2.14

2.2K 313 27
                                    

Sore hari, terjadi suasana ricuh di dapur yang disebabkan oleh Lisa, Rosé yang sedang bereksperimen membuat pancake. Jennie lebih memilih untuk membuntuti Jisoo kemanapun istrinya itu pergi. Entah untuk ambil minum, makan, mandi— eh, seperti tidak sampai aktivitas itu juga. Contohnya saja sekarang Jisoo sedang menonton tv, Jennie masih bergelayut manja dilengan istrinya dengan pipi yang menempel pada bahu Jisoo.

"Yak Jennie unnie! Dimana letak buah-buahan untuk toppingnya??!"  Teriakkan nyaring gadis berambut pendek itu membuat Jennie menghela nafas panjang.

"Chu~" rengek Jennie manja. Jujur saja, bukannya semakin banyak waktu berduaan dengan sang istru, justru Jisoo direbut dengan kedua adiknya. Contohnya tadi malam. Lisa berada di tangan kiri sedangkan Rosé tangan kanan. Lalu dirinya berada dimana?. Alhasil Jennie hanya bersandar disofa dengan Minji yang menyusu padanya.

"Biar aku saja–"

"Tidak perlu! Kau tunggu saja disini, hon.." Jennie tersenyum menahan tangan istrinya, bisa gawat jika Jisoo bertemu lisa, dapur mahalnya bisa rusak!.

Jennie menggelengkan kepalanya melihat kondisi anaknya yang duduk di meja makan, wajahnya penuh dengan coretan tepung. Ia mengambilkan buah buahan untuk Lisa dan langsung menggendong anaknya untuk segera dibawa pergi.

"Unnie, kenapa Minji dibawa? Dia masih ingin menemani kita berdua, benar kan chaeng?" Lisa berucap dengan bibir manyunnya seperti bebek.

"Nde!" Jawab Rosé singkat, karena mulutnya yang sedang mengunyah buah pisang.

"Sudah waktunya Minji mandi." Beberapa langkah kemudian, Jennie kembali memutar badannya menatap keduanya tajam. "Oh ya, suara kalian jangan terlalu kencanh, aku tidak enak pada mommy dan Daddy yang sedang tidur." Jennie berkata dengan lembut dan senyuman dibibir nya.

"Arraseo, mianhe unnie.."

"Bagus.. jika sudah langsung kalian cuci dan bersihkan kekacauan ini. Aku akan membuat kue untuk Jisoo ulang tahun nanti."

"Jinjja?! Kalau begitu aku menginap sampai akhir januari ya." Suara Lisa kembali keras. Rosé dengan panik menutup mulut gadis berponi itu dan tersenyum pada Jennie. "U-unnie mian.."

"Terserah kalian.. minta izin pada Jisoo unnie, jangan padaku."

"Nde!"

Punggung Jennie akhirnya menghilang dari pandangan Chaelisa. Ibu dari anak satu itu berjalan mendekati Jisoo sambil menunjukkan wajah anaknya yang cemonh seperti adonan aci yang siap untuk digoreng.

Jisoo menahan tawanya. "Kkkk, dia kenapa Jendeuk?"

"Ulah adikmu!"

"Hahaha, sudah jangan dimarahi.. yuk biar aku yang memandikan Minji."

"Aku ikut ya, hon?"

"Hmm.." gumam Jisoo membawa Minji kedalam kamar mandi dalam yang ada dikamarnya.

Selagi Jisoo membuka pakaian anaknya, Jennie menyiapkan air hangat untuk Minji di bathub. Jangan lupakan bebek mainan yang diberikan Chaelisa saat Minji berumur 1hari atau baru saja dilahirkan agar membuatnya tetap diam.

Jennie mencepol rambutnya sehingga leher jenjangnya terpampang, sengaja untuk memamerkan pada mama dari anaknya. Ia juga membuka pakaian sehingga hanya memakai bra dan celana dalam CK.

Jisoo yang memasuki kamar mandi terkejut "Yang akan mandi itu kau atau Minji, Jendeuk?" Tanya Jisoo tertawa.

"Kau juga sekalian saja, chu.. kemari biar kubuka pakaianmu."

Mama Chu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang