Jisoo kembali dari kamar mandi dengan setelan piyama tidurnya yang serba warna putih polos. Dan ia berpikir bahwa sang istri telah tertidur dengan posisi membelakanginya. Menghela nafasnya pelan. Perlahan Jisoo naik keatas kasur untuk mengambil posisi tiduran terlentang dengan lampu utama yang masih menyala.
Entah kenapa hatinya masih merasa sedikit marah dengan Jennie dan tak tahu apa sebabnya. Apakah percakapan mereka di mobil tadi? Cih, tidak mungkin dirinya cemburu.
Sibuk melamun sambil menatap plafon kamarnya. Tubuh Jisoo mematung melihat pergerakan dari istrinya yang ternyata sama sekali belum tertidur. Lebih tepatnya pura pura tertidur. Tatapan kucingnya yang telihat lugu menatapnya dengan polos. Namun, kenapa malah terlihat sangat sensual baginya?.
"Eoh, sudah kembali? Chu." Tanyanya berbasa-basi.Jisoo melirik Jennie, dan jujur saja dirinya terpana beberapa detik dengan tatapan itu sebelum mengalihkan kembali pandangannya ke arah atap seraya bergumam menanggapi.
ketika istrinya tidak memakai make up sama sekali, wajahnya terlihat lebih muda dan cenderung seperti 21 tahun saat dirinya baru baru debut bersama BlackPink.
"Kenapa tidak tidur?" Ucap Jisoo kembali menatap istrinya.
"Aku menunggumu." Jennie berucap dengan pelan cenderung berbisik agar sang anak tidak terbangun.
"Kenapa memakai baju seperti itu? Memangnya tidak dingin?"
"Hanya ingin saja. Memangnya tidak boleh?"
"Boleh.. kan setiap individu bebas menentukan pilihannya masing-masing... Tidak perlu bertanya padaku."
Jennie berdecak mendengar tuturan konyol hasil otak random istrinya. "Kau boleh mengaturku, Jisoo.. kau istriku sekaligus kepala rumah tangga keluarga kita."
"Ah, ya."
Jennie memanyunkan bibirnya mendengar jawaban Jisoo yang cenderung singkat sejak awal.
"Bisa peluk aku? Aku mulai merasa kedinginan." Pinta wanita berpipi gembil pada istrinya yang masih betah melamun.
Jisoo mencibir dalam hati. Merentangkan tangannya, Jennie segera masuk kedalam pelukan wanita berbibir hati itu. Jennie jadikan dada Jisoo sebagai bantalnya dan paha kirinya sebagai sebuah guling.
Jisoo juga menyelimuti tubuh mereka dengan selimut. Tak lupa mematikan lampu utama sehingga tersisa lampu tidur.
"Gomawo and Happy birthday."
Jisoo sedikit terkekeh. "Kau sudah mengatakannya berulang kali hari ini Jendeukie." Jennie tersenyum, semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh sang istri.
5 menit berlalu, kaki Jennie mulai bergerak gelisah dibawah selimut sehingga menyenggol milik Jisoo yang masih dibalut oleh celana short pendek abu-abu. Dengan pandangan mendongak Jennie berikan untuk melihat reaksi istrinya. Jangan lupakan tatapan kucingnya yang masih sama seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Chu!
RomanceTentang kehidupan mereka yang menjalani peran sebagai seorang idol dan ibu sekaligus, akibat sebuah kejadian. Mampukah mereka mempertahankan hubungan rumah tangga yang penuh dengan cobaan?