"Kenapa kau tidak pernah menyentuhku lagi pada saat aku hamil bahkan setelah aku melahirkan sampai sekarang? Apa kau jijik padaku karena aku seperti wanita murahan yang rela memberikan kegadisanku pada seorang gadis?" Mata Jennie menjadi berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat terakhir. Jisoo terdiam karena tak menyangka jika Jennie akan mengatakan hal seperti itu padanya
"Jennie ... Apa maksudmu?" Jisoo memegang kedua pundak Jennie dan mencoba menatap mata wanita itu yang menunduk
"Lupakan" ucap Jennie menepis tangan Jisoo di pundaknya dan mulai terisak kecil
"Jennie ... Ayo kita obrolin diluar, jangan didalam kamar mandi" Jisoo menggenggam tangan adik yang berstatus sebagai istrinya untuk duduk di kasur
"Jen itu semua kulakukan karena aku ga mau bikin kesalahan untuk kedua kalinya dan membuat masa depan kamu hancur hingga menyesal pada akhirnya ..." Jisoo duduk disebelah Jennie dan masih menggenggam tangannya
"Maksud kamu dengan adanya Minji masa depan aku akan hancur, gitu?" Jennie berdiri dan melepas genggaman tangan sang istri
"Engga buk—"
"Sebenarnya yang menyesal itu kamu kan? Menyesal pernah berhubungan denganku dan akhirnya kau terpaksa buat nikahin aku karena aku hamil?" Oh no, sepertinya Jisoo salah berbicara, ia menarik tubuh Jennie dan mengangkatnya pelan untuk duduk di pangkuannya
"Jennie, aku ga tau kenapa kamu bisa sampai berfikiran seperti itu padaku, aku sama sekali tidak menyesali apapun. Okay? Aku bersyukur bisa menikah denganmu orang yang dapat aku percaya. Dan kamu bilang apa? Aku tidak menyentuhmu hampir selama satu tahun karena jijik denganmu? Heol, selama ini aku menahannya Jennie. Aku tidak ingin kau terbebani olehku" Jisoo menyelipkan rambut di belakang Jennie dan menghapus air mata istrinya
"Aku sangat menyayangimu dan Minji. Kau harus ingat itu Jennie" Jisoo tersenyum dan memeluk tubuh mungil wanita itu
"Maafkan aku atas sikapku yang seakan tak peduli dan tidak menginginkanmu. Aku hanya takut merepotkanmu dan membuatmu lelah. Jeongmal mianhae~"
•
•
•
Kini sepasang kekasih sedang tertidur dengan tubuh telanjangnya terutama Jennie yang kelelahan sebab ulah Jisoo, memang ya ... Berhubungan sex itu bisa meningkatkan keharmonisan dalam sebuah ikatan.
Saat sedang berhubungan tadi Jisoo memang selalu memakai bra sport, dan saat ingin tidur ia memakai kembali boxernya. Berbeda dengan Jennie yang tidur dengan keadaan telanjang dibawah selimut
Ponselnya berdering, Jennie terbangun dan mengangkat telfon dari siapapun tanpa melihat namanya
"UNNIE, KAU DIMANA?" Suara Lisa yang melengking membuat ia menjauhkan ponselnya dari telinga
"Aku masih dikamar, waeyo?"
"Aku menelfonmu dan memencet bel kamarmu berulang kali, tetapi tidak ada satupun yang menjawabnya. Kalian ini sedang apa?"
"Maaf Lisa, aku dan Jisoo tertidur dari siang"
"Unnie perutku dan chaeyoung lapar~"
"Bukannya kalian membawa ramen instan?"
"Unnie katamu terlalu banyak mengonsumsi mie itu tidak baik, bukan? Jadi ayo kita makan malam bersama di lobby hotel"
"Hmm ... Tidak bisakah kalian berdua saja? Aku masih mengantuk, badanku sakit semua"
"Mengapa badanmu sakit unnie? Apa kau terlalu bersemangat berolahraga untuk persiapan Coachella nanti?"
"Ah nde ... Jadi kalian berdua saja, arraseo?"
"Baiklah. Unnie, kecilkan suaramu saat sedang berolahraga itu eoh"
"Mwo?"
Tut..
"Apa katanya? Cih, tidak jelas sekali" jennie menaruh ponselnya di kasur dekat bantal dan kembali memeluk tubuh Jisoo
"Jichu~" Jennie memegang perut Jisoo dan mengguncangnya pelan agar bangun
"Unnie~"
Tetap tidak ada respon, ia memutuskan untuk pergi ke kamar mandi dan berendam air hangat, sejujurnya kedua pucuk dadanya sedikit lecet karena Jisoo memang suka menggigitnya ketika sedang berhubungan badan, payudaranya juga terasa penuh dan sakit karena asinya yang sudah lama tidak dikeluarkan, biasanya ia rajin menyusui Minji. Namun kini mereka berjauhan, pompa asi pun tidak ia bawa
Jennie memijat kedua payudaranya pelan hingga asinya keluar dan bercampur dengan air di bathub, meringis pelan saat rasa perih muncul di dadanya
Ada sekitar setengah jam Jennie berada di kamar mandi untuk mengatasi masalah payudaranya dan kini ia sedang membilas tubuhnya di shower
Setelah mandi ia memutuskan untuk memesan makanan di online untuk Jisoo dan dirinya lalu meminta petugas mengantarkannya kedepan pintu kamar hotel
Saat sedang memainkan ponselnya, ia mendengar Jisoo yang merengek pelan dan kembali tertidur
"Apa dia mengigau? Kelakuannya mirip sekali dengan Minji sehabis minum susu" Jennie terkekeh pelan dan melanjutkan untuk mengecek ponsel Jisoo yang menampilkan layar kunci foto anime dan wallpaper foto dirinya, dibukanya galeri yang menampilkan banyak foto Minji dan foto random Jisoo, entah memfoto nitendonya, komputer, screenshot game dan jadwal pekerjaan
TBC
Akhirnya keinginan Jennie terpenuhi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Chu!
RomanceTentang kehidupan mereka yang menjalani peran sebagai seorang idol dan ibu sekaligus, akibat sebuah kejadian. Mampukah mereka mempertahankan hubungan rumah tangga yang penuh dengan cobaan?