" (y/n)... kau dipanggil McGonagall sekarang..." Kata George tersenyum sambil menghampiriku yang duduk di perpustakaan.
" Benar tebakanku... kau selalu saja kemari..." Kata George lagi terlihat bangga pada dirinya sendiri, matanya memandang sekeliling.
" Yeah, begini jika kau berteman dengan Hermione..." Kataku sambil mulai menutup beberapa buku. " Buat apa Profesor McGonagall mencariku ... aku tidak buat masalah-kan?"
Tak mungkin Harry dan aku dilaporkan oleh Cedric soal kemarin malam. Karena seingatku hanya itu masalah yang aku buat sejauh ini.
" Entahlah, dia tidak terlihat akan marah..." Kata George mengendikan bahu. " Ayo aku antar..."
Aku mengangguk dan mulai menutup buku terakhir. Aku kemudian berjalan berdampingan dengan George menuju ruang Profesor McGonagall.
" Bagaimana krim custard...Masih laku keras..?" tanyaku bercanda.
" Jelaskan... aku dan Fred sedang lebih mengembangkan makanan kami" Kata George bangga.
" Oh, aku tidak akan mau menerima makanan apapun darimu kalau begitu..." Kataku sambil tertawa.
" Yeah kau tidak akan merasakan sensasi keunikan kami kalau begitu..."
" Keunikan apa? Tidak ketika aku sudah melihat bulu- bulu Neville" kami berdua tertawa terpingkal lagi teringat dengan Neville.
" Efek Neville memang paling keren" Kata George tersenyum " Tapi kami sedikit dapat masalah sekarang..."
Aku terdiam berhenti berjalan mencoba mendengarkan " Masalah apa George?" George otomatis ikut berhenti berjalan. Dia menatapku terlihat mulai berpikir karena raut wajahnya berubah.
" Oh, tidak mengapa... kau langsung terlihat panik sih..." Kata George sambil tertawa setelahnya.
" Tidak George, beritahu aku..." Kataku memohon. George terkekeh dan kembali mengandengku untuk jalan.
" Nanti, ketika aku sudah bisa menyelesaikannya... yeah, atau aku akan mencoba dulu paling tidak, setelahnya pasti aku beri tahu."
" Huh... Baiklah." Kataku pasrah mencoba tidak terlalu berpikir soal itu, tapi menurutku masalah George cukup serius.
" Sudah masuklah, mau aku tunggu?" Kata George saat kami sudah sampai di depan ruang McGonagall.
" Boleh... mau ke luar mencari angin?" Tanyaku, tiba-tiba ingin pergi keluar bersama George sudah lama sekali tidak bermain dengan dia.
" Kau mau?" Tanya George terlihat terkejut karena pertanyaanku. Aku jadi merasa sedikit aneh kenapa dia bisa seterkejut itu.
" Yeah karena kau punya Bertie Botts...." Kataku sambil tertawa bercanda, mencairkan suasana.
George kemudian mengangguk dan ikut tertawa mengeluarkan permen itu dari kantung jubahnya. Aku masuk, masih dengan tawa kemudian langsung menyeting diriku untuk diam karena di sambut dengan tatapan McGonagall yang menurutku selalu menyeramkan.
" Silahkan duduk Kennya." Kata McGonagall yang duduk di kursinya.
" Baik Profesor..." Kataku, kemudian berjalan dan duduk di kursi. Kami berdua kini berhadapan.
" Jadi aku memintamu kemari karena aku ingin bicara soal tahun ajaran berikutnya" Kata McGonagall tanpa basa basi terlebih dahulu begitu aku memandang wajahnya.
Tapi aku bersyukur dalam hati, aku pikir aku akan kembali dapat masalah. " Baik Profesor..." Kataku tetap gugup.
" Menurutku kau punya kualitas untuk disegani orang-orang, cara mu menyelesaikan tugas juga dapat aku hitung baik... " Kata Professor McGonagall sambil melipat tanganya di atas meja, memandangku lekat. Membuatku sedikit menahan napas entah kenapa. Tapi aku tetap mendengarkan dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Golden Time | Cedric Diggory
Fiksi PenggemarJangan terjemahankan atau republish cerita ini dimanapun. Alur sesuai buku dan film. He is not dead. Maybe. Silahkan dibaca terlebih dahulu. 13+ •Tahun Keempat : Harry Potter and the Goblet of Fire. Dalam Tahun ini akan banyak kejadian menarik di...