Seru

129 9 0
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡







Masuk ke usia delapan minggu, perut YangYang mulai keliatan benjol. Iya, yang punya perutnya sendiri kok bilang itu benjolan.

Kehamilan YangYang gak aneh-aneh, bener-bener lempeng aja. Kayak kalo ngidam yah cuma di makanan, mual muntah yang masih aktif tiap pagi dan mood yang semakin sensitif.

Lelaki itu juga makin gak mau denger penolakan tapi untungnya Kun suka punya cara buat mengalihkan emosi suaminya, kalo lagi gak mood gitu, biasanya Kun suka nawarin mau dimasakin apa, nah nanti pas udah makan biasanya mood YangYang kembali membaik.

Muka YangYang juga makin keliatan judes, mana kalo ngomong terkadang ketus lagi tapi Kun gakpapa, yang penting suami sama calon anaknya sehat.

"Ayo bikin panggilan pas dia udah lahir !!" Seru YangYang tiba-tiba, sambil nunjuk perutnya.

Nah, ini juga yang jadi kejutan buat Kun diselama fase kehamilan YangYang. Biasanya Kun yang harus memulai semua obrolan, tapi sekarang suaminya lah yang lebih giat mencari topik bahasan.

Cuma ya gitu, terkadang suka diluar nalar aja topik yang dia bahas.

"Tapi ini masih dua bulan."

"Lebih cepat lebih baik kan?"

Kun ngehela nafas, dia ngebalik telur di teflon nya terlebih dahulu. "Oke." Jawabnya.

"Okeh, kamu mau dipanggil apa? Bapak?"

Kun langsung natap suaminya datar. "Cukup kamu aja ya manggil aku bapak kalo depan orang banyak, anak kita gak usah ikutan !!"

YangYang terkekeh, dia emang udah terlanjur nyaman buat manggil Kun bapak kalo lagi bareng orang lain, sedangkan saat berdua, mereka lebih sering pake panggilan aku-kamu.

"Mau apa dong?" YangYang masih semangat bahas hal ini.

"Ya yang normal aja lah, papa sama mama."

Tapi YangYang malah ngedengus. "Gak mau ah, terlalu biasa."

"Ya terus mau apa?"

"Yang gak lazim gitu, kayaknya seru."

Kun ngegeleng. "Jangan aneh-aneh !!" Kun nyamperin meja makan, naro piring yang dia bawa. "Makan dulu !!" Titahnya.

YangYang ngelirik piringnya sekilas, terus balik natap suaminya yang mulai makan.

"Gimana kalo aku dipanggil bro aja?"

"Uhukk." Hampir kunyahan Kun tumpah, dia minum dulu sebelum protes.

"Yang bener aja kamu?"

"Kenapa? Bagus kok, terdengar lebih bersahabat."

Kun ngegeleng gak setuju. "Gak usah aneh-aneh !! Mau di selepet mama?"

Mata YangYang ngebola. "Ah iya yah, mama kamu kan galak." Sekarang Kun yang ngedengus.

"Mama kamu juga galak."

Baru aja YangYang mau balik protes, tapi Kun keburu angkat tangan soalnya ada telepon masuk. Setelah membiarkan suaminya pergi, YangYang jadi males makan.

Dia ngambil hapenya, terus mulai nyari kegiatan seru buat ngisi waktu bosennya sekarang.

"HALOOO TEMAN-TEMANNNN~"

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang