Ketika bangun tidur jelas aku merasa telingaku berdengung, kemudian rasa sakit di kepala mulai aku rasakan.
Perlu beberapa menit untukku bangun dari ranjang dan bersiap untuk keluar. Sepanjang pelajaran rasa sakit dikepala masih bisa aku toleransi, hingga sorenya aku masih mau berjalan-jalan di jembatan suspension dengan Harry dan Hermione.
Banyak anak-anak yang berlalu lalang sambil berbincang disini.
"Katamu kau sudah memecahkan petunjuk telur itu!" kata Hermione jengkel.
"Pelankan suaramu!" kata Harry berang. "Aku cuma perlu merenungkannya lagi, oke?"
" Aku sudah curiga denganmu Harry, setiap membahas ini wajahmu terlihat menyebalkan.." Kataku ikut jengkel.
" Kurang dua hari, waktu yang kau punya" Kata Hermione.
" Benarkah?, aku tidak tahu soal itu.." Kata Harry sinis.
Aku memegang kepalaku merasa pusing lagi, kurasa badanku memang kurang sehat kali ini.
" Kami benar-benar mencemaskanmu, sungguh…" Kataku, Harry memandangku luluh.
" Kurasa Viktor dan Cedric sudah berhasil memahaminya..." Kata Harry.
" Mungkin, aku tidak begitu sering melihat dia setelah kita ke Hogsmeade waktu itu…" Kataku canggung.
" Kau tidak menghindarinya-kan?" Tanya Hermione sambil melihatku. Aku menggeleng ragu.
Aku tidak marah dengan Cedric hanya entah kenapa aku merasa ingin marah, walaupun aku tahu dia tidak melakukan kesalahan apapun. Sungguh aku sendiri tidak paham apa yang aku rasakan.
Harry ganti memandang Hermione seolah bertanya tentang Viktor Krum.
" Aku tidak tahu soal Viktor, kami tidak membicarakan turnamen....," Kata Hermione sedikit salah tingkah, memandang ekspresi Harry.
" sebenarnya kami tidak bicara apa-apa. Viktor lebih banyak berbicara dengan tubuh dan.."
Aku dan Harry tertawa mendengar Hermione.Hermione sudah merona merah. " Maksudku dia tak terlalu suka berbicara, dia lebih suka melihatku belajar."
Aku dan Harry mendengarkan dan menatap Hermione sungguh-sungguh, dia masih tersenyum salah tingkah.
" Sebenarnya itu sedikit menyebalkan…" kata Hermione sambil berhenti tersenyum tiba-tiba.
" Ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda…" Dia kembali serius. Kami berdua langsung diam." Tugas- tugas ini dirancang untuk mengetes kalian dengan cara brutal sehingga hampir kejam…" Kata Hermione terlihat sedih.
" Kau melawan naga dengan keberanianmu tapi kurasa kali ini tidak akan cukup…"Wajah kami mulai surut mendengar hal itu. Aku menepuk pundak Harry mencoba memberi semangat. " Kita pikirkan malam ini...," Kataku.
Hermione mengangguk tapi Harry tetap diam dengan wajah gusar.
" Aku akan ke perpustakaan dulu, kau ikut (y/n)?" Tanya Hermione.
" Tidak, aku ada janji dengan Neville pergi ke danau hitam sebentar lagi…" Kataku sambil melihat jam.
" Aku ikut kau" kata Harry padaku.
Hermione mengangguk lalu pergi ke arah berlawanan dengan Aku dan Harry. Ketika berjalan aku memegang lengan Harry, dia masih terlihat gusar, sebentar lagi bisa jadi meledak.
" Badanmu hangat," Kata Harry tiba-tiba sambil memegang telapak tanganku. " Kau sakit?"
" Sedikit.." Kataku tidak mau bohong, Harry berhenti dan mulai merapatkan syalku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Golden Time | Cedric Diggory
FanfictionJangan terjemahankan atau republish cerita ini dimanapun. Alur sesuai buku dan film. He is not dead. Maybe. Silahkan dibaca terlebih dahulu. 13+ •Tahun Keempat : Harry Potter and the Goblet of Fire. Dalam Tahun ini akan banyak kejadian menarik di...