Part 14 - First Time

22 1 2
                                    

Jangan lupa vote dan coment!!!

Happy reading!!!

××××~🌼~××××

Sesuai dengan perjanjian waktu di kelas. Saat ini Vania sedang menunggu kedatangan Altair yang katanya sedang menuju perjalanan ke rumahnya. Tentu saja Vania kalah dengan Altair yang ngotot ingin menjemputnya. Untung saja saat ini kedua orang tua dan adiknya sedang keluar sehingga di rumah tidak ada seorang pun selain Vania. Setidaknya mereka tidak akan tau kalau Vania keluar bersama cowok.

Sesekali Vania bermain ponsel untuk menunggu kedatangan Altair. Gadis itu beberapa kali menghadap kaca jendela melihat bagaimana penampilannya hari ini. Gadis itu merasa kurang percaya diri keluar dengan Altair. Cowok yang terbilang lumayan ganteng di mata para siswi SMA Mandala. Dan tentu saja terlihat famous dengan teman-temannya dari kelas lain. Hal itu membuat Vania sedikit ragu, takut ada teman Altair yang bertemu mereka nanti. Apa yang harus Vania jawab jika benar-benar bertemu? Ah, semoga saja tidak ada yang mengenali mereka berdua.

Sebenarnya Vania tidak memberitahu Deva kalau hari ini keluar dengan Altair. Gadis itu lebih memilih untuk diam daripada Deva akan teriak-teriak memberitahu seluruh penjuru dunia bahwa Vania akan berjalan bersama dengan seorang cowok. Apalagi cowok itu merupakan orang yang dicurigai Deva. Bisa mati Vania nanti dicecar dengan penuh pertanyaan. Tidak, untuk saat ini Vania tidak akan memberitahu Deva, bisa gila dirinya.

Suara motor terdengar semakin mendekat. Ternyata benar itu adalah Altair dengan motor hitam miliknya. Vania berjalan mendekat ke arah Altair yang tengah memarkirkan motornya. Lelaki itu membuka helm full face yang ia kenakan. Menampilkan senyum Altair.

“Udah nunggu lama ya?” Tanya Altair tersenyum menatap Vania yang berdiri di sampingnya.

“Nggak kok”

“Mau sekarang aja?” Tanya Altair yang dibalas anggukan oleh Vania. Membuat Altair tersenyum gemas dengan gadis itu. Entah karena apa, gadis yang beridri di hadapannya terlihat sangat cantik malam ini.

“Tapi gue harus minta ijin sama orangtua lo dulu”

“Nggak usah, mereka nggak ada di rumah”

“Ya udah kalau gitu sekarang aja, naik” Ucap Altair melirik singkat jok belakang motornya.

Vania menggunakan helm miliknya dan berdiri menatap motor Altair bingung. Sekarang bagaimana caranya naik? Motor milik Altair sangat tinggi.

“Pegangan pundak gue aja gapapa” Ucap Altair yang mneyadari raut wajah Vania terlihat kebingungan. Tanpa ba-bi-bu Vania naik ke atas motor tersebut dengan bantuan memegang pundak Altair.

“Udah?” Tanya Altair menatap Vania singkat yang duduk di belakangnya.

“Udah”

Altair menyalakan mesin motornya. Menancapkan gasnya dan meninggalkan pekarangan rumah Vania. Motor itu melesat menyusuri jalanan kota bersama dengan kendaraan lainnya. Mungkin terlihat sangat canggung untuk saat ini. Tidak ada percakapan diantara kedua remaja itu. Altair hanya fokus mengerndarai motornya. Sedangkan Vania fokus dengan pemandangan jalanan malam hari ini. Dihiasi dengan lampu jalan yang terilah sangat indah.

Setelah melewati perjalanan yang lumayan panjang. Kini mereka berdua sudah sampai di tempat tujuan. Salah satu café yang terkenal di kota ini. Kedua remaja itu masuk bersama ke dalam café tersebut dan memesan makanan sesuai keinginan mereka.

“Totalnya 85.000 kak” Ucap salah satu pegawai yang menjaga kasir tersebut.
Dengan cepat Altair dan Vania mengerluarkan uang secara bersamaan. Mambuat pegawai itu menatap bingung keduanya.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang