41 - Jahat

117 20 2
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

Status Saya

Tidak ada perpisahan yang tidak menyakitkan. Lo jahat banget, sumpah!

"Terima kasih, Keiyona."

Tiga menit berlalu, Sagara menjadi orang pertama yang melepaskan diri dari rengkuhan itu. Mencoba menormalkan detak jantungnya. Yona yang masih sesenggukan juga melakukan hal yang sama, menunduk sambil menyeka wajahnya yang basah dengan punggung tangan. Kecanggungan tumbuh di tengah-tengah mereka. Ketika tatapan keduanya bertumbuk, masing-masing langsung memalingkan wajah, menatap ke arah lain.

Dalam diam, Sagara memperhatikan Yona yang tampak salah tingkah. Padahal yang menghambur ke pelukannya terlebih dahulu adalah cewek itu. Ya, pada dasarnya cewek memang ajaib. Tingkahnya tak tertebak. Dan, semburat kemerahan di wajah Yona itu ... menggemaskan.

Sagara menggelengkan kepala, segera mengusir pemikiran konyol itu. Jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan pukul delapan malam. Sagara berniat pamit undur diri.

"Mau gue antar masuk?"

Pertanyaan itu membuat Yona mendongakkan kepala. "Emang lo nggak mau masuk juga?" Cewek itu bertanya balik seraya merapikan riap-riap poninya.

"Sudah malam. Gue takut Kak Syahnaz cariin gue."

"Oh, begitu." Yona menganggukkan kepala. Lagi pula, berjam-jam yang lalu, dia sendiri yang mengusir Sagara. Aneh rasanya jika Yona meminta Sagara tinggal lebih lama.

"Kalau gitu, gue ke Kalingga sendiri aja. Takutnya lo buru-buru."

"Salam ke bokap-nyokap lo, ya, sama kakak dan adik lo juga. Gue pulang," pamit Sagara.

Cowok itu mengeluarkan kunci vespa dari saku celananya. Kemudian, berjalan ke tempat morot biru itu diparkirkan. Namun, belum ada tiga meter menjauh dari Yona, Sagara kembali berbalik, membuat Yona mengerutkan keningnya rapat-rapat.

"Ada apa?"

Sagara kembali mempersempit jarak dengan perasaan berdebar. Dia tidak tau tindakannya bisa dibenarkan atau tidak. Sagara hanya mengikuti kata hatinya.

"Keiyona."

"Hm?"

"Gue nggak suka sama lo."

Kalimat itu seperti pedang yang menusuk Yona hingga punggungnya berlubang. Kedua mata bulat cewek itu mengerjap lambat. Sama sekali tidak menyangka Sagara kembali hanya untuk mengatakan kalimat itu secara gamblang.

"Tapi ...."

"Tapi?" tanya Yona. Hatinya seperti disayat-sayat.

Senyum kecil mengembang di bibir Sagara, tapi kepedihan tergambar jelas di matanya.

"Tapi apa, Sagara?" Air mata bertumbuk di kelopak mata Yona.

"Tapi ... Lukas tau kalau gue nggak jujur."

Bumi seperti berhenti berotasi. Oksigen seolah berubah menjadi benda padat yang tidak dapat dihirup. Napas Yona tersekat di tenggorokan dan matanya sulit dipejamkan. Apalagi ketika tangan lebar Sagara menyentuh puncak kepalanya yang hanya setinggi bahu cowok itu.

"Gue balik, Keiyona. See you when I see you."

Dengan begitu Sagara benar-benar pergi dari hadapan Yona, menghilang dari radarnya.

^^^

"Kalingga udah baikan, Yon?"

Yona tersentak ketika sebuah tepukan hinggap di bahunya. Lukas, si pelaku, menyengir lebar ketika bertie-nya mencebikkan bibir tidak suka.

BYEFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang