BYEFRIEND BY HAZNA NUR AZIZAH
Instagram : @hsnrzz_ & @hf.creations
****
Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi
Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Kar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua
Sebuah Kisah Klasik-Sheila On 7
Minggu lalu, Yona dan rekan-rekan satu organisasinya mungkin masih bisa menahan air mata ketika membahas regenerasi kepengurusan OSIS Akasia, tetapi sekarang air mata itu tak terbendung lagi.
Rapat terakhir berhasil dilaksanakan dengan lancar, tanpa harus melalui banyak drama. Setelah rapat, Sagara meminta teman-temannya untuk berkumpul di ruang OSIS terlebih dahulu sebelum membubarkan diri karena akan ada sesi foto bersama. Selagi menunggu fotografer yang sengaja diundang dari luar datang, Sagara berdiri untuk memberikan sedikit pidato perpisahan.
"Selamat siang semua," sapa Sagara.
"Siang ...." jawab teman-temannya serentak.
Sagara menahan napas beberapa saat, merasa sedikit gugup.
"Gue nggak akan ngomong banyak. Ini bukan pidato resmi seperti pidato perpisahan yang sudah gue sampaikan tadi, tapi tolong didengarkan."
Semua mata tertuju pada cowok itu. Yona yang duduk di sebelah Ratih langsung menjatuhkan kepalanya di bahu mantan sekretarisnya. Waktu mendengar pidato resminya saja Yona sudah dibanjiri air mata.
Napas berat Sagara terembus cukup panjang. "Gue sangat berterima kasih pada kita semua yang sudah bertahan sejauh ini. Gue tau, menjadi anggota OSIS itu nggak mudah. Banyak tugas yang harus kita emban, banyak waktu yang harus kita korbankan, pikiran, tenaga, bahkan materi. Kalian hebat karena sudah berhasil sampai di titik ini."
Atmosfer berubah haru dan sendu. Mendengar pidato Sagara, bukan cuma Yona, seisi ruangan hampir dibuat menangis semua.
"Gue juga mau meminta maaf karena gue cuma manusia biasa yang banyak banget salahnya. Kalian pasti pernah, atau mungkin sering, kesel sama gue, marah, emosi, saat gue ngasih tugas yang berat dengan deadline yang singkat. Gue bener-bener minta maaf. Nggak ada yang sampai sakit tifus gara-gara gue, kan?"
Kalimat terakhir Sagara membuat sebagian orang tertawa di sela tangis mereka.
"Untuk wakil ketua Keiyona, sekretaris Ratih dan wakilnya, bendahara Rendy dan wakilnya, dan seksi-seksi yang kalau gue sebutin satu per satu bakal jadi panjang pidatonya, terima kasih banyak. Juga untuk adik-adik yang baru naik ke kelas sebelas, jangan berhenti di sini, ya. Kalian masih bisa melanjutkan satu periode lagi. Jangan menyerah, jangan patah semangat, dan jangan pernah menyesal. Tanpa kalian, OSIS Akasia bukan apa-apa."
Tepuk tangan meriah mengiringi salam penutup Sagara. Cowok itu lantas kembali duduk di tempatnya semula. Sagara menoleh ke belakang, memperhatikan beberapa orang yang larut dalam sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BYEFRIEND
Teen Fiction"Life is still going on, meski sempat gagal move on." Keiyona, wakil ketua OSIS Akasia, malas mempercayai rumor Ruang Jones yang beken di sekolahnya. Katanya, siapa pun yang ada di ruangan itu setelah pukul 15.00 akan menjadi jomlo dalam waktu yang...