Perjalanan pulang, Jisoo meminta izin kepada Jennie untuk mampir ke apotik sebentar. Karena letak apotik di pinggir jalan, ia terpaksa memakirkan mobilnya di pinggir yang tentu saja menarik perhatian banyak orang. Apalagi mobilnya adalah mobil mahal dan mewah.
Jisoo memakai maskernya dan kacamata hitam lalu keluar dari mobil. Banyak orang yang berbisik sambil melihat kearahnya saat melihat yang menyetir mobil mewah itu adalah seorang wanita. Jisoo menunduk dan berjalan masuk ke apotik.
Jennie menunggu Jisoo seraya menyusui anaknya dengan botol dot. Tak lama sang istri kembali masuk kedalam mobil dengan tangan yang menenteng kresek bening berisi beberapa obat.
"Kamu sakit?" Tanya Jennie melihat obat yang dibeli Jisoo
"Bukan aku, tapi Soojoo." Ucap Jisoo mulai menjalankan mobilnya kembali
"Soojoo?" Jennie mengulang nama wanita yang disebut Jisoo, ia tahu itu adalah sahabat istrinya
"Iyaa, aku mengantarkan dirimu sampai rumah terlebih dahulu. Lalu pergi mengantarkan obat ini ke apartment temanku."
"Memangnya dia sakit apa sampai minta dibelikan obat? Ke istri orang lagi."
"Kata Bona, Soojoo mual, mungkin sama sepertimu telat makan"
"Lalu apa hubungannya denganmu? Kenapa Soojoo tidak menyuruh Bona saja yang membeli obatnya?" Suara Jennie terdengar tidak suka.
"Bona menjaga Soojoo disana, Jendeuk. Aku hanya sebentar mengantarkan obat lalu pulang lagi kerumah."
"Aku ikut."
"Tidak bisa." Jisoo melirik Jennie sekilas lalu kembali menatap jalanan
"Kenapa?"
"Kau tidak ingat kita sedang bersama siapa?"
Jennie menunduk menatap anaknya yang menggeliat tenang di dadanya.
"Bukannya bona sama Soojoo tau kalo aku dan dirimu sudah menikah? Lagian mereka juga tahu aku hamil Ji."
"Maksudku ini sudah malam.. tidak baik udara dingin malam untuk anak bayi"
"Terserah."
Jennie memandang jendela dengan perasaan sesak. Ia berpikir jika Jisoo lebih mengutamakan temannya dibanding keluarga kecilnya.
•
•
•
Belum sempat mobil masuk garasi, Jennie turun terlebih dahulu dari mobil seraya membawa tas dan botol dot anaknya. Jisoo segera ikut keluar dari mobil dan membawakan tas istrinya.
"Biar kubantu." Ucap Jisoo ingin merebut tas dan botol dot yang berada di tangan Jennie
"Tidak perlu, teman wanitamu sedang menunggumu membawakan obat. Jadi pergilah."
Jisoo tetap membawakan tas dan perlengkapan Minji seraya masuk kedalam rumah mewahnya "aku janji hanya sebentar"
"Tidak perlu berjanji jika tidak ditepati. Kau biasanya selalu pulang lama jika sudah bertemu dengan teman-temanmu itu." Ucap Jennie dingin
"Untuk kali ini tidak."
"Yasudah sana cepat, aku ingin meminta tolong juga padamu nanti saat pulang." Ucap Jennie setelah mereka berada di dalam kamar "mobilmu masih didepan bersama kuncinya, aku tidak ikut-ikutan jika nanti kau keluar mobilmu sudah tidak ada didepan."
"Baiklah aku pergi, ya?" Jisoo mencubit pipi Jennie gemas lalu mengusap kepala anaknya lagi, menurutnya kapala anaknya yang tidak memiliki rambut itu lucu.. licin dan mengkilat karena terkena pantulan cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Chu!
عاطفيةTentang kehidupan mereka yang menjalani peran sebagai seorang idol dan ibu sekaligus, akibat sebuah kejadian. Mampukah mereka mempertahankan hubungan rumah tangga yang penuh dengan cobaan?