44 - Mencuri Dengar

134 19 0
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

Gue:

Upiiiiii

Gara-gara lo niiiiiih😡

"Sagara nggak jadi pindah?"

"Beneran?"

"Serius?"

"Ini bukan prank, kan?"

"Seriusan? Gue seneng banget ini."

"Dia berangkat hari ini?"

"Yey, Kak Sagara nggak jadi pindah ...."

"Lo nggak bohong, kan, pada?"

Ruang OSIS heboh, seheboh-hebohnya, padahal hari masih sangat pagi. Bendera merah putih saja masih belum dikibarkan karena petugas belum datang. Semua karena Yona. Ya, kehebohan dimulai setelah Yona dengan lantang mengabarkan bahwa susunan kepengurusan OSIS Akasia 2022/2022 tidak akan ada yang berubah.

"Lo nggak nyebarin berita hoax, kan, Yon?"

Yona, yang berdiri di depan lemari untuk mengambil perlengkapan untuk piket gerbang, memutar bola matanya malas. Tau akan begini hebohnya, dia rahasiakan saja batalnya kepindahan Sagara.

"Apa untungnya gue nge-prank kalian. Udah, duduk, diem, nanti juga Sagara datang." Dia masih ngotot bantu nyokap gue masak, kali! Lanjutnya dalam hati. Diambilnya jurnal pelanggaran dari dalam lemari. "Jangan disorakin anaknya kalau sudah datang. Nanti dia malu malah jadi pindah. Gue lagi yang repot," sambung cewek itu.

"Kenapa jadi elo?" Suara Rendy yang juga sedang bersiap untuk melaksanakan piket gerbang terdengar menyahut.

Yona dapat melihat matanya yang memicing tidak suka. Dia terdiam cukup lama. Sesungguhnya, Yona juga bingung dengan kalimat yang barusan keluar dari mulutnya. "Ya ... soalnya gue nggak mau rangkap jabatan jadi ketua juga. Capek dan bikin mual, tauk!" Akhirnya Yona menemukan alasan yang cukup logis juga.

"Yakin cuma itu?"

Mendengar ada suara lain yang menimbrung pembicaraannya dengan Rendy, Yona memutar tubuhnya. Tangannya terlipat defensif saat Lukas berjalan menghampirinya.

"Kayaknya lo punya alasan lain selain itu, deh, Yon." Lukas mengambil jurnal dari tangan Yona. Hari ini dia piket juga.

Kening Yona bergelombang. Beneran ini Lukas yang ngomong? Nadanya nyebelin banget ....

"Tumben amat lo agak sinis sama sohib lo, Kas? Ada masalah, kalian?"

Yona mengayunkan kakinya ke depan, hendak menendang tulang kering Rendy yang sembarangan bicara. "Enak aja!"

Beruntung, Rendy bisa menghindar. "Ya, kali aja. Mungkin kalian bosan dengan hubungan persahabatan kalian yang anteng-anteng aja, lalu memutuskan untuk berantem biar seru."

Serbuan jitakan mendarat di kepala cowok itu. Rendy langsung melesat keluar ruangan sebelum kembali diserang. Dua lawan satu. Dia jelas kekurangan pasukan.

"Udah, yuk, piket aja." Yona menggandeng tangan Lukas, menuntun cowok yang terlihat sedang bad mood itu untuk bergegas berjaga di gerbang.

"Gue bukan kakek-kakek mau nyeberang, jangan modus gandeng-gandeng, deh."

Sontak saja Yona melepaskan gandengannya. "Lo kenapa, sih?" Pertanyaan itu terlontar bersamaan dengan kerutan di keningnya yang semakin tak terhitung jumlahnya.

BYEFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang