13

2.9K 375 33
                                    

Jennie mengerang keras saat Jisoo semakin menghentaknya lebih cepat dan dalam dari belakang, mereka bercinta didalam kamar mandi yang berada di pojok kamar setelah Jisoo berbicara melantur yang membuat Jennie kesal bukan main. Omongan adalah doa, bagaimana jika itu benar terjadi dan mereka bercerai? Heol. Jennie akan merobek gugatan surat cerai itu.

"Jisoo-ya, jebal aku lelah~" rengek jennie mencengkeram kuat ujung wastafel, sedari tadi Jisoo terus memasuki dirinya sambil mengangkat kaki kanannya

"Mian, apa kau masih kuat?" Jisoo menurunkan kaki Jennie dan menatapnya dari pantulan cermin

Jennie mengangguk namun ia melengkungkan bibirnya kebawah tanda tidak setuju "tetapi aku tidak ingin posisi seperti ini~"

"Lalu bagaimana?" Tanya Jisoo memeluk Jennie dari belakang

"Kasur?"

"Di kasur ada Minji sedang tidur, apa kita sudahi saja?" Jisoo mengeluarkan miliknya dan mengambil handuk untuk Jennie, sebenarnya ia belum orgasme, namun Jennie bilang sudah lelah jadi ia tak tega untuk melanjutkannya

"Mwo.. andwaeyo~" rengek Jennie menaruh kembali handuknya, tau Jisoo akan memberhentikan permainannya ia tadi seharusnya tidak bilang lelah, apalagi jarang sekali Jisoo yang memintanya lebih dulu

Mau gimanapun Jisoo tetep ngeberhentiin permainannya, katanya ga mau Jennie kelelahan apalagi besok udah harus pergi ke tokyo, Jennie yang digituin ngambek diemin Jisoo sampe malem, beresin koper aja mereka diem dieman. Jennie nawarin buat pake tangannya aja Jisoo nolak, selama ini Jennie belum pernah nyentuh langsung milik Jisoo. Apalagi ngasih BJ. Dia selalu bilang "Jangan Jen, aku gak mau kamu kaya gitu.. kesannya kayak aku ngerendahin kamu"

"Iya sayang.. susu mommy hanya untuk Minji.. mamamu tidak usah dikasih." Jennie ngomong gitu pas lagi nyusuin anaknya sambil natap sinis Jisoo yang lagi masukin pakaian di koper

"Bajunya di lipet yang rapih! Percuma aku cape-cape setrika" Jisoo hanya diam dan terus menyelesaikan pekerjaannya, dari tadi ia kena banyak omelan Jennie

"Sikat gigi udah dibawa belum?" Jisoo menggeleng pelan

"Kan, kalo bukan aku yang siapin kamu bakal banyak yang ketinggalan." Jisoo nunduk, ia langsung pergi ke kamar mandi ngambil sikat gigi sama odol

"Boxer kamu juga dibawa, ih kamu mah.. udah aku lipet rapih malah di acak-acakin" gimana Jennie gak tambah marah, kondisi kamar mereka udah kaya kapal pecah

Jisoo masih nunduk, lama kelamaan ia berjongkok dan menyembunyikannya wajahnya disana, terdengar isakan kecil yang keluar dari bibir hati itu. Jisoo kaya anak yang lagi dimarahin ibunya pas mau study tour aja

Jennie masih liatin Jisoo aja di sofa, Minji juga masih ngisap dadanya, yang berarti tandanya masih belum tidur. Karena istrinya masih nangis ia mendekat dan melihat isi koper Jisoo, dirasa sudah lengkap ia menutup koper itu dan membawanya ke pojok ruangan

"Tidur biar besok ga kesiangan, jangan main game." ucapnya yang membuat isakan Jisoo makin keras, Jennie bingung kenapa istrinya malah makin nangis, karena gak mau ambil pusing ia keluar dari kamar tapi Jisoo ngikutin dirinya dari belakang

"Unnie, ada apa?" Tanya Lisa melihat Jisoo yang sesenggukan dan mengucek matanya

"Tidak apa lisa-ya, biasa.." ucap Jennie lalu menarik lengan Jisoo untuk duduk di kursi dapur

Ia mengambil gelas hellokitty dan mulai membuat susu coklat panas

"Unnie, kau yakin tak apa?" Suara lisa kembali terdengar, ia melirik ke belakang dan melihat lisa yang sedang memeriksa tubuh sang unnie. Jisoo mengangguk pelan menjawab pertanyaan lisa, namun saat Lisa melihat Jennie yang mendekat dengan wajah tak bersahabatnya ia segera pergi dari sana. Jennie menaruh gelas hellokitty itu di meja

"g-gomawo Jennie"

"Hmmm..."

"Maaf" cicit Jisoo pelan, Jennie menaikkan satu alisnya bingung

"Untuk apa?"

"Membuatmu kesal dan marah.."

"Hmmm, cepat habiskan dan pergi tidur." Jennie pergi meninggalkan Jisoo yang sedang meniup susu coklat panas itu

Sesampainya di bandara, tepatnya sebelum turun dari mobil. Jennie mencium pipi dan bibir anaknya yang sedang di gendong oleh mommynya dan berpamitan

"Stok kantong asi udah Jennie masukin di kulkas, mommy tinggal masukin aja ke microwave sebentar terus dipindah ke botol" ucap Jennie memberi tahu sang ibu

"Iya mommy tau, tenang saja.. anak kamu aman sama mommy dan eomma Jisoo"

"Nde mom, gomawo.. Jennie pergi dulu"

"Hati-hati.. jangan lupa berdoa sebelum lepas landas, arra?"

"Nde~"

Setiap para member berbeda mobil karena memang bawaan mereka banyak, jika hanya satu mobil kopernya tidak akan muat, Jisoo, Lisa, dan Rosé sudah berada di pesawat. Kini dirinya yang paling terakhir menyusul

Bangku mereka berdua berada di belakang chaelisa, dilihatnya Jisoo yang sudah tertidur, ralat.. lebih tepatnya ketiduran. Jennie tersenyum tipis dan duduk disebelah istrinya

"Jennie unnie, disana nanti kita sekamar.. dan Chaeyoung bersama Jisoonnie"

"Mwo? Mengapa begitu?"

"Aku pun tidak tahu, aku baru saja mendapat informasi ini dari managerku"

"Hah... Arraseo" Jennie menghembuskan nafasnya pasrah dan menggenggam tangan Jisoo lalu mengusapnya perlahan

TBC

Mama Chu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang