Saat aku membuka mataku, aku merasakan cahaya matahari sore sudah masuk melalui celah-celah kaca Hospital Wing.
Aku memandang langit-langit, mencoba menormalkan seluruh fungsi tubuhku. Aku merasa sudah mulai membaik saat ini.
Aku merasakan tangan kananku di pegang dengan lembut dan ketika aku melihat sisi ranjangku, bukan Malfoy yang duduk di kursi itu seperti saat terakhir aku menutup mataku. Tapi Cedric.
Dia tersenyum seperti biasa, manis sekali.
" Halo…" Kata Cedric pelan, sambil mengusap pipiku lembut." Ced…" Kataku pelan dan serak, sedikit terkejut dia benar ada di sini.
" Hm?" Gumam Cedric, masih menatap diriku lekat.
Aku mencoba untuk duduk, tapi ketika aku bergerak rasanya kepalaku mulai sedikit berdenyut.
" Mau duduk…?" Tanya Cedric, aku mengangguk. Dia membantuku duduk dan mulai menata bantal supaya dapat menjadi sandaranku.
" Dimana Malfoy...?" Tanyaku padanya sambil melihat sekeliling tidak menemukan Malfoy.
Cedric tidak tersenyum lagi sekarang, malah memilih menunduk sambil memainkan jariku.
Aku menghembuskan napas kasar, mengamati dia yang terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ditahan.
Rambut Cedric terlihat berantakan, dia masih memakai baju yang dipakai untuk renang tadi, tapi tertutup dengan jaket coklat dan dia memakai celana hitam panjang.
Aku masih ingat itu jaket coklat yang dia kenakan saat kami nonton Piala dunia Quidditch waktu itu.
Aku sepertinya tahu apa yang dipikirkan Cedric. Dia di urutan pertama, tidak mungkin dia tidak senang dengan hal itu, tapi kita akan membahas Cho saat ini.
" Bagaimana tadi…?" Tanyaku memecah keheningan kami.
" Sungguh… bukan dia!," Kata Cedric cepat, sedikit membuatku terkejut " bukan dia…(y/n)!"
Aku mengangguk, entah kenapa aku ingin mengangguk. Padahal aku kesal sekali.
" Kau percaya padaku kan?" Tanya Cedric, menatapku.
Aku merasa memang Cedric tidak bohong, tapi yang aku lihat-kan sebaliknya, Cho tawanannya.
" Yeah, jika begitu maumu…" Kataku
kepada Cedric, tapi kurasa dia tidak yakin dengan ucapanku." Sungguh… bukan dia, aku tidak peduli dengan Cho… aku tidak bohong!… hanya saja dia tiba-tiba ada di sana, dan aku tahu dia tawananku…" Terang Cedric cepat sampai aku susah untuk menangkap.
" Dengar!… bisa jadi mereka berpikir aku dan Cho ada sesuatu…, karena aku membawa Cho ke pesta dansa," Kata Cedric " Hanya kau (y/n)... sungguh…!"
Tak memungkiri bahwa hatiku tiba-tiba terasa penuh, tapi aku masih ingin melihat wajahnya yang gelisah.
" Yeah, selamat ya Ced tadi aku datang melihat sebentar sebenarnya…, " Kataku sambil merapikan rambut Cedric perlahan.
" Kau percaya kan?" Tanya Cedric dengan wajah sedih.
" Aku usahakan…" Kataku menatapnya, dia ingin bicara lagi tapi terpotong dengan suara pintu Hospital Wing yang terbuka dan tiga orang masuk dengan terburu-buru ke arah kami.
" (y/n)!" Teriak Hermione berlari ke arahku. Aku tersenyum melihatnya.
" Hermione…" Rengekku sambil merentangkan tangan ingin di peluk. Hermione memelukku.
" Sungguh… gila, aku tidak tahu harus cerita dari mana!" Kata Hermione cepat sambil tersenyum lebar. Aku tak bisa tak tersenyum melihat wajahnya.
" Kau tahu Harry berusaha menjadi pahlawan…, dia berusaha menyelamatkan semua tawanan..." Kata Hermione beringas
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Golden Time | Cedric Diggory
Fiksi PenggemarJangan terjemahankan atau republish cerita ini dimanapun. Alur sesuai buku dan film. He is not dead. Maybe. Silahkan dibaca terlebih dahulu. 13+ •Tahun Keempat : Harry Potter and the Goblet of Fire. Dalam Tahun ini akan banyak kejadian menarik di...