Setelah berbicara panjang lebar tentang semua hal yang terjadi pada malam Natal, dan tentang Krum. Kami memilih kembali pada kegiatan kami masing-masing.
Parvati Patil dan Lavender Brown merupakan sahabat. Mereka berdua duduk di ranjang Lavender. Parvati mencoba untuk mengepang rambut Lavender.
Hermione seperti biasa duduk di meja belajar dan membaca bukunya dengan nyaman.
Sedangkan aku memilih melamun seperti biasa sambil menghadap jendela. Kadang-kadang aku tidak tahu apa yang membuatku begitu suka melamun, hanya tiba-tiba saja aku melamun dan sudah berpikir tentang banyak hal sampai aku tidak ingat apa yang aku pikirkan.
Terdengar suara pintu kamar kami yang diketuk. " (y/n) !" Suara Ron memanggil.
Aku berdiri melangkah ke arah pintu. Ini sudah pukul sebelas malam, apa yang Ron inginkan.
" Kenapa Ron?" Tanyaku saat sudah membuka pintu.
" Keluarlah, " Kata Ron pelan. Aku mengangguk dan keluar. Ternyata bukan hanya Ron saja tapi Kembar Weasley juga ada.
" Ada apa dengan kalian?" Tanyaku.
" Lapar....!!!" Kata mereka bersamaan tapi masih pelan.
" Mau ikut?" Ajak George.
Pasti ini urusan dapur, satu hal yang menjadi favoritku soal Hogwarts sekarang ini adalah Dapur. Oh, selalu ada tempat untuk cemilan malam dalam perut.
Aku tersenyum pada George, ternyata George tidak marah soal malam Natal itu, dan kupikir itu hal yang baik karena kami belum bicara lagi setelahnya.
" Baik, tunggu sebentar aku ajak Hermione." Kataku sambil masuk kembali ke kamar.
" Hermione... mau ikut?" Kataku sambil berbisik ditelingganya, supaya Lavender dan Parvati tidak dengar " ke dapur, cemilan..."
Dia menggeleng, masih fokus pada bukunya.
" Baiklah, aku pergi ya..."" Kue tart yang tadi saat makan malam... jika sisa tolong bawakan.." kata Hermione ikut berbisik, aku mengganguk mengerti.
" Ayo!" Kataku, saat sudah keluar dari kamar.
" Hermione tidak ikut?" Tanya Ron.
" Tidak, sedang baca buku tidak mau di ganggu... Harry?"
" Oh sudah tidur..., ayo aku lapar sekali" Kata Ron sambil membuka lukisan Nyonya Gemuk." Kau kembali dengan selamat kemarin?"
Tanya George pelan saat kami menuruni tangga." Ya, maaf soal waktu itu George" Kataku tulus.
" Tidak apa, aku memang sudah merasa ada sesuatu di antara kalian, aku hanya iri pada Diggory..." Kata George sambil sedikit tertawa, Aku tersenyum melihatnya.
" Hati-hati" Kata Fred memberi aba-aba. Dia memandu jalan dalam keremangan Kastil.
" Mana sih Filch..." Kata Fred " Tidak seru tidak ada dia"
" Oh ayolah Fred, aku sudah lapar..." Kata Ron sedikit mendorong Fred.
Kami buru-buru menuruni tangga dan menuju ruang bawah tanah yang banyak lukisan makanan, Fred mulai mengelitik lukisan buah pir besar dan lukisan itu terbuka.
Kami semua di sambut dengan beberapa Peri rumah, tidak banyak hanya ada delapan kali ini. Tidak ada Winky, tidak ada Dobby.
Peri Rumah yang sekilas tampak seperti Dobby maju menghampiri kami, di bahunya ada kain coklat.
" Halo! " Kataku padanya " Siapa namamu Sir?" Tanyaku ingin berkenalan.
" Blibli Miss" Jawabnya sedikit malu karena mungkin kupanggil Sir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Golden Time | Cedric Diggory
FanfictionJangan terjemahankan atau republish cerita ini dimanapun. Alur sesuai buku dan film. He is not dead. Maybe. Silahkan dibaca terlebih dahulu. 13+ •Tahun Keempat : Harry Potter and the Goblet of Fire. Dalam Tahun ini akan banyak kejadian menarik di...