33 - Persiapan Bazar

102 19 0
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

***


OSIS AKASIA 2021/2022

Ratih:

Jangan kelamaan ya, Yon

Rendy:

Buruan, Gar

Keiko:

Sejam ngga balik, Ruang Jones kita dobrak

HUT Akasia tinggal menghitung hari. Persiapan kurang tiga puluh persenan lagi. Bazar yang semula diagendakan di taman dekat sekolah pada akhirnya diadakan di dalam sekolah setelah mempertimbangkan berbagai aspek. Halaman utama Akasia sudah diseting sedemikian rupa dengan panggung berukuran lumayan besar berada di tengah-tengah. Setiap kelas disediakan satu stan, begitu juga dengan organisasi-organisasi yang ada di Akasia.

Hari ini, pembelajaran ditiadakan. Seluruh siswa diminta untuk mempersiapkan diri menyambut HUT Akasia ke dua puluh lima. Mulai dari membuat konsep untuk stan, hingga latihan intensif untuk persiapan pensi. Inti OSIS lebih sibuk lagi karena mereka panitia acara. Yona yang bertugas sebagai seksi perlengkapan beserta tiga temannya sampai belum duduk dari pagi karena harus mondar-mandir menyiapkan segala rupa perlengkapan.

"Duduk dulu, Yon. Nggak pegel kaki lo?" Bahkan, Lukas yang laki-laki saja hampir menyerah.

Yona mengekor ketika Lukas mengajaknya duduk di bangku panjang yang ada di depan kelas X Bahasa.

"Nih, minum dulu." Lukas mengeluarkan satu cup air mineral yang disimpan di sakunya.

"Bekas lo?" tanya Yona ketika melihat sebuah sedotan sudah ditancapkan di benda itu.

Wajah Lukas langsung datar. Ditariknya kembali tangan kekarnya yang menggantung. "Dasar tidak tau diri. Udah dikasih malah nuduh. Mau, nggak, nih?" Cowok itu jadi emosi.

Yona cekikikkan sendiri. Diambilnya air mineral itu dari tangan Lukas. Tidak sampai tiga menit, air itu telah bermigrasi ke dalam lambung Yona. "Seger ... thank you, Brother!" ujar Yona, menowel bahu sobatnya yang dibalas dengan anggukan singkat.

"By the way, Kas ... papan yang ada di gudang udah ada yang ngambil, belum?"

"Papan apaan?" Kernyitan terbentuk di kening Lukas.

Yona berdecak. "Papan itu, lho, yang tadi ditanyain Pak Jaka, elah. Katanya di gudang, udah ada yang ngambil, belum?"

Bahu Lukas dikedikkan. "Mana gue tau? Gue, kan, dari tadi sama lo."

Benar juga.

Yona menyengir malu sambil menyelipkan anak rambut yang keluar dari ikatan ke belakang telinga. Hari ini cuaca cukup panas. Ditambah Yona terus beraktivitas. Jadilah kaus olahraga yang membungkus badannya setengah basah oleh keringat. Jasnya bahkan sudah dilepas dan ditanggalkan entah di mana.

"Hujan mau turun kayaknya, makanya panas banget begini," gumam cewek itu.

Lukas menganggukkan kepala mengiakan. Meski dikatakan dengan pelan, cowok itu mampu mendengar gumaman sobat karibnya. "Lebih panas kalau lihat yang itu, Yon," seru Lukas tiba-tiba. Telunjuknya menunjuk ke arah muda-mudi yang tengah bercengkerama di bawah pohon.

Hih, berduaan kok, di bawah pohon. Syukur kalau cuma ulet yang nempel, nah kalau kunti?

Membayangkannya saja Lukas sudah bergidig ngeri. "Arah jam lima, Yon. Mantan lo, noh!"

BYEFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang