shotaro nutup panggilan nya, terus natap sosok disampingnya.

"Aku bohong lagi." Ujarnya sedih.

Sosok didepan hanya senyum maklum. "Gakpapa buat kali ini, tapi jangan diulangi lagi oke !!"

"Tapi Sungchan...."

"Cahhh... Dari pada sedih disini, mending nonton konser yuk !!" Shotaro natap lelaki yang lebih tinggi.

Sebenarnya mereka baru dekat lagi, beberapa hari sejak Shotaro ngerasa selalu sendirian, dia tiba-tiba nerima telepon dari nomor yang udah lama banget ngilang.

Iya, Sungchan hadir lagi disela suasana buruk hatinya Shotaro. Tapi dengan begitu, Shotaro bersyukur atas keberadaan Sungchan.

Dia juga ditawari untuk menjadi sekertaris pribadi manusia jangkung itu, tapi Shotaro lebih pilih nunggu hasil interview nya.

Beberapa hari lalu, lelaki sipit itu mendapat panggilan dari sebuah akademi tari yang pernah dia lamar dan akhirnya dia lolos sampai tahap interview mandiri, sekarang lagi nunggu hasil nya.

Tanpa banyak orang tahu, Shotaro sangat menyukai kegiatan berkeringat dan salah satunya menari. Bak jiwanya, setiap gerakan Shotaro seolah menyiratkan kesukaannya pada seni gerak tubuh itu.

"Ayo, mau gak?"

"Konser apa?"

"Ada deket-deket sini, yuk ikut aja !!" Shotaro nurut, dia diajak masuk mobil Sungchan dan mereka melaju.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang