Part 12 - Tugas PPKn

17 3 0
                                    


Saat ini semua sedang fokus memperhatikan Bu Eka yang sedang menerangkan pelajaran PPKn. Pelajaran selain matematika yang sebenarnya tidak disukai oleh beberapa murid. Seperti keadaan saat ini semua terlihat seperti lesu. Tidak ada niatan untuk melanjutkan pelajaran ini sampai selesai.

Bu Eka terus berbicara menerangkan materi tentang Undang-Undang. Mereka semua merasa dibantai tanpa henti. Pelajaran yang sangat-sangat dihindari oleh mereka.

“Itu siapa yang di belakang?” Tanya Bu Eka melihat salah satu murid yang menelesupkan wajahnya di lipatan tangannya. Semua menoleh ke arah belakanag dimana mengikuti pandangan Bu Eka.

Bu Eka berjalan mendekat ke arah bangku itu tanpa disadari oleh murid yang tidur itu. Marvin sebagai teman satu bangkunya mencoba membangunkan. Tetapi nasib mereka sedang tidak bagus. Bu Eka lebih cepat, beliau berdiri tepat di smaping meja itu dengan tatapan intimidasinya.

“Kenapa kamu tidur Altair?” Tanya Bu Eka kepada Altair yang merupakan tersangka tidur di kelas.

“Ah, nggak bu, saya nggak tidur” Ucap Altair menampilkan senyumnya. Membuat Bu Eka memnggelengkan kepala menatap salah satu muridnya itu.

“Sana kamu cuci muka, biar nggak ngantuk”

“Iya bu” Ucap Altair beranjak dari tempat duduknya berjalan meninggakan kelas.

Bu Eka kembali berdiri di depan papan tulis. Mengalihkan perhatian semua siswa yang berada di kelas XII IPA 5.

“Saya harus mengikuti rapat, jadi buat tugasnya kalian kerjakan yang ada di LKS ya” Ucap Bu Eka melirik jam tangannya sesaat.

“Halaman berapa bu?” Tanya Liza

“Halaman 15, bagian pilihan gandanya saja nanti pulang sekolah dikumpulkan”

“Baik bu”

“Ya sudah saya akhiri untuk pelajaran hari ini, kalian kerjakan ya. Saya tinggal dulu, sekian dan terimakasih, wasalammualaikum”

“Wa’alaikumsalam” Ucap semua siswa secara serempak.

Bu Eka meninggalkan kelas XII IPA 5. Semua siswa yang berada di kelas mulai ricuh. Ada yang memanfaatkan waktu untuk mengerjakan tugas, ada juga yang malah lebih memilih untuk sekedar santai di dalam kelas.

“Van” Panggil Deva yang hanya dibalas deheman oleh Vania.

“Lo rajin bener jadi orang” Deva menggelengkan kepala menatap heran teman satu bangkunya itu.

“Bukannya rajin, tapi biar cepet selesai aja nanti di rumah tinggal rebahan”

“Iya juga sih bener lo”

“Makanya mending cepet lo kerjain, biar cepet rebahan” Deva menghela nafasnya mendengar ucapan Vania. Memang benar yang diucapkan oleh temannya itu. Tetapi rasa malas yang besar juga menghantuinya.

“Gue mau ke kamar mandi, mau cuci muka dulu” Ucap Deva yang dibalas acungan jempol oleh Vania.

Deva beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan kelas. Sedangkan Vania kembali fokus dengan tugas PPKn dari Bu Eka. Mulai mengerjakan satu per satu soal yang tertera di atas kertas tersebut.

Tetapi kegiatannya terhenti ketika seseorang duduk tepat di hadapannya. Mengalihkan perhatian Vania yang fokus dengan alat tulis.

“Kenapa lo?” Tanya Vania menatap aneh Altair yang tengah tersenyum kepada dirinya.

“Gapapa”

“Aneh banget”

“Lo lagi ngerjain apa?” Tanya Altair yang penasarang dengan beberapa tulisan yang tertera di atas kertas milik Vania.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang