2.15

2.5K 322 25
                                    

Malam hari tanggal 2 januari sebelum Jisoo berulang tahu. Rosé dan Lisa membantu Jennie di dapur membuatkan bolu ulang tahun. Sedangkan orang yang bertambah umur itu sudah tertidur pulas dikamar setelah meminum susu. Eum.. susu coklat! Nah iya.

"Unnie, apa kau sudah menyiapkan kado untuk Jisoonnie?" Rosé bertanya dengan bibir yang belepotan karena memakan krim sisa hiasan bolu tersebut.

Lisa dan Jennie sempat tekekeh melihat wajah Rosé yang seperti tupai itu.

"Sebenarnya belum.. tetapi gampang lah nanti."

"Omo! Sudah Jam 12 unnie!, aku harus update pertama!."

Jennie menaruh bolu dikulkas. Lalu membuka ponselnya, ia sedikit terkejut melihat Jisoo memposting ulang story Rosé yang tandanya belum tidur.

Semuanya mematung melihat Jisoo keluar dari kamar dan berjalan menuju kemari. Hey! Jennie masih menggunakan celemek begitupun yang lain.

"Jisoonnie belum tidur, unnie.." bisik Rosé.

Jennie segera melepaskan celemeknya dan menghampiri sang kekasih yang masih memejamkan matanya sambil berjalan.

"Ah, chu?" Sapanya, Jennie memberi kode pada kedua adiknya untuk membereskan barang dan segera masuk ke kamar.

"...Jendeuk? Kau abis dari mana? Aku mencarimu."

"Ah ya, tadi aku tak bisa tidur dan tak sengaja bertemu dengan chaelisa. Kau kenapa belum tidur?" Jennie kembali menggeret istrinya ke kamar.

"Ehey, aku memasang alarm tepat pukul 12 malam. Kau tidak ingat memangnya hari ini tanggal berapa?"

"Mwo? Tanggal berapa memang?" Tanya Jennie pura-pura.

"Yah! Tanggal 3 Jendeuk, Rosé saja sudah mengucap happy birthday padaku."

Mereka sudah duduk di tengah kasur. Dengan bibir Jisoo yang cemberut karena menganggap Jennie tidak ingat dengan ultahnya.

Jennie tertawa. Menggenggam tangan istrinya seraya berkata.

"Hahaha, aku tahu chu.. happy birthday honey.. terima kasih telah menjadi istri dan mama terbaik untukku dan Minji. Terima kasih telah sabar menghadapi diriku yang seperti ini, dan di umur mu yang bertambah 1 tahun, semoga dirimu semakin lebih peka, berani menyentuhku lebih dulu, semakin sayang pada Jennie dan eunji, dan memberi liburan keluar negeri bersama keluarga kecilmu ini.. I love you so much, Jisoo"

Diberikannya kecupan cukup lama di bibir hati milik Jisoo. Wanita itu tersenyum. "Apakah doa yang terakhir itu sebuah kode, Jendeuk?"

"Ani, itu bukan kode. Tetapi aku meminta sebagai hadiahmu padaku."

"Mwoya? Seharusnya kau yang memberiku hadiah, Jennie."

"Memangnya kau ingin apa?"

"1 paket komputer gamin—"

"Andwae. Aku tidak menerima itu."

"Nitendo—"

"Tidak."

"Balon ulang tahun?"

"Tidak."

Raut wajah Jisoo menjadi datar, beberapa detik kemudian wajahnya menjadi sedikit memerah dengan senyum malu dibibir nya.

Jennie, dia mengambil posisi tiduran dan menepuk sisi ranjangnya dengan tangan membuka kancing baju tidurnya.

Kedua dada Jennie terekspos. Dan Jisoo masih bertahan diposisi duduknya.

"Cepat sini."

Jisoo menurut, ia memiringkan tubuhnya dengan wajah tepat berada di sumber air kehidupan milik istrinya.

Mama Chu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang