35

42.3K 3.8K 475
                                    

Arkana berjalan kearah dapur dan ia malah di suguhkan pemandangan yang membuat nya harus menutup mata dengan tangan nya.

Arkana berdehem. "Minimal jangan di tempat terbuka, kalau anak-anak yang ngeliat bahaya."

Kedua orang yang di pergoki Arkana tersenyum canggung. Rey menatap Mail sengit.

Ya, kedua orang yang sedang berciuman di dapur itu Mail dan Rey.

"Kamu sih ah udah aku bilangin juga!" Kesal Rey meninggalkan Mail.

"YANG, MAAF KAN NGGA TAHAN!" Teriak Mail dan langsung berlari mengejar Rey.

Arkana menggelengkan kepalanya melihat tingkah Mail dan Rey.

Membalikkan badannya dan membuka kulkas. Arkana ingin membuat makanan untuk Niel dan Nia. Sekarang kedua anaknya itu sedang mandi.

Saat sedang memasak tiba-tiba saja ada tangan yang melingkar di pinggang Arkana. Arkana terkejut dan sedikit menolehkan kepalanya melihat siapa pelakunya.

"Lo apa-apaan sih?!" Kesal Arkana saat sudah tau siapa yang memeluk nya dari belakang.

Marvin tidak menjawab ia malah menaruh dagunya di bahu Arkana.

"Lepasin Vin! Lo bukan suami gue." Reflek Arkana.

"Jadi kalo aku suami kamu boleh?" Tanya Marvin menggoda.

Arkana menggelengkan kepalanya. "Ck! gue mau masak vin, lepasin!"

"Ngga mau, ayo nikah lagi biar aku bisa peluk kamu terus!"

"Ngga mau, maksa banget sih?! gue tuh pengennya punya suami yang masih single." Marvin cemberut mendengarnya.

"Dih emang dia mau sama kamu yang udah punya dua anak?"

"Ya nanti kalo beneran dapet, si kembar gue suruh manggil gue kakak." Marvin menggesekkan kepalanya di ceruk leher Arkana.

Arkana yang merasa geli menjitak kepala Marvin. Marvin meringis karena lumayan sakit.

"Kembar juga pasti gamau, lagian kalo beneran pun nanti aku gangguin pas kamu kencan sama orang lain." Arkana merolingkan matanya malas.

"Lo kenapa sih nempel mulu ke gue?"
Marvin membalikan tubuh Arkana. Kini keduanya saling berhadapan, Arkana mendongak menatap Marvin yang lebih tinggi darinya.

"Wajarlah, kan kangen." Arkana merinding mendengar suara Marvin yang sedikit merengek.

"Astaga!" Arkana reflek mendorong tubuh Marvin saat mendengar suara.

Marvin yang terdorong dan merasa terganggu melihat siapa orang yang sudah menganggu waktunya bersama Arkana.

Marvin berdecak kesal, membuka kulkas dan meminum soda. "Ck! Pengganggu."

Sera menatap kesal Marvin.

"Mangkanya kalo mau mesra-mesraan jangan di dapur dong!" Balas Sera tidak terima kalau ia di bilang pengganggu.

"Minggir!" Sera mendorong tubuh Marvin agar tidak di depan kulkas.

"Tadi gue mergokin Alvin sama Joe, terus Mail sama Rey sekarang lo sama Arkana?!" Ucapnya dramatis. Sera memang memergoki Mail dan Rey sebelum Arkana datang. Sera memilih diam dan pergi dari dapur, ia menunda untuk minum dan sekarang ketika ia balik ke dapur lagi karena sudah tidak tahan menahan rasa hausnya malah di suguhkan pemandangan kedua orang yang sedang bermesraan.

Menghela nafasnya frustasi. "Jadi jomblo gini amat sih!"

"Yaudah sana pergi." Usir Marvin pada Sera.

Transmigrasi Arkana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang