PART 21 - Panggilan Spesial

12 1 0
                                    

Halooo semuaaaa!!!!

I'm back again!!!!!

Udah lama banget niii ga nyapa kaliann

Gimana nihh kabarnya?
Yukk absen dari mana aja nihh??
Udah makan apa belum??

Setelah berbulan-bulan aku hiatus akhirnyaaa aku balik lagi guysss buat kalian semuaa!!!

Buat kalian pembaca setia ALTAIR akuu datang buat kaliann nihh

Maaf banget sebelumnya karena aku tiba-tiba hilang tanpa kabarr (bukan ghosting yaa) karena ada beberapa hal yang ga bisa aku tinggalin dan sulit banget buat ngatur waktunya
Mulai sekarang aku coba buat ngatur waktu lebih baikk agar bisa nyapa kaliann semuaa dan terus melanjutkan keseruan cerita ALTAIR

Yukkk udah basa basinya gitu ajaa, langsung aja scroll ke bawah dan nikmat keseruan cerita ALTAIR

Eitsss, jangan lupa buat Vote dn coment untuk meramaikan lapak ini yaaa!!!!!!

Happy Reading!!

~•🌼×🌼•~

Motor Vario hitam milik Vania melesat membelah jalanan malam. Setelah dari GOR, saat ini Vania mengantar Deva pulang. Kedua gadis itu menikmati angin malam yang menerpa wajah cantik mereka berdua. Sambil bersenandung kecil untuk mengusik rasa bosan.

“Van” Panggil Deva menepuk bahu Vania yang duduk di depan sedang menyetir motor.

“Apa?” Tanya Vania sambil menatap singkat Deva lewat spion motornya.

“Lo kok nggak cerita sama gue sih kalau lo udah jadian sama Altair”

“Ngaco mulut lo!”

Deva mengernyitkan dahinya menatap Vania dengan tatapan bingung ketika mendapat sedikit sentakan dari sahabatnya itu.

Vania menghela nafasnya kasar lalu berkata, “Gue nggak jadian sama Altair, kita cuman temen” Ucap Vania dengan penuh penekanan.

“Gue kirain kalian udah pacaran"

"Pacaran dari mananya coba? Kita aja nggak sedekat itu"

"Dia perhatian banget sama lo dan lo bilang nggak sedekat itu, Van?”

“Gue nggak tau Dev, gue juga bingung sama iti cowok” Ucap Vania mengedikkan bahunya.

“Tapi lo suka kan sama Altair?” Tanya Deva penuh dengan seldiki menatap Vania dari spion motor vario hitam itu.

Vania hanya diam. Membuat Deva semakin yakin bahwa sahabatnya itu memang memiliki perasaan terhadap Altair. Apalagi terkena serangan dari cowok itu siapa yang nggak baper coba?

“Iya kan? Lo suka kan sama Altair? Jujur aja kenapa, nggak bakal gue aduin juga” Ucap Deva menggoda Vania untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaannya.

“Gue mau cerita Dev” Ucap Vania tiba-tiba dengan menghela nafasnya.

Deva mengerutkan keningnya penasaran dengan cerita yang akan dibicarakan Vania, “Cerita apa?”

“Tadi waktu di kelas lo ninggalin gue berdua sama Altair, lo ingat kan?” Tanya Vania yang dibalas anggukan oleh Deva.

“Dia nyuri kesempatan tau nggak”

“Maksud lo gimana?”

“Dia ngacak-ngacak rambut gue”

What? Seriusan?” Ucap Deva melototkan kedua matanya. Gadis itu tidak percaya dengan ucapan Vania.

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang