Witch Weekly

498 68 3
                                    

Aku mengamati anak-anak dan menurutku salah satu hal terbaik yang terjadi setelah pelaksanaan tugas kedua adalah bahwa semua orang sangat ingin tahu secara rinci apa yang terjadi di dasar danau.

Ini berarti Ron bisa menjadi pusat perhatian bersama Harry. Aku juga turut memperhatikan bahwa rangkaian kejadian versi Ron berubah sedikit demi sedikit pada setiap kali penceritaan.

Mula-mula dia kelihatannya menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Paling tidak ceritanya cocok dengan cerita Hermione.

Dumbledore menyihir semua sandera, tertidur lelap setelah sebelumnya meyakinkan mereka bahwa mereka akan cukup aman, dan akan terbangun kembali jika mereka sudah berada di atas air lagi.

Tetapi kemudian Ron menceritakan kisah penculikan lebih seru. Dalam penculikan itu dia berjuang seorang diri melawan lima puluh duyung bersenjata lengkap yang harus memukulnya sampai pingsan sebelum bisa mengikat- nya.

"Tetapi tongkatku kusembunyikan di dalam lengan jubahku," dia meyakinkan Padma Patil, yang tampak nya jauh lebih menyukai Ron setelah Ron mendapat begitu banyak perhatian, dan memastikan mengajaknya bicara setiap kali mereka berpapasan di koridor "Aku sebetulnya bisa menangkap duyung-duyung idiot itu kapan saja aku mau."

"Bagaimana caranya? Ngorok di depan mereka?" komentar Hermione menyengat.

Belakangan ini anak- anak masih saja meledeknya habis sebagai yang paling berharga yang membuat Viktor Krum kehilangan.

Hermione jadi gampang marah. Walaupun begitu aku juga ikut meledek dia tentu saja.

Telinga Ron menjadi merah, dan sesudah itu dia kembali ke versi dirinya disihir tidur.

Udara saat ini menjadi lebih kering, tetapi angin jahat menguliti tangan dan wajah kami setiap kali kami keluar ke halaman.

Terjadi keterlambatan pos karena burung-burung hantu berkali- kali diterbangkan angin sehingga arahnya melenceng.

Burung hantu cokelat, yang dikirim Harry ke Sirius membawa tanggal kunjungan akhir pekan ke Hogsmeade, muncul waktu sarapan Jumat pagi dengan separo bulu-bulunya mencuat ke arah terbalik, baru saja Harry melepas jawaban Sirius, si burung hantu sudah terbang kabur. Jelas dia ketakutan akan disuruh ke luar lagi.

Surat Sirius hampir sama pendeknya dengan sebelumnya. Siap di undakan di ujung jalan Hogsmeade (selewat Dervish and Banges) Sabtu, pukul dua siang. Bawa makanan sebanyak kau bisa.

"Dia kembali ke Hogsmeade?" Tanya Ron.

"Rupanya begitu, kan?" kata Hermione.

"Aku tak percaya," kata Harry tegang, "kalau dia tertangkap..."

"Sudah berhasil sejauh ini, kan?" kata Ron. "Lagi pula sudah tak ada Dementor berkeliaran."

" Menurutku memang sudah lebih aman Harry tidak seperti tahun lalu, tenanglah!" Kataku.
" Memang kau tidak ingin bertemu dia… sudah lama sekali-kan?"

" Jelas ingin sekeli… tapi aku khawatir..." Ucap Harry sambil melipat suratnya. Tapi setelah dua jam kami akan pergi ke ramuan, aku merasa Harry jauh lebih senang dan tidak tertekan.

Malfoy, Crabbe, dan Goyle berdiri berkerumun bersama geng cewek Slytherin Pansy Parkinson. Semuanya memandang sesuatu yang tak bisa dilihat kami dan mengikik geli.

Wajah Pansy yang seperti anjing pug memandang bersemangat dari balik punggung lebar Goyle ketika Aku, Harry, Ron, dan Hermione mendekat.

"Itu mereka, itu mereka!" katanya terkikik, dan kerumunan anak-anak Slytherin menyebar.

Aku dan Harry melihat bahwa Pansy memegang majalah-Witch Weekly. Foto yang bergerak-gerak pada sampulnya menunjukkan penyihir perempuan berambut keriting yang tertawa memamerkan giginya yang besar-besar dan menunjuk bolu spons dengan tongkat sihirnya.

Our Golden Time | Cedric Diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang