Chapter 1 - Rumors

7.2K 364 2
                                    

Rumor sialan itu menyebar tanpa bisa Aisha cegah. Berawal dari sebuah foto dirinya bersama Paul memasuki hotel di Kensington, Britania Raya-yang dijepret oleh paparazi-media massa langsung mengklaim bahwa ia dan pria berkulit cokelat itu sedang berkencan.

Demi Tuhan, Aisha hanya kebetulan juga menginap di sana. Sebagai sesama model, saat itu ia dan Paul memiliki pemotretan yang sama.

Dan satu hal lagi yang membuat kemarahan Aisha semakin meledak ialah, pria bernama lengkap Paul Guzman itu tidak berkeinginan untuk mengklarifikasi kekeliruan tersebut.

Aisha tahu Paul menyukainya. Tapi apakah harus seperti itu caranya? Membiarkan massa beranggapan bahwa mereka sedang berkencan? Rasanya Aisha ingin sekali mencakar wajahnya.

Sungguh cara yang menjijikkan untuk menaklukkan seorang wanita.

Langkah sepatu berhak-nya menggema di rumah yang ia beli lima tahun lalu seharga $25 juta dolar Kanada. Clarissa-pelayannya-telah menyiapkan sarapan untuknya di meja makan, sepiring croissant dan secangkir espresso. Perpaduan yang sempurna.

Pagi ini jadwalnya cukup padat; rapat dengan divisi marketing, melihat pemotretan untuk produk kosmetik dan majalah mingguan, lalu bertemu dengan investor.

Usai sarapan, Aisha mengemudikan Tesla-nya ke AISHA Inc., perusahaannya berbasis kecantikan yang dirintis sepuluh tahun lalu di Vancouver. Memiliki brand ternama antara lain; AISHA Cosmetic, AISHA Skincare, dan AISHA Perfume.

Sebisa mungkin ia tidak menginjakkan kakinya di bisnis tekstil meskipun keuntungan yang didapatkan sangat berlimpah. Karena dibalik keuntungan yang menggurita, akan ada banyak limbah yang merusak alam. Aisha tidak ingin bumi tempatnya tinggal semakin rusak karena ulahnya.

Setiap datang ke kantornya, dirinya selalu dibuat bangga melihat namanya sendiri terpampang di dekat pintu masuk. Menaiki lift dan langsung menuju lantai paling atas, ia duduk di balik meja kerjanya setelah memasuki ruangan.

Aisha membuka handphonenya, tersenyum melihat persentase saham perusahaannya yang naik beberapa persen. Sejak usia empat belas tahun, ia sudah bekerja sebagai model. Ya ... sekedar model ecek-ecek untuk kalender atau brosur yang bayarannya murah.

Tetapi lambat laun karirnya semakin berkembang seiring dirinya bergabung dalam agensi permodelan. Hingga diusia tujuh belas tahun, ia diterima menjadi model brand terkemuka di dunia, yaitu Victoria's Secret.

Namanya kian melejit saat ia pertama kali tampil di Victoria's Secret Fashion Show di Paris sebagai Victoria's Secret Angel. Dan sekarang, diusia 35 tahun, Aisha mulai menikmati jerih payahnya yang dirintis sejak remaja.

Dengan total kekayaan bersih senilai $450.000.000 lebih yang dimiliki, Aisha Tyler berhasil masuk ke dalam daftar 1% orang terkaya di dunia.

Pintu ruangannya diketuk, Emma sang asisten masuk menaruh flash drive di atas meja.

"Merci, Em."

"Tadi Mr. Guzman meneleponku, katanya ponselmu tidak tidak dapat dihubungi Miss," kata Emma membuat Aisha menghela napas lelah.

"Apa katanya?"

"Dia ingin bertemu--"

"Aku tidak bisa," Aisha memotong cepat. Lebih tepatnya ia tidak mau. "Hari ini jadwalku cukup padat, aku tidak ingin bertemu dengan siapapun."

Emma mengangguk mengerti.

"Bilang pada sekuriti, jika Paul datang ke sini, usir dia. Dan jika pria itu memaksa masuk, langsung telepon polisi. Kau mengerti?" lanjut Aisha.

She and Her Sexy CEO (KaryaKarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang