"gausah bingung, gue tau dari-"
"-dari temen lo." Arkana mengerutkan keningnya terlihat jelas wajah bingung nya.
"Temen gue yang mana?" Tanya nya secara reflex.
"Untuk itu gue ngga bisa ngasih tau."
"Mencurigakan, apa jangan-jangan lo menguntit gue?!" Ucap Arkana dengan nada sedikit tinggi.
Aron bukan nya tersinggung atau marah ia malah tertawa mendengar ucapan Arkana.
"Kenapa lo malah ketawa? Ngga ada yang lucu!"
"Huuh nyesel gue tadi muja lo kalo ternyata lo itu seorang penguntit!"
"Baiklah-baiklah, gue bukan seorang penguntit dan gue ngga nguntit lo."
"Terus lo tau itu semua dari siapa?" Tanya Arkana garang.
"Kan udah gue bilang, dari temen lo."
"Ya temen gue yang mana sat." Ucap Arkana kesal.
"Wooo santai dong, udah lupakan yang itu. Ngomong-ngomong lo muja gue gimana tuh?" Goda nya membuat arkana panik.
"Hah? sejak kapan gue muja lo, kepedean."
Aron yang melihat gerak-gerik Arkana yang sedang menahan malu pun semakin gencar untuk menjahili nya.
"Barusan tadi lo bilang nyesel gue tadi muja lo gitu kata lo tadi." Ucapnya mengulang kata-kata Arkana.
Aron menaik turunkan alis nya sebelah dan menatap Arkana dengan wajah jahil nya.
"Lo salah denger kali, korek gih telinga lo yang bener." Arkana malu ya tuhan, kenapa tadi dengan entengnya ia mengatakan hal memalukan seperti itu.
"Korekin dong~" ucapnya dengan nada mengejek.
Arkana kesal, malu bercampur jadi satu jadi ia membogem pipi Aron. Sang empu meringis mendapatkan bogeman mentah dari seseorang yang di sampingnya itu.
"Diem ngga lo!"
"Ihhh atutt galak banget sih." Ucapnya berpura-pura takut.
Arkana tidak peduli, ia kesal di hadapkan sama manusia-manusia aneh seperti Aron.
"Sakit nih, lo ngga mau minta maaf gitu?" Arkana meliriknya sekilas dan dapat ia lihat, pipi Aron memerah karena ulahnya.
"Eh sorry, abisnya lo ngeselin!" Aron malah tertawa.
"Kalo mau permintaan maaf nya gue terima, ada syaratnya." Ucapnya dengan wajah songong.
"Apaan tuh?" Aron membisikan sesuatu ke telinga Arkana.
Bugh
Arkana membogem pipi Aron untuk yang kedua kalinya, kalian ingin tahu apa yang di bisikan oleh Aron?
"Cium pipi gue!" Maka dari itulah Arkana membogem pipi Aron lagi.
"Lo nih sungguh kejam, bukannya mendapatkan ciuman malah dapat nya bogeman!" Protesnya sembari memegangi pipinya yang terasa panas dan perih.
"Lagian lo ngadi-ngadi anjing mintanya!"
"Apa gue salah?" Tanya nya dengan wajah sok polos.
Melihatnya membuat arkana emosi lagi, ia tarik deh yang sempat suka pada pria di sampingnya itu. Ia tidak jadi, kelakuan nya menjengkelkan tidak like.
"Ya iyalah, lo pikir aja suami gue yang sah aja gue gak pernah nyium dia apalagi lo yang bukan siapa-siapa gue dan gue juga baru kenal lo!" Aron sedikit tertohok mendengar nya tapi ia bukan tipe yang mudah menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Arkana
FantasyWarning! - bxb -mpreg Arkana Nazareth remaja nakal yang sangat menyukai balap liar dan tiba suatu malam saat arkana sedang balapan tiba-tiba saja ia lepas kendali dan berujung tewas di tempat. Bukannya di kubur dalam tanah ia malah mendapati diriny...