Setelah Jennie masuk ke kamarnya. Chaelisa segera pergi ke dapur untuk menaruh beberapa belanjaan, saat buka kulkas benar saja disana banyak ice cream mulai dari rasa cokelat, vanilla, strawberry, matcha..
"Tau gitu kita tidak usah beli chaeng" Lisa menghela nafasnya lalu memasukkan ice cream belanjaannya kedalam freezer. Rosé melihat tong sampah yang ada 2 cup bekas ice cream rasa strawberry dan cokelat
"Lihat.. Jennie dan Jisoo unnie pasti sudah makan lebih dulu, kenapa dia tidak memberitahu kita ya?" Tanya Rosé
"Jika kau tahu nanti ice cream ini akan habis denganmu." Ucap Lisa
"Yak! Lalisa, aku tidak serakus itu"
"Arraseo-arraseo..." Lisa mengangguk seraya mengusap kepala Rosé agar temannya ini tidak marah
•
•
•
Dikamar, Jennie menaruh Minji yang tertidur dikasur sebelah Jisoo untuk mengganti pakaiannya agar lebih nyaman, Namun sang bayi terusik dengan seseorang yang mencium pipinya. Siapa lagi kalau bukan mama
"Kau membuatnya terbangun, chu.." Jisoo hanya tersenyum mendengar ucapan Jennie
"Hai~" sapa sang mama menoel hidung anaknya
Jennie menaruh pakaian Minji kedalam lemari karena masih bersih, lalu ia bergabung dengan kedua pujaan hatinya
"Minchubear mau tengkurap yah? Sini mama bantu" Jisoo mengangkat tubuh Minji lalu dibalikkan perlahan, karena sang anak yang sudah berumur 4bulan. Maka Minji sudah mulai bisa menopang kepalanya sendiri
Jennie tersenyum gemas, dirinya tak tahan untuk tidak mencium pipi dan bibir buah hatinya, ia membuka kancing piyama tidurnya lalu melepas bra dan menaruhnya di kamar mandi, sekalian mencuci muka dan gosok gigi.
"Jennie, kemarilah!"
Jennie yang sedang mengeringkan wajahnya dengan handuk segera menghampiri Jisoo "waeyo?"
"Minji.. dia pipis diatas tubuhku" Jisoo berucap dengan jijik mengangkat tubuh anaknya
"Mwo? Hahahaha..." Jennie tertawa dan segera membawa anaknya kedalam kamar mandi, begitupun Jisoo yang mengganti bajunya dengan piyama yang bersih.
"Maaf mama.." ucap Jennie memindahkan anaknya ke kasur untuk memakai celana tidurnya
"Ck.. dia sebal sekali sepertinya denganku" oceh Jisoo memakai celana kainnya
"Minji tidak mengantuk? Ingin menonton kartun saja, um?" Jennie mengganti film Netflix ke YouTube kartun
Saat sedang anteng menonton kartun di tv, Jisoo dengan jail mematikan televisi tersebut dan menyembunyikan remotnya. Minji menangis membuat Jennie kesal dengan tingkah istrinya
"Chuu~~" Rengek Jennie kesal dan memukul tubuh Jisoo dengan bantal
"Eh iya-iya.. ini mama setel lagi kartunnya" panik Jisoo menyalakan tvnya kembali. Namun sang anak tetap menangis membuat Jennie menggendong sang anak dan langsung menyumpal dengan payudaranya
"Kamu sih!" Kesal Jennie menatap Jisoo sinis
"Sorry.. not sorry" Jisoo meletakkan kepalanya di bahu kiri sang istri melihat anaknya yang sedang menyusu
"Jangan jail.." peringat Jennie
"Enggak.. siapa juga yang jail" elak Jisoo
"Matiin aja TV nya, udah malam.." kata Jennie pelan
"Hmm.." Jisoo mematikan televisi dan menaruh remot di meja tvnya
"Lusa ya ke kebun binatangnya.. besok aku masih mau istirahat dirumah" kata Jennie menatap mata istrinya yang sedang menatap entah dadanya atau sang anak. Jisoo hanya mengangguk saja
"Pijitin pundak aku dong chu.. pakai minyak yang ada di koper aku, pegel banget rasanya"
"Iyaa.." Jisoo turun dari kasur dan mengambil botol yang dimaksud Jennie. Sang istri melepas piyama tidurnya karena Jisoo yang ingin mengolesi pundaknya dengan minyak
"Disini?" Tanya Jisoo seraya memulai pijatannya
"Eeummh.. iya.." Jennie memejamkan matanya menikmati pijatan Jisoo dibahunya.
Tak lama Jennie menawarkan pijatan juga pada istrinya, ia menaruh Minji yang sudah tidur di kasur dan kembali memakai piyamanya.
"Di sofa aja biar Minji ga kebangun." Ucap Jennie yang disetujui Jisoo. Sang mama membuka pakaiannya dan tiduran tengkurap di sofa yang berada di sebelah kiri kasur, Jennie duduk di pantat Jisoo dan memijatnya perlahan
"Enak?" Tanya Jennie berbisik. Jisoo mengangguk dengan mata yang terpejam
"Yang lainnya mau dipijat juga tidak?" Jennie berucap dengan sensual lalu diakhiri oleh kecupan di telinga sang istri
"Y-yang lain apanya? M-maksud kamu?" Mata Jisoo terbuka lebar menengok kebelakang berusaha menatap Jennie dengan jantung yang berdebar
"Ya tangan sama kaki.. kamu pikir apa?" Jennie mendekatkan wajahnya ke wajah Jisoo dari belakang seraya menahan tawanya melihat ekspresi Jisoo "pikirannya ih.. kotor—"
"G-gak.. gak usah, udah cukup pijatannya. Makasih ya" tolak Jisoo beralih duduk dan kembali memakai pakaiannya
"Loh, kok udahan sih Chu?" Protes Jennie
"Iya, udah cukup"
"Yasudah.. mau uyu tidak?" Tawar Jennie beranjak dari sofa
"TIDAK"
"Yakin? Tumben banget kamu nolak susu cokelat, katanya kalo ga minum ga bisa tidur?? Tapi kalo memang ga mau yasudah gapapa"
"Ohh... Yasudah mau" Jisoo menggaruk telinganya yang tak gatal dan berusaha untuk tidak menatap Jennie
"Heran.. mesum banget deh kamu.. " ucap Jennie pergi keluar kamar untuk membuatkan istrinya susu.
Setelah Jennie keluar dari kamar. Jisoo memukul kepalanya sendiri berulang kali "paboya.. ada apa denganku? Hah.. molla" Jisoo memilih untuk tiduran di sofa, memejamkan matanya saat punggung mulus milik istrinya terus bertebaran di pikirannya
"Ah Jennie-ya.. enyahlah!"
"Mwo?! Kau mengusirku?!" Suara Jennie yang cukup keras mengagetkan dirinya. Ia melihat Jennie yang sudah berkacak pinggang dan menatapnya terkejut
"A-aniya..." Panik Jisoo menggelengkan kepalanya cepat dan memegang kedua tangan Jennie
"Lalu tadi itu apa?!"
Jisoo benar-benar kehabisan kata-kata kali ini. Ia tidak tahu ingin berkata apa pada istrinya yang sudah tidur di kasur dan menyelimuti tubuhnya sendiri dan tubuh sang anak "kau saja yang tidur diluar! Bawa juga susu coklatmu itu pergi!"
"Jennie.. bukan seperti itu maksudku~~"
TBC
Gapapa ji, normal kok lo mikirin istri. Apalagi modelan kayak Jennie
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Chu!
RomanceTentang kehidupan mereka yang menjalani peran sebagai seorang idol dan ibu sekaligus, akibat sebuah kejadian. Mampukah mereka mempertahankan hubungan rumah tangga yang penuh dengan cobaan?