Jisoo memasuki kamarnya berniat untuk menghilangkan keringatnya karena terasa gerah diluar. Matanya membulat ketika melihat sang anak yang sedang menyusu di atas tubuh Jennie yang sedang bersandar di headboard kasur. Bukan itu masalahnya, tetapi baju kostum beruang itu yang sudah tidak terpakai lagi.
"Kenapa dilepas bajunya?" Protes Jisoo naik ke atas kasur.
"Kau tidak kasihan dengan Minji yang keringetan begini karena kostum itu?" Jennie mengusap punggung sang anak yang hanya mengenakan kaos dan popok.
"Ck, yasudah kostumnya aku buang saja!" Jisoo ingin mengambil kostum beruang yang tergeletak di sebelah Jennie, namun wanita itu segera mengambilnya terlebih dahulu.
"Enak saja main dibuang! Ini mahal dan bisa digunakan ketika berpergian." Jennie menatap tajam Jisoo yang membalas tatapannya tak kalah tajam.
"Ya suka suka aku! Anak juga anak aku!" Ucap Jisoo sewot.
"Minji juga anak aku kali.." ejek Jennie menatap remeh Jisoo dengan lidah yang dijulurkan membuat Jisoo semakin kesal.
"Makannya buat lagi biar tidak berebut." Ucap Jisoo tanpa sadar, Jennie melempar guling kecil milik Minji pada istrinya.
"Kau saja sana buat lagi dengan beruang!"
"Kau beruangnya, kan?" Jisoo tersenyum miring dan merangkak mendekati istrinya.
"Cih, kau bilang aku kucing, lalu beruang, nanti besok apa lagi?"
"Molla" ucap Jisoo malas mengambil posisi tidur dipaha istrinya. Jennie mengusap rambut Jisoo lalu mencubit bibir wanita itu yang sedang cemberut.
"Wae? Ada masalah?" Tanya Jennie dengan nada lembut.
"Aku harus meninggalkan kalian berdua terlebih dahulu pergi ke Paris."
"Gwaenchana, chu.. sudah disiapkan kopernya?" Tanya Jennie mengusap rahang tegas wanita itu. Jisoo mengangguk dan memasukkan kepalanya kedalam baju Jennie.
Jennie mendengar isakan kecil, ia menahan tawanya dan menoel tangan Jisoo yang tidak berada didalam bajunya "Kau menangis? Tidak malu dengan anakmu?"
Jisoo menggeleng, mengeluarkan kepalanya dari baju mahal Jennie dengan mata yang memerah. "Tidak usah tertawa."
"Pffftt.. arraseo mama" Jennie berusaha menampilkan wajah sedatar mungkin.
"Kau mommy, sedangkan aku mama?" Tanya Jisoo menunjuk Jennie lalu dirinya sendiri.
Jennie mengangguk dengan senyuman kecil menghadapi sisi kekanak-kanakan istrinya.
"Aku juga ingin dipanggil mommy~" rengek Jisoo membuat wajah Jennie datar.
"Andwae, kau tidak bisa."
"Wae? Kenapa tidak bisa? Kita bisa bertukar Jendeuk.. kau mama sedangkan aku mommy"
"Aku tidak mau! Sejak dulu aku memang ingin dipanggil mommy saat menjadi ibu nanti." Ucap Jennie menatap Jisoo sinis.
Minji yang sedari tadi mendengar perdebatan kedua orangtuanya malah tertidur dan masih mengemut puting Jennie didalam mulutnya.
"Ayolah, bertukar peran untuk satu hari saja?"
"Baiklah, kau harus bisa menyusui Minji mulai saat ini, bisa?" Tanya Jennie menatap Jisoo yang mulai gelagapan.
"Tidak mau! Sudahlah tidak jadi." Saat Jisoo mengatakan tidak mau, tubuh anaknya sedikit tersentak karena terkejut dengan ucapan sang mama yang cukup keras itu. Jennie menenangkannya dengan menepuk kecil punggung mungil itu. "Ssshh..."
"Hehe, mian Jendeuk.." Jisoo tersenyum kembali memasukkan kepalanya kedalam baju Jennie.
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Chu!
RomanceTentang kehidupan mereka yang menjalani peran sebagai seorang idol dan ibu sekaligus, akibat sebuah kejadian. Mampukah mereka mempertahankan hubungan rumah tangga yang penuh dengan cobaan?