Pesta Dansa Natal

798 99 9
                                    

Aku memasuki ruang rekreasi pada hari yang lain. Aku memandang dan heran sekali melihat Ron duduk dengan muka pucat pasi di sudut yang jauh. Ginny duduk bersamanya, berbicara kepadanya dengan suara pelan yang menghibur.

Aku menghampiri, tak lama Harry juga datang
"Ada apa, Ron?" tanya Harry, bergabung dengan kami.

Ron mendongak menatap Harry, wajahnya ngeri.

"Kenapa kulakukan?" tanyanya liar. "Aku tak tahu apa yang membuatku melakukannya!"

"Apa?" tanyaku, memandang prihatin.

"Dia... er... baru saja meminta Fleur Delacour untuk ke pesta dansa bersamanya," kata Ginny Tampaknya Ginny berusaha menahan senyum, tetapi dia terus membelai lengan Ron dengan penuh simpati. Aku juga tidak bisa jika tidak tersenyum

"Kau apa?" celetuk Harry.

"Aku tak tahu apa yang membuatku begitu!" Ron meratap lagi.

"Ngapain sih aku? Ada banyak orang... di sekitar kami... aku sudah gila... semua mengawasi! Aku sedang melewatinya di Aula Depan dia sedang bicara kepada Diggory-dan tiba-tiba saja aku seperti mendapat ide-dan kuajak dia!"

Ron meratap dan menutup wajah dengan tangan- nya. Dia terus bicara, meskipun kata-katanya nyaris tak jelas.

"Dia memandangku seakan aku ini cacing laut atau apa. Bahkan tidak menjawab. Dan kemudian... entah-lah... tiba-tiba saja aku tersadar dan kabur."

"Dia keturunan Veela," kata Harry.

"Kau betul- neneknya Veela. Bukan salahmu, aku berani taruhan kau kebetulan lewat ketika dia sedang memancarkan daya pikatnya untuk Diggory dan kau kecipratan sedikit. Tapi dia membuang-buang waktu saja. Diggory
akan pergi dengan Cho Chang."

Ron mengangkat wajahnya. "Aku baru saja memintanya untuk pergi bersama-ku," kata Harry lesu, "dan dia bilang begitu."

Ginny mendadak berhenti tersenyum.

"Ini gila," kata Ron. "Tinggal kita yang belum punya pasangan."

Harry menatapku " Kupikir Diggory mengajakmu" Tanya Harry.

Aku mengganguk " Maaf, aku menolaknya... dan mungkin ini alasan dia pergi dengan Cho.." Kataku bersimpati.

Harry mendengus, Ron menatapku " Kau menolak Diggory? ... Hebat sekali" Pekiknya lantang, setengah bangga.

" Yah Tinggal kita yang belum punya pasangan... " Kata Ron " pasangan-yah, kecuali Neville. Hei... coba tebak yang diajaknya? Hermione!"

"Apa?" kata Harry, perhatiannya teralih sepenuhnya oleh berita mengejutkan ini.

"Yeah, aku tahu!" kata Ron, mukanya sudah mula berwarna lagi ketika dia mulai tertawa. "Neville bilang padaku sesudah pelajaran Ramuan! Katanya Hermione sejak dulu baik, membantunya dalam pelajaran dan tugas-tugasnya-tapi Hermione bilang pada Neville dia akan pergi dengan orang lain. Ha! Asal ngomong saja! Dia cuma tak mau pergi dengan Neville... Maksudku, siapa sih yang mau?"

"Jangan!" kata Ginny, tersinggung. "Jangan ke- tawa..."

Tepat saat itu Hermione memanjat masuk lewat lubang lukisan. "Kenapa kalian bertiga tidak makan malam?" katanya, mendatangi kami.

"Karena... oh diam, kalian... karena mereka berdua baru saja ditolak oleh cewek-cewek yang mereka ajak ke pesta dansa!" kata Ginny.

Harry dan Ron langsung diam. "Terima kasih banyak, Ginny," kata Ron galak

"Semua yang cakep sudah diambil orang, Ron?" kata Hermione angkuh.

"Hermione, Neville benar kau cewek" Kata Ron.

Our Golden Time | Cedric Diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang