43

2.6K 355 48
                                    

Setelah Jennie pergi dari rumah karena pekerjaan, Jisoo bersiap-siap untuk fansign dan lagi-lagi ia harus meninggalkan anaknya untuk sementara waktu, Lisa dan Rosé dengan senang hati menjaga anaknya.

Dipesawat, Jennie sudah rindu dengan anaknya yang lucu. Matanya berkaca-kaca karena merasa dirinya tak pantas menjadi seorang ibu, ibu mana yang sering meninggalkan anaknya? Apalagi anaknya yang masih berumur bulanan

"Huft.." Jennie menghela nafasnya lalu mencoba untuk tertidur

Pulang dari acara fansign, Jisoo menunjukkan pada anaknya jika dia mendapatkan mainan seperti dokter, ia menelfon istrinya untuk mengajaknya main bersama. Namun panggilannya tak kunjung dijawab, ia melirik jam dinding dan mengerti jika Jennie mungkin sibuk dan sudah dimulai acara met gala.

"Minji-ah kita akan bermain bersama jika mommy sudah pulang, arraseo?" Jisoo menyentuh hidung mungil anaknya lalu menciumnya gemas

Saat sedang tidur, ponselnya berdering tanda ada yang menelfon. Dengan mata yang masih terpejam Jisoo menjawab panggilan yang entah dari siapa pelakunya.

"Halo?"

"Hi chu.." sapa Jennie, ia membuka matanya dan terpana melihat kecantikan Jennie memakai dress putih "maaf tadi ponselku tersilent jadi tidak bisa menjawab panggilanmu"

"Gwaenchana Jennie.."

"Bagaimana Minji? Dia rewel tidak?"

"Tidak kok, sekarang dia sedang tertidur disebelahku" Jisoo mengarahkan kameranya kepada anakanya yang tertidur lelap

"Lucu banget anak aku.."

Jisoo hanya tersenyum mendengar ucapan Jennie, dalam lubuk hati yang paling dalam ia merasa sedikit menyesal karena diusia muda dan sedang sibuk-sibuknya ia menambah beban Jennie menjadi lebih berat.

"So' keren banget cuman senyum doang" ejek Jennie

"Hehe.."

"Kenapa? Ada yang kamu pikirin?"

"Kalo kita tidak melakukannya pada saat itu, sekarang kita ini apa ya?"

"Ganti topiknya. Aku ga mau bahas ini" malas Jennie, nadanya berubah menjadi lebih cuek

"Iya, mian.."

"Sudah makan?"

"Sudah"

"Tanya balik dong Ji.. masa aku terus yang nanya daritadi" Jennie mempoutkan bibirnya

"Hmm.."

"Kenapa sih? Coba cerita sama aku.."

"Gwaenchana, hanya lelah saja"

"Tunggu aku pulang ya.. aku bakal peluk kamu semaleman"

"Gomawo.. aku tutup ya?"

"Wae?~ kau tidak rindu padaku?"

Tut..

Jisoo mematikan panggilan Jennie dan menaruh ponselnya di nakas lalu melanjutkan tidurnya.

"Ck, aishh jinjja.."

Setiap Jennie menelfon dia jarang mengangkatnya, kini sudah 1 minggu Jennie belum kembali ke Korea. Ia masih berusaha untuk berfikir positif saat melihat ponsel Jennie pada malam itu, malam sebelum Jennie berangkat untuk acara met gala.

Jisoo menggendong Minji dan duduk di sofa seraya memegangi dot susu anaknya, ia menyalakan televisi namun pandangannya kosong entah pikirannya kemana

"Unnie, aku dan chaeng akan kembali ke rumah masing-masing malam ini" ucap Lisa

"Waeyo?" Tanya Jisoo terkejut, ia tak sanggup sendirian di rumah besar ini apalagi memiliki bayi "apa kau tidak betah disini Lisa-ya?"

"Aniya, bukan seperti itu Unnie.. hanya saja aku dan chaeng merasa tak enak denganmu"

"Lisa, kalian adikku, kau juga tahu jika aku tidak bisa hidup sendiri.."

"Maaf Unnie.. aku akan sering mengunjungimu setiap minggunya, sebentar lagi Jennie unnie pasti akan pulang"

"Tidak bisakah chaeyoung tetap disini menemaniku? Dia bisa tidur bersamaku di kamar, bilang padanya aku akan membelikannya makanan setiap hari"

"Unnie.."

Lisa bingung kenapa Jisoo terlihat seperti orang yang sangat ketakutan, namun ia berfikir mungkin ini pertama kalinya Jisoo hanya tinggal berdua bersama bayi

"Bisakah aku ikut ke rumahmu saja Lisa?"

"Mwoya.. hahaha, aku harus menelfon Jennie unnie sekarang, kau terlihat seperti anak kecil yang akan ditinggal ibunya saja" Lisa tertawa dan mengambil ponselnya di meja bersiap untuk menelfon Jennie

"Eoh lisa ya, ada apa?" Suara Jennie terdengar dan ia dapat melihat Jennie yang sedang berada di hotel dengan bathrobe

"Unnie, aku harus pindah malam ini ke rumahku sendiri, begitupun dengan Chaeyoung"

"Benarkah? Wae?"

"Aku mempunyai alasan sendiri.."

"Kalian bertengkar dengan Jisoo? Atau tidak betah?"

"Aniya.. aku dan istrimu sangat akur sekali"

"Arraseo, lakukan sesukamu lily"

"Tapi unnie"

"Hm?"

"Istrimu.." lisa berucap pelan melirik jisoo di sampingnya yang sedang menatap tajam

"Ada apa dengan jisoo? Aishh akhir akhir ini dia sulit sekali untuk dihubungi"

"Dia tak ingin aku pindah, tidak bisa hidup sendiri katanya"

"Hahaha, bilang padanya sepertinya aku akan pulang 2 atau 3 minggu lagi.. mianhae, aku ada pekerjaan di Paris."

"MWO?!" Tiba-tiba saja Jisoo muncul di kamera dan menatap kaget Jennie "kenapa lama sekali?!"

"Mian Chu.. aku janji akan membawakanmu dan minji hadiah saat pulang nanti"

"Kau akan pergi kemana tadi?" Tanya Jisoo

"Paris"

"P-paris?"

"Nde.. ada yang salah?"

"A-aku.. tak apa hanya saja itu terlalu lama.. stok asimu tinggal sedikit di kulkas"

"Beli saja susu formula di supermarket chu, aku akan mengirim foto susu yang bagus untuk anakmu"

"...."

Karena tak ada jawaban dari Jisoo, Lisa menyudahi panggilannya, namun Jennie tetap menelfon Lisa dan langsung dimatikan oleh Jisoo

"Unnie, kenapa dimatikan?"

"Tak apa.."

"Bukankah dulu kau sering ditinggal lama oleh jennie unnie? Kenapa sekarang manjadi tak biasa gitu eoh, apa kau sudah sangat rindu dengan jendeukmu itu? Kkkk" Lisa terkikik menggoda sang unnie

"Aniya.. hanya saja aku khawatir pada Minji"

"Majja.. aku mengerti unnie, tadi hanya bercanda, hehe"

Jisoo menunduk menatap anaknya, ia berdoa jika yang selama ini ia pikirkan jangan sampai terjadi. Sungguh ia tak sanggup.





TBC (kalo udah niat)
Kata siapa cerita ini bakal happy end? Wkwkwk, gue masih pundung bodo amat

Mama Chu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang