Yang dinanti

166 9 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡











"Udah semua?"

Haechan ngangguk, mulutnya masih penuh roti panggang buatannya. Mark menggeleng sembari terkekeh, tangannya terulur kearah sudut bibir suaminya.

"Jangan berantakan dong !! Nanti kalo kamu dikerubungin semut, aku cemburu loh." Ujarnya setelah memakan remahan yang dia ambil dari sudut bibir Haechan.

Dengan jahilnya, Haechan menatap Mark yang juga menatap nya.

"Kalo gitu, bersihin dong !!" Dia majuin wajahnya.

Mark udah siap ngusap sudut bibir suaminya, tapi tangan dia ditahan si pemilik mulut. Bingung dengan kelakuan suaminya, Mark menatap Haechan dengan raut tanya.

"Jangan pake tangan dong !!"

"Terus?"

"Ayo !! Biar kayak secret garden." Ujarnya sembari memajukan bibir sedikit.

Mark terkekeh paham, dia menggeleng heran dengan kelakuan suami manisnya ini.

Chuu.

"Selesai, yuk !!"

Tapi Haechan masih diem, natap Mark manyun sampe yang ditatap ikutan bingung.

"Secret garden kan? Mereka juga durasinya gak lima menit."

"Ish." Cebik Haechan sembari jalan lebih dulu.

Mark terkekeh. "Lain kali, kamu minta nya versi Mark sama Haechan dong, biar sampe engap."

"Tahu ah, nyebelin."

"Siapa yang nyebelin?"

"Mamiiiii." Haechan ngerengek ke mertuanya yang lagi nonton.

"Kenapa mantu mami? Kamu apain Mark?"

Sosok yang ditanya ikut duduk didepan dua orang itu, manik Mark ngelirik lengan suaminya yang meluk tangan sang mami erat.

Entah dari kapan, tapi Haechan tidak lagi canggung dengan mertuanya ini. Malahan, lelaki berkulit tan itu terlihat lebih mengagumi sosok mertuanya.

Gak mau mengungkit luka lama, jadinya Mark dan seisi rumah tidak pernah membahas hal itu.

"Gak di apa-apain kok." Jawab Mark.

"Echan, kenapa sayang? Sini bilang mami !!"

Taeyong berusaha ngeliat kearah mantunya, tapi susah soalnya Haechan agak sedikit sembunyi disamping tubuh kecilnya.

"Chan, ayo !!" Ajak Mark.

"Kalian mau kemana emang?"

Mark natap maminya. "Lupa pasti, kan kemarin kita bilang kalo hari ini mau konsultasi."

Taeyong ngangguk. "Mau mulai program?"

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang