Gugup

372 55 12
                                    

Aku, Ron dan Hermione mestinya belajar untuk menghadapi ujian kami, yang akan berakhir pada hari tugas ketiga dilaksanakan, tetapi pada akhirnya kami lebih memilih melewatkan sebagian besar waktu untuk membantu Harry menyiapkan diri.

"Jangan khawatir," kata Hermione pendek ketika Harry mengingatkan kami dan berkata dia tak keberatan berlatih sendiri lagi "paling tidak kami dapat angka tertinggi di kelas Pertahanan terhadap Ilmu Hitam. Kita tak akan pernah mempelajari sihir sihir ini di kelas."

"Latihan yang bagus untuk nanti kalau kita jadi Auror," kata Ron bersemangat, berusaha meluncurkan Sihir Perintang pada kumbang yang berdengung masuk ke dalam ruangan dan membuat kumbang itu berhenti di tengah udara.

" Tidak semua mau jadi Auror sepertinya Ron." Kata Harry memandangku. Aku terkekeh tidak mau berbohong " Aku tidak mau kerja di Kementerian, sih." Kataku berjalan ke arah kumbang itu yang sekarang sudah jatuh ke lantai. Aku membawanya dan menghempaskannya keluar jendela.

" Kenapa?" Tanya mereka bersamaan. Aku hanya mengangkat bahu tidak benar-benar tahu apa yang akan aku lakukan selanjutnya.

Suasana di kastil ketika memasuki bulan Juni menjadi bergairah dan tegang lagi. Semua anak menunggu-nunggu tugas ketiga, yang akan dilangsungkan seminggu sebelum akhir tahun ajaran.

Harry melatih berbagai sihir saat ada kesempatan. Dia terlihat lebih percaya diri menghadapi tugas ini dibanding dua tugas sebelumnya. Kendatipun tugas ini pasti sulit dan  berbahaya.

Moody benar  Harry telah berhasil melewati makhluk-makhluk mengerikan dan berbagai rintangan sihir, dan kali ini dia telah di- peringatkan sebelumnya, dia punya kesempatan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Bosan selalu bertemu kami berempat setiap kali memasuki kelas mana saja di seluruh sekolah, Profesor McGonagall memberi kami izin untuk menggunakan kelas Transfigurasi yang kosong pada saat makan siang.

Harry segera saja sudah menguasai Sihir Perintang, mantra untuk memperlambat dan merintangi penyerang, Mantra Reduktor, yang memungkinkan dia menyingkirkan benda-benda padat darinya, dan Mantra Empat Penjuru, penemuan Hermione yang sangat berguna, yang bisa membuat tongkat sihirnya menunjuk ke arah utara, dengan demikian dia bisa mengecek apakah dia berjalan ke arah yang benar di dalam maze.

Tetapi Harry masih kesulitan melakukan Mantra Pelindung. Mantra ini bisa membentenginya dengan tembok tak kelihatan di sekelilingnya yang bisa menangkis kutukan-kutukan ringan.
Hermione berhasil menghancurkan tembok itu dengan Sihir Kaki-Jeli yang tepat sasaran, dan Harry tertatih-tatih mengelilingi ruangan selama sepuluh menit sesudahnya, sampai Hermione menemukan sihir penangkalnya. "Tapi kemajuanmu betul-betul hebat," kata Hermione menyemangati, menunduk membaca daftarnya, dan menyilang sihir yang telah kami pelajari. "Beberapa di antara sihir ini pasti berguna."

"Sini lihat," kata Ron, yang berdiri di depan jendela dia memandang ke halaman di bawah "Ngapan sih Malfoy disana."

Aku, Harry dan Hermione ikut melihat. Malfoy, Crab dan Goyle berdiri dalam bayangan pohon di bawah Crabbe dan Goyle tampaknya berjaga, keduanya menyeringai. Malfoy menangkupkan tangan ke mulutnya dan bicara ke dalam tangannya,

"Sepertinya dia memakai walkie-talkie," kata Harry penasaran.

"Tak mungkin," kata Hermione. "Sudah kubilang alat-alat semacam itu tidak akan berfungsi di sekitar Hogwarts."

"Ayo, Harry." dia menambahkan tegas, berbalik dari jendela dan berjalan ke tengah ruangan "kita coba Mantra Pelindung lagi."

Aku dan Ron masih melihat jendela. Ron dengan polos bertanya " Apasih Walkie-talkie?"

" Barang Muggle hampir seperti telpon Ron." Jelasku padanya dan dia ber-Oh ria.

Sirius mengirim burung hantu setiap hari sekarang Seperti halnya Hermione, dia rupanya berkonsentrasi agar Harry berhasil melewati tugas terakhir sebelum kami menangani hal lain.

Our Golden Time | Cedric Diggory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang