BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH
Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations
****
Gue:
Let's break up artinya apa, sih, L?
Aku mendadak bego Bahasa Inggris
Maaf
Lukas kembali dari kantin setelah membeli dua kotak susu vanila dan sepotong kue bantal untuk Yona. Keduanya berada di ruang OSIS di jam istirahat sekarang. Sengaja mencari tempat yang tidak terlalu ramai agar Yona leluasa mencurahkan isi hatinya.
Yona menerima dua benda yang Lukas beli untuknya. Selain musik, makanan dan susu kotak rasa vanila adalah pengembali mood yang cukup ampuh. Yona menggigit sepotong besar kue bantal setelah menyesap susu kotak pertamanya. Sangat jauh dari kata anggun.
"Pelan-pelan. Gue tungguin sampai selesai. Bukan cuma makan, tapi juga curhatan." Lukas menarik kotak susu yang sudah kosong untuk dibuang di tempat sampah.
Kunyahan Yona sedikit memelan. Seperti biasa, Lukas selalu bisa diandalkan. "Makasih."
"Apa, sih, yang enggak buat lo?" Lukas tertawa sembari menepuk dadanya jemawa. Tak salah lagi, cowok yang menjabat sebagai humas di OSIS Akasia itu dijuluki Tong Curhat Cap Kaki Buaya. "Jadi?" Lukas memancing pembicaraan setelah Yona menghabiskan jajanannya.
Satu tarikan napas diembuskan. Cerita pun meluncur dari mulut Yona. Mulai dari awal hingga akhir. Mulai dari perkara telat mengucapkan selamat ulang tahun hingga Leon memutuskan Yona. Terperinci. Tanpa ada yang terlewati.
"Jadi lo ada di Ruang Jones waktu pergi dari tengah rapat sama Sagara itu?" tebak Lukas.
Yona mengangguk lemah sebagai jawaban. Air mukanya sekeruh air rendaman cucian yang didiamkan sepekan. Yona memang tidak menangis setelah diputuskan. Namun, seperti lirik pada lagu "Balonku Ada Lima" hatinya sangat kacau.
"Harusnya hari ini jadi hari bahagia buat gue sama Leon karena ini hari jadi kami yang keseratus." Yona meremas ujung seragamnya. Ada getir yang tercipta mengingat perayaan yang ia sebutkan hanyalah sebuah rencana yang tidak akan terlaksana.
"Lo beneran ngitung, gitu?" tanya Lukas, heran.
Lagi-lagi Yona mengangguk. "Ini, kan, kali pertama gue pacaran."
"Koreksi. Harusnya sembilan puluh sembilan hari yang udah lo lewati karena sekarang lo udah jomlo lagi."
Yona melempar remasan kotak susu ke arah Lukas yang tertawa meledeknya. "Lo tuh, ya ... bukannya kasihan sama gue malah meledek. Gue takut rumor Ruang Jones beneran nyata. Gue nggak mau jadi jomlo selamanya." Rambut Yona masai seperti surai singa setelah jadi korban kegilaannya. Sungguh, patah hati membuat Yona ingin mengacaukan apa saja yang ada di sekitranya.
"Lo tenang aja, sih," ucap Lukas, sesantai jalan-jalan di pantai. Padahal cewek di depannya sedang diterjang badai.
"Tenang-tenang pala lo peang! Gimana gue bisa tenang saat masa depan gue jadi taruhan? Gue nggak mau jadi jomlo sampai mati, gue nggak mau menua sendiri."
"Kalau gitu, menualah bersamaku." Kedipan mata Lukas yang dipadukan dengan raut wajah menggoda membuat Yona ingin mengeluarkan seluruh isi perutnya. Cewek itu pura-pura muntah.
"Males! Kalau sama lo makan hati tiap hari. Kerjaan lo, kan, gombalin guru muda." Yona menelungkupkan kepalanya di atas meja. Tarik napas-buang napas, mencoba mengurangi efek patah hati yang membuatnya nyaris frustrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BYEFRIEND
Teen Fiction"Life is still going on, meski sempat gagal move on." Keiyona, wakil ketua OSIS Akasia, malas mempercayai rumor Ruang Jones yang beken di sekolahnya. Katanya, siapa pun yang ada di ruangan itu setelah pukul 15.00 akan menjadi jomlo dalam waktu yang...