Puncak Kemarahan

811 100 13
                                    


Minggu-minggu berikutnya kami dihadapkan oleh banyak tugas, salah satunya Ramalan yang semakin lama semakin susah dan tidak masuk akal.

Aku masih berusaha mengerjakannya dengan baik, Harry dan Ron memilih mengarang tentang nasib malang mereka yang sayangnya malah mendapat nilai tertinggi di kelas.

Cedric dan aku masih sering berpapasan, tapi presentasi kami bicara makin lama makin sedikit. Kupikir memang ini sudah jalannya, jadi aku masih tidak ingin ambil pusing.

Profesor Snape memberi tugas untuk membuat penawaran racun. Harry dan Ron berusaha sebaik mungkin dan bersungguh-sungguh kali ini karena kami tahu Snape akan berusaha meracuni kita.

Hari kedatangan delegasi turnamen triwizard sudah hampir datang.

Harry dan aku membaca pengumuman bahwa mereka akan tiba pada hari jumat, 30 oktober. Pelajaran akan diakhiri lebih awal. Kami para murid, diminta untuk kumpul menyambut.

Harry senang sekali karena pelajaran terakhir Snape dia tidak akan bisa meracuni kita saat itu.

"Tinggal seminggu lagi!" kata Ernie Macmillan dari Hufflepuff, muncul dari tengah kerumunan, matanya berkilauan. "Cedric tahu tidak, ya? Akan kuberitahu dia..."

"Cedric?" celetuk Ron tak paham sementara Ernie
bergegas pergi.
"Diggory," kataku pelan.
"Pasti dia ikut mendaftar dalam turnamen ini." Kata Harry.

"Anak idiot itu, juara Hogwarts?" kata Ron, memandanggku. Sementara kami menyeruak menerobos kerumunan anak-anak yang berceloteh ramai, menuju tangga.

"Dia tidak idiot. Kau tidak suka padanya hanya karena dia mengalahkan Gryffindor dalam Quidditch," kata Hermione.

"Kudengar anaknya pintar sekali ... dan dia Prefek, tampan juga. " Tambah Hermione sambil memandanggku.

" Kau mengatakan ini seolah persoalan akan beres." Kata Harry

" Sudah lama sekali aku tidak melihat dia mencoba bicara denganmu (y/n)" Sindir Ron.

" Tutup mulutmu, Ron." Kataku memutar bola mata karena malas diingatkan soalnya lagi.

" Itulah kenapa jangan suka dengan Diggory." kata Ron.

" Aku tidak menyukainnya." Jawabku jujur. Mungkin.

" Kau dan Hermione sama saja, " kata Ron.
" kalian suka padanya hanya karena dia tampan," aku memilih untuk tutup mulut saja.

" Maaf, aku tidak menyukai orang hanya karena dia tampan!" Kata Hermione jengkel.

Ron tertawa dibuat-buat, " Lockhart!" dan
dikepalaku terekam kejadian mantan guru kami dulu yang disukai Hermione.

Aku memperhatikan bahwa kastil mulai dibersihkan secara menyeluruh selama sisa minggu ini.

Ketika kami turun untuk sarapan pada pagi hari tanggal 30 Oktober hiasan mulai dinaikkan. Kami berempat menuju tempat Fred dan George di meja Gryffindor.

"Kalian berdua sudah punya ide untuk Turnamen Triwizard?" tanya Harry.
"Masih mau ikut?" Kataku.

"Aku tanya pada McGonagall bagaimana caranya sang juara dipilih, tapi dia tak mau bilang," kata George sengit. "Dia malah menyuruh aku diam dan meneruskan mentransfigurasi rakunku."

" Apa ya kira-kira tugas-tugasnya?" kata Ron.
" Siapa saja jurinya?" tanya Harry.

"Para kepala sekolah semua sekolah yang
berpartisipasi, selalu menjadi dewan juri," kata Hermione dan semua menoleh kepadanya, agak heran.

" Semuanya ada dalam Sejarah Hogwarts Meskipun, tentu saja, buku itu tidak bisa diandalkan. Lebih tepat kalau judulnya Sejarah Hogwarts Direvisi Atau Sejarah Hogwarts yang Sangat Berat Sebelah dan Selektif yang Membanggakan Aspek-Aspek Sekolah yang Tidak Menyenangkan"

Our Golden Time | Cedric Diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang