Part 2 - Hari Terakhir

61 5 2
                                    

Haiii aku balik lagiii!!!!

Jangan lupa buat vote dan coment!!!

*
*
*

Happy reading guys!!

Hari ini merupakan hari terakhir yang tersisa untuk menyelesaikan lomba madding antar kelas. Dimana membuat Vania semakin menggila rasanya karena madding yang mereka buat belum selesai. Dima yang ia tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Membuat gadis itu semakin pusing.

“Asslamu’alaikum.” Ucap Dima masuk ke dalam kelas membuat semua mengalihkan perhatian, termasuk dengan Vania.

“Akhirnya, datang juga lo, udah ditungguin juga.” Ucap Vania berjalan mendekat ke arah Dima yang meletakkan tas di salah satu meja.

Sorry, tadi ada urusan bentar di ruang osis.” Ucap Dima tanpa rasa bersalah.

Buat yang belum tau, Dima merupakan ketua osis di SMA Mandala. Karena hal itu Dima selalu sibuk dan terkadang melupakan kelasnya.

“Ya udah deh gapapa, terus ini gimana?” Ucap Vania mentanap seisi kelas yang terlihat berantakan.

“Kenapa lagi, tinggal dikit juga kan.”

“Buta mata lo, dikit apanya orang masih proses separo, terus besok udah harus selesai.”

“Ya udah, kita selesaikan sekarang juga, jangan banyak ngomel lo makanya.” Ucap Dima tersenyum mengejek Vania lalu berjalan meninggalkan gadis itu berdiri di tempat.

Vania berjalan mengikuti Dima bersama dengan yang lainnya. Kembali mengerjakan madding yang belum selesai itu. Rasanya sangat lelah dan muak. Vania hanya ingin pulang dan tidur dengan nyeyak. Berharap semua ini akan segera terselesaikan.

“Kok gue nggak lihat Altair dari tadi, kemana dia?” Tanya Dima kepada Vania yang duduk di sampingnya.

Saat ini Vania disuruh Dima untuk membantu lelaki itu membuat kata-kata. Padahal banyak yang menganggur kenapa harus dirinya lagi yang disuruh. Sialan emang manusia satu ini. Tidak Altair tidak Dima keduanya sungguh menguji kesabaran Vania yang hanya memiliki kesabaran setipis tisu.

“Tadi gue suruh buat beli cat.” Ucap Vania yang fokus dengan alat tulis di depannya tanpa mempehatikan Dima yang berada di sampingnya.

“Oh, pantesan gue nggak lihat.”

°•°•°•

Di tempat lain dua orang laki – laki tengah asik memakan gorengan yang berada di depan mereka. Sambil tertawa dan bercanda seakan tidak memiliki masalah. Tidak lain mereka adalah Altair dan Arvin yang dengan tenang duduk di kantin.

"Besok jangan lupa kumpul sama anak-anak." Ucap Altair sambil memakan gorengan yang ada di tangannya.

"Madding belum selesai, yakin lo diijinin buat keluar." Ucap Arvin menaikkan satu alisnya bertanya kepada Altair.

"Besok kumpul setelah pulang sekolah, bukan pagi."

"Oh, oke kalau gitu." Ucap Arvin yang dibalas deheman oleh Altair.

“Udah berapa jam kita ninggalin kelas Ta.” Ucap Arvin melihat jam yang tertera di layar ponselnya.

“Cuman setengah jam, lagian mau ngapain sih.” Ucap Altair meminum es teh yang berada di depannya. Terlihat sangat menyegarkan.

“Gila lo, catnya ditungguin Vania.”

“Santai aja kenapa, lagian nggak lama juga kita di sini.”

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang