13 - Ide Gila Lukas Pranaja

136 19 1
                                    

BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH

Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations

****

Status Saya

Ngga enak banget jadi orang ngga enakan'(

Yona tidak pernah berpikir untuk mengundurkan diri dari jabatannya yang sekarang. Pertanyaan yang ia ajukan pada Sagara hanyalah gertakan semata. Namun, kalau dipikir-pikir lagi, resign bukan keputusan keputusan yang buruk. Setidaknya Yona tidak lagi menjadi asisten pribadi Sagara.

Yona duduk di bawah kipas angin kelas yang menyala, tidak peduli kursi yang ia duduki milik siapa. Cewek itu kegerahan karena emosi yang meluap-luap. Demam yang sedang menyerang tubuhnya menghilang entah ke mana. Yang jelas, Yona sudah tidak lagi menggigil dan mulai melepaskan jaket dan syalnya.

"Udah sembuh, Yon, sakitnya?"

Yona diam, tidak mengacuhkan pertanyaan Ucup yang sedang menawarkan dagangannya pada teman-teman sekelas.

"Mau risol?"

"Nggak. Udah kenyang," tolaknya.

Dahi Ucup mengernyit. Biasanya, kalau Yona sudah galak begini, seseorang akan memanggil Lukas. "Mau dipanggilin Lukas, nggak? Kayaknya lo mulai butuh pawang," tawar Ucup. Yang dibalas anggukan singkat oleh Yona.

Ya, Yona butuh tempat untuk mengeluarkan unek-uneknya.

"Hei, udah sembuh sakitnya?"

"Lukas ...." Yona langsung menghambur ke arah Lukas yang kini duduk di sebelahnya. Bukan lagi hal yang membuat teman-teman sekelas Yona heran mengingat dua orang itu adalah sahabat dari bayi.

"Kenapa deh, lo? Jauh-jauh, sana! Gue nggak mau ketularan flu." Lukas mendorong Yona dengan pelan. "Kata Upi lo abis ketemu Sagara tadi. Apa aja yang dibahas?"

Mendengar pertanyaan itu, Yona semakin memberengut. "Jangan sebut nama itu, gue benci banget tau, nggak?" Napas Yona memburu hanya karena mendengar nama Sagara disebut.

"Emang kenapa? Sagara bakal datang kayak jelangkung?" tanya Lukas. Dia terkekeh kecil.

"Gue mau resign aja, deh, Kas." Cewek itu berseloroh.

"Resign jadi manusia?"

"Mulutmu, Kas!"

"Terus, resign dari apa?"

"Resign dari jabatan wakil ketua OSIS. Gue capek."

"Heh, kita bahkan belum melewati setengah periode. Emang apa yang bikin lo mau resign?"

Pertama, Yona lelah. Kedua, hubungan Yona dengan Leon berantakan karena padatnya kegiatan. Ketiga, Yona kesal dengan Sagara yang suka menyuruh seenaknya. Untuk alasan selanjutnya, Yona akan memikirkannya nanti.

"Gue capek."

"OK, OK. Coba lo ceritain jelasnya bagaimana. Soalnya kalau alasannya cuma capek, ya dari dulu juga kita udah capek." Lukas menyamankan posisi duduknya. Begitu juga dengan Yona yang langsung memulai ceritanya.

Cerita meluncur tanpa hambatan. Mulai dari saat Sagara mengabaikan Yona yang sedang menunggu bus, hinga Sagara yang memaksa Yona untuk mengikuti seminar besok lusa. Tanpa ada yang terlewat, termasuk bagian bekal yang tidak habis Yona makan.

Di saat-saat seperti ini, Lukas berperan sebagai pendengar setia.

"Lanjut," ucap Lukas ketika Yona menghela napas cukup panjang.

"Nggak ada lanjut. Gue cuma bilang mau resign. Capek!" tegas Yona. Hidungnya kembang kempis sebab kesal.

Lukas mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian, menepuk bahu Yona beberapa kali. "Nggak usah dipikirin, nanti gue yang gantiin lo aja. Fokus sama badan lo, sembuh dulu, baru boleh ngomel."

BYEFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang